malu!

3.3K 127 0
                                    

sejak kejadian itu Alea semakin takut menghubungi Aditya, sedangkan Aditya ingin menghubungi Alea tapi ia ragu.

"ya Allah bagaimana ini gimana caranya mau konsultasi sama kak Aditya kalau aku takut kayak gini ketemu sama dia"

di tempat lain

"ya Tuhan bagaimana  aku bisa ketemu sama bocah satu ini kalau menghubungin dia ajah ragu. dan ada apa sih dengan hati ku ya Allah, kenapa saya bisa jadi seperti ini? kenapa saya deg degan saat liat senyum dia. aaarghh.... semoga ini bukan cinta, aku tidak mau sakit lagi karena wanita, cukup sekali aku sakit karena wanita ya Allah" 

setelah sekian lama ia berdebat dengan hati dan fikirannya akhirnya aditya memutuskan untuk menghubungi Alea, walau pun dia sendiri ragu...

bunyi sambungan telfon terdengar

*tut..tut..tut...* 

"kok enggak di angkat sih. aaargh...." 

tak lama ada panggilan masuk, tapi bukan dari Alea melaikan dari Dokter Ayman

"hallo bro lo bisa ke rumah skait sekarang?"

"memang ada apa?"

"ini anak kecil yang lo tanganin kemarin malam enggak mau di periksa sama dokter lain. dia cuman mau di periksa sama lo katanya"

"ya udah saya kesana sekarang" lalu mematikan telfon dan bergegas kerumah sakit

di tempat lain

"bagaimana yah cara konsultasi ke kak Aditya tanpa malu untuk ketemu dia?"

Alea frustasi karena tidak menemukan jawaban, bagaimana cara konsultasi tanpa malu dan takut bicara. akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke taman dekat rumah sakit untuk menyegarkan fikirannya yang lagi kacau balau... siapa tau dengan berjalan-jalan di taman ia bisa menemukan cara untuk konsultasi dengan kak Aditya

Dokter PembimbingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang