Part 12

1.5K 300 124
                                    

Pemuda bersurai gelap yang sedang mengobati luka pria berbahu lebar itu, terdiam cukup lama sebelum ia memutuskan untuk bertanya.

"Luka ini.....seperti-

"Ini hanya luka gores biasa, aku tak sengaja terkena pecahan kaca."
Belum selesai pemuda bernama Ong Seongwoo itu berbicara, Pria berbahu lebar bernama Kang Daniel itu telah lebih dulu memotong ucapan Seongwoo.

Seongwoo memutuskan untuk diam dan kembali mengobati luka itu, walaupun pikiran nya tak bisa diam.

Ia yakin sekali, bahwa luka ini bukanlah luka yang disebabkan pecahan kaca. Daniel harusnya lebih pintar kalau ingin berbohong, Seongwoo sangat tahu jika dilihat lebih dekat goresan-goresan lurus itu dilakukan dengan sengaja.

"Terima Kasih..." Daniel mengucapkan nya dengan tulus setelah Seongwoo selesai dan membereskan isi kotak P3K tadi.

Seongwoo hanya diam, ia tidak membalas ucapan tersebut atau pun mengangguk, bahkan ia tidak menatap Daniel sama sekali.

Daniel paham akan itu, makanya ia hanya menunduk dan tersenyum getir.

"Kau bisa tidur di sofa ini. Selamat malam." Seongwoo beranjak dari duduk nya setelah mematikan televisi yang entah menayangkan apa.

Daniel memperhatikan Seongwoo yang telah beranjak dari sofa, kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar hingga pemuda bersurai gelap itu menutup pintu kamarnya.

Daniel mengalihkan pandangannya menuju luka di tangannya yang telah diobati oleh Seongwoo, ia mengusap luka tersebut dengan pelan dengan sorot mata yang sulit untuk diartikan.

'Apakah aku harus selalu melukai diriku sendiri agar aku bisa mendapatkan atensi mu, Wu?'

Daniel membaringkan tubuh besar nya di atas sofa dan mencoba menutup mata dengan harapan ia bisa tertidur.

Namun Daniel tak bisa memungkiri bahwa dada nya berdegub begitu keras sejak Seongwoo meraih tangannya dan mengobati nya.

Terlalu dekat dengan Seongwoo sangat memabukkan. Ia bahkan dapat menghirup wangi rambut Seongwoo yang menguar begitu manis.

Daniel meletakkan telapak tangannya di atas dada nya, merasakan debaran nya yang menggila.

Hanya berada didekat pujaan hatinya itu telah membuat Daniel senang bukan main. Sekali lagi bukti bahagia itu sederhana.

Disaat Daniel tersenyum dalam tidurnya, di lain sisi Seongwoo sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia yakin sekali ada yang aneh dengan luka di tangan Daniel tadi. Seongwoo memutar tubuhnya ke kiri dan ke kanan, merasa gelisah dengan segala pemikirannya.

Bahkan tanpa ia sadari sekarang telah pukul 2 pagi, namun ia belum kunjung menutup matanya.  Lelah dengan kegelisahannya sendiri, Seongwoo memutuskan untuk meminum segelas air dengan harapan dapat meredakan kegelisahannya.

Maka ia melangkahkan kaki nya menuju dapur dan menuangkan air ke dalam gelas lalu meneguknya dengan rakus. Setelah merasa puas ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar, namun langkah nya terhenti ketika pandangannya menuju sofa di depan televisi.

Seongwoo mendekati sofa tersebut dengan langkah pelan, sepasang netra nya menangkap pria bermarga Kang yang tertidur dengan pulas. Cukup lama Seongwoo berdiri di sana dengan pandangan yang tak lepas dari pergerakan sekecil apapun yang dilakukan Daniel.

Pemuda dengan rasi bintang di pipi nya itu masuk ke kamarnya, kemudian kembali dengan sebuah selimut tebal di tangannya. Seongwoo berhenti tepat di hadapan sofa dimana Daniel sedang tertidur.

Seongwoo memeluk erat selimut tebal di tangannya tadi. Ia mengigit bibir bawahnya, ia masih menimbang-menimbang untuk menyelimuti Daniel. Ego Seongwoo masih sangat tinggi untuk berbuat baik pada pria berbahu lebar itu.

Back To Me [OngNiel] [Uncontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang