01 | Young Forever

252K 14.1K 2.1K
                                    

If I could find a magical hole like Alice,
and run into the Wonderland
That would be great

-Hyo



Penolakannya sudah berada diubun-ubun. Bahkan kedua tangan berjemari lentik itu menarik bawah kaos putihnya gemas, sekuat hati gadis bersurai coklat gelap ini menahan rasa kesal dan sesak yang menjalari rongga dadanya.

Pupilnya mulai berkaca-kaca, sejatinya dia sangat jarang merajuk ataupun merengek sekuat ini. Sejauh yang dia ingat, mungkin sudah dua belas tahun silam, terakhir kali dia melakukannya. Ketika berebut mobil-mobilan milik kakaknya untuk dia kendarai berkeliling komplek.

Konyol memang, tapi itu adalah kenyataan.

"Sudah kubilang aku tidak mau eomma!" protes gadis itu kepada wanita berbaju biru lembut yang mengekori dirinya kedalam kamar tidur bernuansa merah muda perbaduan abu-abu.

Kedua manik wanita paruh baya itu senantiasa mengikuti putrinya yang sedang menghentak-hentakkan kaki layaknya dendam kepada ubin berselimut kain tebal.

Sang ibu menangkup kedua sisi lengan putri cantiknya, berusaha meredam amarah yang meletup dan mendudukkannya pada tepian tempat tidur.

"Hyejin, Appa sudah membicarakan ini dengan Eomma dan kupikir ini bukanlah hal yang buruk."

"Aku masih 18 tahun Eomma, aku tidak ingin menikah dengan orang yang bahkan aku tidak tahu," kesal Hyejin sambil berusahan melepaskan diri dari genggaman hangat ibunya.

"Memangnya kenapa? Dia kan tampan," bujuk sang Ibu lagi.

Sedangkan Hyejin masih bersikukuh dengan pendiriannya sejak dua puluh menit yang lalu. Tangan beraura kasih sayang membelai pipi Hyejin dengan lembut, berusaha memberikan pengertian. Walaupun tahu, usahanya membujuk dengan se-kulkas es krim tidak berlaku lagi bagi Hyejin.

"Aku tau ini tiba- tiba, tapi ini demi kebahagianmu, dia laki-laki yang baik, terlebih appa-mu sudah mengenalnya dari dia kecil."

Pantas saja jika Hyejin bersikeras menolak keputusan orang tuanya. Bagaimana tidak, masa muda baru saja dia nikmati, ijin pergi menonton konser Kpop baru saja dia kantongi satu tahun yang lalu.

Masih hangat terpatri di pikiran Hyejin ketika dia merencanakan mengubah warna rambutnya berwarna biru seperti Min Yoongi setelah hari kelulusan.

"Chebal-yo Eomma."

Entah dosa apa yang Hyejin perbuat hingga menerima nasib buruk, seingatnya dia hanya menggambar kumis diwajah Mina sahabatnya ketika dia tak sengaja tertidur di kelas kemarin.

Kenyataan memang pahit terkadang. Bayangkan, tidak ada angin maupun hujan, tidak ada berita penambahan member ke delapan BTS, tetapi dalam kurun waktu lima hari Hyejin harus mengenakan gaun pengantin dan menikah dengan seorang hantu.

Iya benar, dia hantu bagi Hyejin. Hantu tidak tahu diri, tiba-tiba datang mengusik masa mudanya. Tidak pernah melihat batang hidungnya, mendengar suaranya, berapa banyak wanita yang sudah ia kecewakan, namun meminta Hyejin untuk mengarungi pernikahan dengannya. Gila bukan main.

"Ayolah eomma, kumohon batalkan saja pernikahan bodoh ini," rengeknya kuat.

Hyejin mengatupkan kedua tangan, menggosok cepat layaknya mengharap keajaiban Dewi Keberuntungan kepada ibunya. Matanya memantulkan cahaya kamar dalam tatapan polos, kontras dengan kedua ujung alis yang hampir bertaut.

My Little Bittersweet Wife ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang