Part2

25 1 0
                                    

Hari ini gue gue ada ulangan,jadi dengan terpaksa gue berangkat kesekolah lebih cepat.Oh ya gue lupa.Gue kesekolah cuma jalan kaki,soalnya rumah ama sekolah gak terlalu jauh.Dijalan gue ketemu sama Arland.Dia gak tinggal satu komplek ama gue,tapi rumahnya gak terlalu jauh dari komplek tempat tinggal gue.Dan seperti biasa,dia masih sibuk dengan ponselnya.

"woi Land, main hp terus lo,gak takut nabrak apa ?"tanya gue penasaran.

"kagaklah,gue kan udah biasa"

"udah biasa main hp?"

"udah biasa nabrak"

"kampret lo".ujar gue kesal.

"lo yang kampret."

Pukulan kecil langsung mendarat telak diatas kepala Arland.

"Apa sih.Sakit njir."

"Mau ngomong kasar lagi.?"ancamkuku mengangkat tangan bersiap-siap untuk memukul kepala cowok itu lagi.

"Gaklagi... gak lagi."

Sambil tersenyum dan melipat kedua tangan di depan dada,gue berjalan layaknya bos di depan Arland.Tiba-tiba saja cowok itu menarik rambutku yang terikat dari belakang lalu berlari sambil tertawa.

"Awas lo nyuk."teriak gue kesal.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gue dan Arland sampai didalam kelas dengan nafas ngos ngos-san.

"lo berdua kenapa,kayak abis dikejar setan.?"Tanya Devan yang baru saja datang.

"kita berduahh..hh..bukan dikejar setan.hhh.."jawab gue dengan nafas tersengal sengal.

"tapi...hh..lebih menakutkan dari setan"sambung Arland
"Emang apaan yang lebih menakutkan dari setan?"Hana yang datang tiba-tiba saja duduk didepan gue dan langsung ngasih pertanyaan dengan wajah bingung plus bloonnya.
"Lah lo gak tau apa yang lebih nakutin dibanding hantu"Tanya Devan pada Hana yang hanya dijawab gelengan kepala oleh gadis itu.
"Yang lebih nakutin dari dikejar hantu itu adalah...."Devan berhenti sejenak dan menatap Hana yang wajahnya sudah berubah tegang.
".....dikejar Hutang hahaha"Devan,gue dan Arland langsung tertawa keras melihat ekspresi Hana yang kebingungan.karna suara kami yang terlalu keras,Semua mata yang ada didalam dikelas,langsung melotot kearah kami.
"Eh tapi serius,lo berdua abis dikejar apaan emang sampai nafas tinggal satu satu gitu"Tanya Devan kembali ke gue.
"Kita berdua..mmmmpphhh"gue langsung nutup mulut Arland saat ia baru saja mau bicara.
"Kita berdua abis dikejar bidadari Van..iya kan Land?"jawab gue cepat sembari gue ngasih kode ke Arland.
Tangan gue masih berada dimulut Arland,sampai akhirnya setelah ia mengangguk,baru gue lepasin.
"Iya.lebih tepatnya gue yang dikejar bidadari.Aliana sih cuma ikut-ikutan lari"
Gue mengangguk membenarkan ucapan Arland.
"Boong lo berdua"Devan dengan matanya yang tajam menatap kami bergantian.
"Kita berdua kagak boong.Beneran..kalau kita boong,Arland bakal dapat jodoh Banci"
"Enak aja lo Aliana.Kok jadi gue..."dengan cepat gue menginjak kaki Arland yang ada dibawa meja supaya dia diam.
"Duhh..iya iya..serah dah"ujar Arland pasrah.
"Kalau lo gak percaya,besok pagi lo datang ke komplek dekat rumah gue.Lo bisa liat bidadarinya!"
Untuk beberapa lama Devan hanya terdiam,sampai akhirnya dia mengangguk setuju.Gue dan Arland saling menatap dan tersenyum miring.
"Kalian pada ngomongin apa sih?"celetuk Hana yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan kami.
Kami bertiga menatap Hana dengan pandangan kesal.setelah itu kami berbalik dan tidak mempedulikannya.Sepertinya otak temen gue yang satu emang butuh di refresh biar bisa berpikir lebih cepat.

***

buat semuanaya.
Jangan lupa Voment ya.

Salam Author.

@indrianiems

FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang