****
Diparkiran keadaan belum terlalu ramai sebagian siswa sudah pada datang.Raka memarkirkan motornya kemudian menyusul adiknya.
"Ayo dek" ucapnya sembari berjalan beriringan dengan adeknya.
Sampai didepan koridor mereka berpisah karna Raka izin untuk pergi ke toilet.
Berjalan di koridor yang cukup ramai menaiki tangga demi tangga untuk bisa sampai dikelas 11 IPA 1.
Fifi berjalan dikoridor kls 11 sambil melamun memikirkan cowok yang dateng ke rumahnya kemaren sambil senyum-senyum ketika mengingatnya.
Bughh.
"Aww" rintihnya sambil memegang kepalanya ketika dirinya menabrak dada bidang seseorang tapi untungnya orang yang dia tabrak itu menahannya kalo tidak bisa saja dia terjatuh ke lantai.
Dalam hati Fifi "huh untung ditahan kalo gak bisa jatoh dah gw tuh nyungsep ke bawah dan betapa sakitnya ntr pantat gw, ya amsyong, alhamdulillah dahh Allah masih selamatin gw."
Lalu Fifi mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat orang yang dia tabrak.
Deg
Fifi mematung setelah melihat cowok itu.
"MasyaAllah, ya allah sungguh indah ciptaanmu" batinya
"Ini nih baru gw berkata, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan Fii"
Fifi memandangi cowok yang dia tabrak itu tanpa berkedip.
Fifi tersadar dari lamunannya langsung menegakkan tubuhnya sambil menatap cowok itu.
"Maaf ya gw gak sengaja nabrak lo". Ucapnya.
Cowok itu hanya mengangguk dengan tatapan datar dan langsung pergi dari hadapan Fifi.
Fifi memandang tubuh adit yang mulai menjauh dari hadapanya.
"MasyaAllah gak kuat gw kalo kayak gini mah,yaAllah, mama jantung anakmu ini kenapa kok jedag jedig jedug sih" Ucap Fifi sambil memegang dadanya dimana jantung berada.
"Wahh parah harus diperiksa kedokter nih,siapa tau gw punya riwayat penyakit jantung"
Kemudian melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda untuk segera sampai dikelasnya.
Fifi masuk kedalam kelas masih dengan senyuman yang mengembang diwajah cantiknya dia masih mengingat kejadian ketika dia menabrak cowok tadi.
Sampai dia duduk dibangkunya dan gak sadar bahwa sedari tadi sahabatnya memandangi dia dengan wajah mengkerut di dahinya.
"Tumben nih anak senyam senyum gak jelas sampe gak sadar kita mandangin dia dari tadi" batin mereka bersamaan.
"Woy lo kenapa dah senyam senyum gaje gitu" teriak Marwa dikupingnya Fifi membuat Fifi terlonjak kaget dengan suaranya yang keras.
"Bisa gak sih kalo ngomong itu jangan teriak teriak gitu mana lo teriak dikuping gw lagi gw gak budeg yah mar" ucapnya kesal.
Marwa hanya cengengesan "abisnya lo senyam senyum gaje gitu ya siapa tau lo lagi kesurupan kan bisa berabe Fi" kata marwa dengan polosnya.
"Yakali gw kesurupan lo ada ada aja dah" sambil memutar bola matanya malas.
"Ya siapa tau. Lo kenpa sih bengong gitu pake senyam senyum gaje" ucap Marwa sambil memperhatikan sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya
Genç Kurgu"dit kok lo cuek mulu sih!" Ucap Fifi kesal. "nah kalo lo udh tau kenapa masih deket-deket gw?" Sarkas adit. "karna lo butuh gw" Jawab Fifi. adit hanya mengangkat satu alisnya bingung. "lo cuek gw hiperaktif. karna orang cuek butuh orang yang hiper...