GETAR RASA

3.3K 127 1
                                    

"kondisi kamu sudah lebih baik sekarang, besok pagi kamu udah boleh pulang kok." jelas dokter berkacamata tersebut

"makasih Kak Dokter, Azizah seneng deh di periksa sama pak dokter." sambil mengembangkan senyum manis ala bocah 5 tahun

"oh iya, emang kenapa kalau Azizah di periksa dokter lain? kan sama ajah."

"kalau dokter mah baik, kalau suntik Azizah enggak sakit." jawab si bocah dengan polosnya.

sang dokter berkacamata itu hanaya tersenyum mendengar jawaban pasien kecilnya itu.

"kalau gitu dokte pamit keluar dulu yah, periksa pasien lain. bye cantik."

"bye dokter."

dokter berkacamata itu pun keluar dari ruangan rawat si pasien kecilnya dengan persaan legah.  dokter berkacamata itu adalaha Aditya siapa lagi kalau bukan dirinya, karena hanya dia yang memiliki sifat sayang pada anak kecil. tapi pada wanita dewasa, dirinya bagaikan bongkahan es di kutup utara dan selatan.

"Bagaimana bro pasien lo itu?" ucap Ayman dokter yang tadi menelfonya.

"udah lebih baik. besok dia sudah boleh pulang kok."

"bagus kalau gitu. Gue curiga, tuh bocah naksir sama loh."

Aditya pun menjitak kepala Ayman, sangat keras hingga membuat sang empuh merasa kesakitan akibat jitakannya.

"Apaan coba, ya kali tuh bocah jatuh cinta sama saya dan pengen saya jadi pacarnya. ingat bro tuh bocah baru umur 5 tahun, ya kali jatuh cinta sama dokteter yang umurnya beda 22 tahun dari dia. lagian anak kecil kayak gitu mana ngerti sih soal cinta-cintaan. udah dehh, saya mau pergi nyegerin pikiran dulu, gara-gara ngomong sama kamu otak saya jadi enggak berfungsi dengan baik." jelas Aditya dan berlalu pergi meninggalkan Ayman yang sedang duduk santai di ruangan kumpul para dokter menuju taman yang ada di sebrang jalan rumah sakit.

*************

Gadis manis denagn pakaian santai sedang berjalan di taman dengan santainya, dia tidak sadar sendari tadi ternyata ada duapasang mata yang mengintainya dari kejauhan.

"Tuh cewek kayaknya banyak duit di dalam tasnya, lo jaga disini gw bakal rampas tasnya."

"ok siap bos."

sang pencopet pun dendekati si gadis dengan pelan dan hati-hati dan ketika ia melihat si gadis sedikit lengah ia langsung merampas dan berlari sambil membawa sang gadis

"tolong........... tolong copet..... tolong................." si gadis itu berteriak sambil berlari mengejar si copet , tidak ada yang menolong karena hari itu taman nampak sepi, tak ada seorangpun pengunjung. 

#

 Aditya memasuki kawasan taman, ia berjalan dengan santainya. Hingga iya mendengar suara seseorang meminta tolong...

"Tolong....... ada copet.......... tolong."

  Aditya mencari sumber suara, dan ia melihat seorang gadis yang akhir-akhir ini mengusik hidupnya siapa lagi kalau bukan Alea yang sedang mengejar si copet.

       Sontak Aditya maju dan menghajar si Copet yang mengambil tas Alea. pertarungan pun sangat sengit, tonjok menonjok antara Aditya dan 2 Copet itu tak bisa di hindari, Alea yang ada di situ menyaksikan pun merasa takut dan berteriak minta tolong

"tolong...........tolong......" teriak Alea, tak lama orang-orang yang melintasi jalan raya dekat taman yang mendengar suara Alea berlarian ke sumber suara membuat 2 orang pencopet tadi lari dan berhenti mengkroyok Aditya dan meninggalkan tas Alea. Semua orang mengejar sang copet, kecuali Alea, di mendekat kepada Aditya yang wajah tampannya sudah sedikit babak belur dan di sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Astagafirullah Kak Aditya, Ayo kita kerumah sakit kak."

"Enggak usah." sambil menahan sakit dan perih akibat kroyokan tadi

"Ya udah kalau gitu aku obatin luka kakak. ayo di kursi disitu." Sambil menopang tubuh Aditya.

Mereka pun duduk di kursi taman dan Alea pun mengeluarkan kotak P3K yang selalu ia simpan di dalam tasnya. Aleapun mulai membersihkan luka Aditya dengan kapas dan Alkohol

"tahan dikit yah kak."

"Aw...aww... pelan-pelan Lea." sambil meringis karena perih 

"iya ini udah pelan-pelan, tahan dikitya ini kalau enggak cepat di obatin bisa infeksi."

Mereka berdua tak sadar kalau tubuh mereka sangat dekat hanya beberapa centi jarak antara mereka.

        Aditya melihat wajah Alea yang sedang serius mengobati lukanya. Membuat jantungnya deg-degan

"Ya Allah ada apa dengan hati saya? kepana jantung saya berdetak lebih kencang saat melihat Alea." bati Aditya

di sisi lain. "ya Allah kok jadi gugup gini sih dekat sama kak Adit." batin Alea

hingga tak berapa lama Alea pun selesai mengobati luka Aditya.

"Selesai." dan mata keduanya betemu. membuat keduanya saling bertatapan mata dan jantung mereka berdetak sangat kencang.

Hingga membuat membuat mereka berdua sadar.

"Astagafirullahalazim" ucap mereka berdua dan saling mengalihkan pandangan. Alea pun dengan cepat membereskan isi kotak P3K miliknya dan menyimpannya di dalam tas. sedangkan Aditya sedang berusaha mengontrol dirinya.

"Ya udah, saya pamit dulu kak. Saya rasa kakak tau tindakan apa yang harus kakak ambil sehabis ini untuk mengobati luka kakak. Saya permisi." sambil beranjak pergi meninggalkan Aditya. Belum sampai sepuluh langkah Alea beranjak Aditya berteriak, sontak Alea berbalik

"Jangan lupa kamu bikin Skripsi tentang jantung Koroner. Minggu depan sudah harus kamu kumpul, kalau ada apa-apa telfon saya."

"iya, kalau begitu saya pamit Assalamualaikum." Lalu berjalan cepat menuju kerumahnya


Sedangkan Aditya masih setia duduk di kursi taman, sambil memikirkan apa yang terjadi tadi antara dia dan Alea.

"Kamu Milik saya Alea. Saya enggak akan biarin kamu lepas dari genggaman saya, kamu harus jadi milik saya seutuhnya." Ucap Aditya dalam hatinya.................





Dokter PembimbingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang