13

1.4K 317 152
                                    

Hwang Minhyun tetap diam saat melajukan mobilnya menuju apartemen Seongwoo, ia tahu ini bukanlah saat yang tepat untuk berbicara.

Ia ingin memberikan Seongwoo waktu untuk menenangkan diri.

"Terima kasih ya, Hyun." Ucap Seongwoo saat mobil Minhyun berhenti tepat di depan gedung apartemennya.

Minhyun dapat melihat bagaimana Seongwoo mengusap bekas air matanya dengan kasar sebelum  membuka pintu mobil. Tepat sebelum Seongwoo benar-benar keluar dari mobil, Minhyun menahan lengan Seongwoo membuat pemuda itu menoleh ke arah Minhyun.

"Aku akan selalu ada di samping mu, Ong." Ujar Minhyun seraya meraih tubuh kurus Seongwoo, membawanya ke dalam dekapan hangat berharap itu dapat membuat Seongwoo-nya merasa lebih baik.

Seongwoo membalas pelukan Minhyun, air mata nya kembali keluar, namun ia tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Ia semakin mengeratkan pelukannya.

"Jangan khawatirkan apa pun Ong, kau hanya perlu meminta penjelasannya." Minhyun melepaskan pelukannya pada Seongwoo, lalu menghapus sisa-sisa air mata di pipi Seongwoo dengan ibu jarinya.

"Setelah kau mendengar semua penjelasannya, baru kau putuskan untuk tetap bersama nya atau tidak. Sungguh aku tidak ingin melihat mu disakiti seperti ini, Ong." Ujar Minhyun seraya membelai rambut Ong.

Minhyun sangat ingin mendatangi Jonghyun dan memukuli wajah pria itu sampai puas. Tapi ia sadar Seongwoo-nya tak akan menyukai hal itu, ia sangat menyayangi pria kurus di hadapannya ini. Yang ia harapkan hanyalah kebahagiaan Seongwoo.

Namun jika sumber kebahagiaan pemuda itu saat ini malah menyakiti nya, apakah boleh Minhyun berharap untuk menjadi sumber kebahagiaan baru bagi Seongwoo?

Tapi Minhyun sangatlah sadar bahwa seberapa pun ia berusaha, Seongwoo akan selalu menganggapnya sebagai seorang sahabat yang akan selalu ada di sisi nya.

"Hyun, aku masuk ya." Seongwoo tersenyum pada Minhyun, ia merasa sangat beruntung mempunyai Minhyun sebagai teman. Pria itu sangat baik pada nya.

"Kalau ada apa-apa, hubungi aku secepat nya." Seongwoo mengangguk, kemudian keluar dari mobil Minhyun dan berjalan menuju lantai apartemennya.

.

.

.


Jong
Good night Wu 💕

Wu
Good night Jong.

Seongwoo menghembuskan nafas berat saat menyudahi kebiasaan dia dan Jonghyun, saling berbagi cerita tentang aktivitas yang mereka lakukan masing-masing seharian.

Tentu saja ia tetap bercerita tentang apa yang telah ia lakukan seharian ini, kecuali kejadian Jonghyun dan seseorang itu.Seongwoo memutuskan untuk bersikap seolah tak terjadi apa-apa, namun tetap akan meminta penjelasan Jonghyun tentang kejadian itu.

Seongwoo tak bisa tidur, matanya bahkan tidak mau diajak bekerja sama untuk menuju alam mimpi agar ia dapat melupakan sejenak permasalahannya. Termasuk tentang Jonghyun.

Seongwoo bangkit dari tidurnya ia meraih handphone-nya yang menunjukkan pukul 11 malam. Seongwoo memutuskan untuk meraih hoodie hitam kesayangannya dan berjalan keluar gedung apartemen.

Seongwoo butuh sesuatu yang dapat membantunya melupakan sejenak masalahnya. Maka dari itu ia membawa sepasang kaki panjangnya menuju minimarket yang buka 24 jam yang letak nya tak begitu jauh dari gedung apartemennya.

Seongwoo kembali dengan membawa sebuah kantong plastik dengan beberapa kaleng bir di dalam nya. Pemuda bersurai gelap itu menunduk menatap kantong di tangan kiri nya itu seraya menarik sudut bibirnya, menertawakan dirinya sendiri. Kepingan memori berputar di kepalanya, terakhir ia menyentuh minuman ini saat ia memutus hubungannya dengan Daniel.

Back To Me [OngNiel] [Uncontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang