Part 4

22 1 0
                                    

"Woi Arland,tungguin gua!"gua berteriak sambil berlari mengejar Arland .Seperti biasa Gua kalau berangkat kesekolah,selalu ketemu sama Arland.Tapi itu kalau gua cepet berangkatnya,kalau telat ya gak ketemu.
"Tumben amat lo berangkat jam segini,biasanya juga masih molor dirumah.Hari ini kan gak ada ulangan?"
"Gua mimpi buruk,makanya cepat bangun"jawab gua jujur.
"Mimpi apa?".
"Mimpi dikejar rentenir"jawab gue sambi melihat Arland yang terlihat beda hari ini.
"Ohh gak heran sih"gua gak menggubris ejekan Arland,gua sibuk mencari sesuatu yang beda dari dia.
"Eh Land,kok Lo agak beda ya hari ini?"tanya gua yang sudah capek dari tadi nyari sesuatu yang beda dari Arland tapi gak ketemu ketemu.
"Kenapa?..gua tambah ganteng ya?"ujarnya sambil tersenyum alay dengan menaruh ibu jari dan telunjuknya dibawah dagu.
"Bukan itu?"
"terus apa?"
"Gak tau ah.pusing gua".

                          ***

Sampai disekolah gua cuma melamun dan gak merhatiin pelajaran.Bahkan saat guru menjelaskan gua cuma nunduk diatas meja.Sampai pada akhirnya sebuah penghapus papan tulis tepat mendarat di jidat gua.

Tukk.

"Aduhhh..anjj...."
"Kenapa?..kamu mau maki saya?"
"Hehehe gak kok Bu!.Mana berani saya maki Ibu"
"Hemm baguslah.kamu kalau kesekolah itu belajar.jangan melamun"
"Iya iya bu"jawab gue sambil manyungin bibir.
"Itu bibir mau ibu tarik sampai keluar gerbang?"sumpah ini guru punya berapa mata sih,tau aja kalau gua lagi manyun.menghadap ke papan tulis pun bisa liat gua manyun.Gila.
"Arland,tumben kamu gak main hp?"
"Hpnya ketinggalan Bu".jawab Arland datar.

"hemm baguslah.Semoga hp kamu ketinggalan terus"

Ohh jadi Hp.gua baru sadar kalau ternyata yang beda dari Arland hari ini adalah,karna dia gak main Hp.

Ting ting Ting

Mendengar bel istirahat berbunyi,terasa mendengar lagu indah disekolah.
setelah guru keluar ruangan,gua langsung berlari menuju kelas Melan.
"Hey Aliana,lo mau kemana?"teriak Hana.
"Gua mau ke kelas Melan bentar.Ada urusan..Lo duluan aja kekantin"
Dengan terburu-buru,gua menuju kelas Melan dan menghampirinya yang sedang sibuk merapikan buku-bukunya.
"Ssttt..ssttt..."
"Ada apa?"gua menatap sekeliling kelas lebih dulu sebelum bicara,takut kalau ada yang dengar.
"Kenapa lo?"
Gue mendekati telinga Melan dan membisikinya sesuatu.
"Apa?...gila lo ya?...banyak banget"
"Sssttt...jangan keras keras dong kalau ngomong."gua mengatupkan kedua telapak tangan dan memohon pada Melan untuk mengabulkan keinginan gua.
"Gua mohon..please..cuma kali ini doang kok..yaaa yaaa?"dengan wajah khawatir takut Melan tidak mengabulkannya,gua hampir seperti orang yang mau nangis.untungnya gak berapa lama.Gua melihat Melan akhirnya mengangguk setuju.

"Yes..thanks ya Mel."ucap gue sambil meluk dia.
"Iya iya..tapi jangan lupa besok sore ya?"
'Iya siip.yaudah gua kekantin dulu ya..mau bareng?"tawar gue ke Melan.
"Duluan aja,nanti gua nyusul"jawab Melan kemudian.
"Oke"ucap gua sambil tersenyum.mungkin karna terlalu senang,gua sampai gak lihat jalan,dan tanpa sengaja gua nabrak seseorang.

"Eh sorry,gua gak sengaja"dengan sungguh-sungguh,gua meminta maaf pada orang itu.
"Gak apa-apa"
Karna orangnya lebih tinggi dari gua,gua mendongak dan melihat orang yang gua tabrak.
Dan entah kenapa gua tiba-tiba merasakan perasaan yang sejuk begitu melihat wajahnya.
Dia tidak terlalu ganteng,kulitnya putih bersih,ditambah senyumnya yang manis,bikin hati gua jadi adem.
"Mmm..ma...af ya gua gak sengaja."ujar gua terbata-bata.
"Hhaaha..iya gak apa-apa kok.gue juga minta maaf karna udah nabrak lo"ucapnya sambil tersenyum.
Gua cuma bisa mengangguk sebagai jawaban.Soalnya gua udah gak tau mau ngomong apa.padahal biasanya gua sangat cerewet.
"Woi Aliana,lo kok masih disini"Dengan kesal gue menatap Melan yang menganggu suasana gua.
"Eh..yaudah gue duluan ya.soalnya gue mau ke perpustakaan"gua cuma mengangguk dan tersenyum menatapnya berlalu.
"Woi..lo mau disini sampai kapan?"
"sampai lebaran monyet.ganggu suasana aja lo"dengan kesal gua berjalan meninggalkan Melan.
"Ohhhh jadi gua penganggu.oke..yaudah..kalau gitu.."langkah gua langsung terhenti begitu dengar kata-kata Melan.
"Eehh...bukan gitu maksudnya..gue..maaf deh Mel..jangan batalin yaa.."bujuk gue dengan wajah dibuat sekasihan mungkin.
Melan menatap gua dengan wajahnya yang senyum tak senyum dan tidak lama kemudian ia tertawa terbahak-bahak.ohh syukurlah.gua bakal selamat.
"Iya...iya...tenang aja.gua bakal tetap bantuin lo kok."
"Lo emang sahabat is the best gua Mel.."
"Lebay lo.."


                            ***

Jangan lupa vomentnya.

Thanks.

Salam Author

FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang