MOS (Day 1) 2.0

276 58 10
                                    

06.02 a.m

Jadi sekarang di sinilah mereka, SMA PD101 yang merupakan sekolah favorit di kalangan elit. Mereka sudah sampai sejak beberapa menit yang lalu tapi masih belum juga tampak ada niatan dari mereka untuk turun dari mobil milik Daniel.

"Woo, masih gak mau turun nih kita?"

"Aku mager banget Nieeeeelll, males mau turun. Gak ada tenaga aku kan kita belum sempat sarapan tadi," rengek Seongwoo.

 Gak ada tenaga aku kan kita belum sempat sarapan tadi," rengek Seongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan gitu dong mukanya. Aku kan jadi makin gemes sama kamu. Yaudah kita ke kantin dulu aja ya? Beli susu sama roti dulu buat ngisi perut kamu. Nanti kamu pingsan kan repot," ucap Daniel sambil mencubit pipi Seongwoo dengan gemas.

Seongwoo kalau lagi dalam mode manja begini makin mirip sama kucingnya Daniel. Lucu banget pengen dipeluk sama diciumin terus rasanya. Daniel kan gak kuat sama yang manis begini.

"Loh memangnya kenapa aku bisa bikin repot kalo aku pingsan? Kalau kamu ngerasa repot yaudah gak usah ditolongin akunya nanti kalau aku pingsan! Kan aku juga gak minta tolong sama kamu!"

Aduh, jadi salah kan Daniel.

Dengan gelagapan Daniel langsung menarik lengan Seongwoo saat ia hendak melepaskan seatbelt.

"Eh, maksud aku bukan gitu, Woo. Aku gak pernah ngerasa direpotin kok sama kamu," sekarang Daniel sudah menggenggam tangan milik Seongwoo.

"Halah bohong! Tadi aja buktinya kamu bilang aku repotin kok!"

Saat Seongwoo hendak menarik tangannya dari genggaman Daniel, genggamannya justru sedikit menguat.

"Kapan? Aku gak bilang kamu yang buat aku repot, Woo. Aku kan bilangnya nanti repot kalau kamu pingsan. Repotnya karena aku harus ngehadang orang-orang lain yang juga pengen bantuin kamu buat digendong ke UKS. Aku gak mau ada yang cari kesempatan dalam kesempitan sok-sokan mau bantuin kamu gitu padahal modus," Daniel menciumi telapak tangan Seongwoo yang ia genggam dari tadi.

"MAMAAAA, GIMANA AKU GAK BAPER DIGINIIN TERUS SAMA SI BERUANG KARDUS" - jeritan hati seoknum batang korek api.

"Halah bisaan aja, dasar kerdus," kini tangannya sudah ia lepas dan ia gunakan untuk memukul pipi gembil milik Daniel.

Iya, pelan-pelan aja itu dipukulnya. Kan Seongwoo bukan pelaku KDRT.

"Idih yang mukanya merah sekarang," Daniel malah ketawa melihat wajah Seongwoo yang memerah.

"Memangnya di mobil panas ya? AC masih nyala kok ini" - seoknum anak yang kepekaannya kurang.

"IH GAK TAU AH NYEBELIN DANYEL! UDAH BURUAN TURUN!"

PARTNER || ONGNIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang