Arland dan Devan melihat Aliana dengan perasaan heran.Bagaimana tidak?.Sejak dari kemarin Aliana selalu melamun dan bahkan kadang tersenyum sendiri.Bahkan saat mereka sedang bermain pun Aliana selalu diam dan tidak banyak bicara seperti biasanya.
"Kalau gini terus gue jadi khawatir sama dia Land".bisik Devan ke Arland.
"Gue juga Van.Dari kemarin dia slalu melamun dan kadang senyum-senyum gak jelas.Dia..juga jadi gak banyak bicara".
"Apa jangan-jangan gara Rahman ya jadi dia kayak gini?"Arland hanya mengangguk membenarkan ucapan Devan.Kemudian ia menunduk seolah sedang memikirkan sesuatu.
Aliana sendiri sudah berjalan agak jauh baru menyadari kalau kedua temannya tidak ada dibelakangnya.Ia menoleh kebelakang dan melihat keduanya berjalan sangat pelan dan kadang saling berbisik.
"Woi,kalian berdua mau jalan lambat kayak gitu sampai sekolah bubar hah?.Jalan kok kayak siput"Gadis itu menarik telinga kedua cowok itu dan berjalan kembali.Mereka bertiga jadinya seperti ibu yang sedang memarahi anaknya yang nakal.
"Aduh Na,Lepasin dong,sakit nih"
"iya,gak malu apa diliatin orang-orang."
Aliana melihat sekeliling dan benar saja,kini semua orang yang berlalu lalang sedang melihat kearah mereka.
"Na!gue sebenarnya heran sama lo..sejak kemarin lo jadi pendiam dan gak seru lagi kalau lagi bareng kita.Iya kan Land?"Arland mengangguk membenarkan perkataan Devan.
"Gue lagi sariawan,makanya malas ngomong...udah ah buru,ntar terlambat lagi."Aliana lalu mendahului kedua temannya dengan berjalan lebih cepat.
"Yaelah,biasanya juga telat mulu"
"Udah,ayo buru"keduanya lalu berlari mngejar Aliana yang sudah jauh.
Semua teman sekelas Aliana menatapnya dengan wajah heran.Aliana mengetahui hal itu namun ia tidak ambil pusing.Ia tetap melanjutkan membaca bukunya.
"Temen lo berdua kesambet tuh"ujar Aldi ketua kelas XII IPS 3 pada Devan dan juga Arland saat pelajaran selesai.sebagai ketua kelas ia sudah hapal betul kelakuan Aliana,orang yang malas apalagi soal belajar,suka membuat kekacauan,suka bolos.Dan sekarang ia melihat seorang Aliana sedang membaca buku didalam kelas sejak pagi.Padahal biasanya ia selalu tertidur didalam kelas dan tidak pernah memperhatikan pelajaran.
"Gak tau gue,Land ntar sore kita bawa Aliana periksa ke dukun yuk!"ajak Devan
"Apaan sih,lebay lo berdua."ujar Arland sedikit kesal.
"Gue serius Land"
"Udah ah,mending kita kekantin."ajak Arland pada Aldi dan Devan.
Baru saja Arland dan lainnya bangkit dari kursi,mereka dikagetkan dengan kedatangan Hana yang tiba-tiba berdiri didepan pintu kelas mereka dengan wajah sembab dan air mata masih ada dipipinya.
"lo kenapa Han?"Bukannya menjawab pertanyaan Arland,Hana malah berlari dan memeluk Aliana yang langsung kaget sebab Hana yang tiba-tiba saja langsung memelukya sambil menangis terisak.
"hiks...hhh..hiikss"
"Aduh Hana,Lo kenapa sih...datang-datang langsung mewek..Abis diputusin lo?"Aliana mendorong sedikit bahu Hana menjauh dari tubuhnya.
"lo kenapa sih?"tanya Aliana kembali.
"hiks..Melan..Melan..Pergi keluar negeri Na..Hikss"ujar Hana terbata-bata.
"APA?"teriak Aliana,Arland dan Devan bersamaan.
"Sejak kapan?.Kok dia gak ngasi tau kita sih?"Aliana menatap semua wajah temannya dengan wajah berkerut.
"Pagi tadi dia berangkat,barusan dia nge chatt gue bilang kalau dia udah mau naik pesawat keluar negeri,abis itu dia udah gak balas chatt gue lagi ,Na.Hikhss..hhh..hhh.."
"Pulang sekolah kita kerumahnya Melan,Gimana?"ucap Arland pada teman-temannya,namun matanya hanya menatap Aliana seorang.
semuanya mengangguk mengiyakan.Setelah Hana kembali kekelasnya,Aliana sibuk dengan pikirannya sendiri.Ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba Melan keluar negeri tanpa ,memberitahukan kepadanya lebih dulu.Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.