29| Another Tale

84.3K 7.5K 1.7K
                                    

Aku ingin bertanya, sebenarnya kenapa anda sider? 🤣🤣🤣

It's okey, I just wandering why u not voting. That's all, don't take it seriously




Love, Sacrifice, Honesty, Sincerity, Lie, Betrayal, Tragedy and Hurt
All of them are always there,
Make us complete, make us fragile, make us strong and the most important is make us one of them
a Human

-Hyo

Jika membicarakan darmawisata memang tidak bisa jauh dari rasa bahagia dan euphoria yang ada selama perjalanan. Bahkan banyak orang yang merasa momen darmawisata paling menyenangkan bukanlah tujuan akhir destinasi, tetapi kebersamaan dan canda gurau selama tubuh menyimpuhkan diri dalam deretan jok panjang dengan teman terbaik.

Terlebih satu hal paling penting yang tidak bisa dilewatkan begitu saja adalah memilih posisi duduk paling menyenangkan di bis. Tentu saja letak paling strategis adalah bangku empuk bersandar tinggi dengan bentangan kaca seolah layar cinema—samping jendela. Beruntung Yeonjun memilihkan Hyejin dan Mina tempat duduk dibagian paling belakang. Bersama dirinya dan beberapa anak yang begitu gaduh untuk diawasi dan diamankan.

Bukan ingin menguasai kehebohan bis, tetapi hal ini lebih baik karena tidak semua anak memiliki toleransi tinggi terhadap perjalanan jauh. Jadi siswa bagian depan lebih bisa memanfaatkan waktunya untuk tidur atau mengamati pohon tertinggal dengan tenang. Sudah ada Soobin—wakil ketua kelas yang berada di depan, berawas dengan Ahjussi pemegang kendali kemudi.

Padahal Hyejin sudah berancang-ancang menguasai bangku samping jendela, membayangkan bersender nyaman sambil mengamati pemandangan, ternyata Mina yang mengakusisi posisi sakral itu terlebih dahulu. Siapa cepat dia dapat. Jika ini adalah suatu ketidakberuntungan awal, menyesal tadi Hyejin menertawakan Jimin. Mungkin ini balasan karena tidak sopan kepada suami. Alhasil, Hyejin mendapatkan tempat duduk diantara Mina dan Yeonjun. Bukan posisi yang buruk sebenarnya, beruntung setiap kursi cukup lebar menampung tubuh tanpa terasa berdesakan.

Korea memang bukanlah negara dengan bentangan wilayah yang besar dan luas, tetapi menuju pulau Jeju lumayan menguras perjalanan waktu. Setiap orang sibuk mendengarkan lagu, bermain game atau menghabiskan bungkusan snack yang sengaja mereka bawa dari rumah.

"Hyejin kau mau keripik?" Yeonjun menyodorkan satu bungkus kemasan sedang keripik kentang madu.

Hyejin menggeleng. Setelah menyelesaikan karaoke lagu terakhir sebelum keriuhan bis benar-benar tenang, Hyejin menyadarari ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya. Serasa beberapa organ memprotes sesuatu, dan itu membuat Hyejin merasa tidak nyaman. Kepalanya pening, perutnya terasa penuh, bahkan lidah hingga tenggorokannya terasa pahit. Keringat mulai muncul disela-sela dahi yang memicing.

Hyejin mual.

Menyadari ekspresi Hyejin nampak menahan rasa memuakkan itu, taka ayal membuat Yeonjun sukses panik, "Hyejin kau kenapa?" tanyanya dengan nada khawatir, dan berhasil membuat Mina menaruh atensi yang sama.

Mina segera menarik earpod yang tersarang nyaman pada rungunya dan seketika menaruh perhatian penuh kepada Hyejin dengan raut tak kalah khawatir, "Hyejin apa kau mual?!" terkanya seraya mengusap peluh pada dahi Hyejin.

Hyejin hanya menatap lemah seolah psarah dengan kecamuk dan rasa tidak mengenakkan pada tubuhnya.

"Kau ingin muntah?!" tanya Mina seraya tergopoh meraih kantong berwarna coklat pada punggung jok di depannya.

My Little Bittersweet Wife ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang