Part 4

2.5K 419 35
                                    

Pria berbahu lebar yang dari tadi bersandar di dinding stasiun sambil memperhatikan dua orang yang saling bercanda di kursi tunggu ujung sana, mulai berdiri tegak saat kedua pria tersebut melangkahkan kaki mereka menaiki kereta yang baru saja datang.

Pria dengan surai ash grey itu ikut melangkahkan kaki panjangnya menaiki kereta tersebut. Di gerbong yang sama dengan pria kurus yang dari tadi dia ikuti, namun sayangnya pria kurus bermarga Ong itu tidak menyadari keberadaannya, terlalu asik tertawa bersama pria di sebelahnya yang ia panggil ‘Jong’.

Kereta api tersebut melesat pergi membawa pria berbahu lebar bernama Kang Daniel itu di dalamnya yang dari tadi sesekali mencuri pandang memperhatikan Ong Seongwoo yang berjarak tidak begitu jauh dengannya namun tetap bisa membuat dirinya tak disadari oleh pemilik konstelasi indah di pipinya itu.

Saat kereta berhenti di sebuah stasiun, Ong Seongwoo dan pria yang ia panggil ‘Jong’ tersebut turun bersama, dan dengan cepat pula Daniel mengikuti mereka.

“Aku akan mengantar mu sampai ke gedung apartemen mu.” Ucap Jonghyun sambil tersenyum. Sungguh menawan.

“Ah tidak perlu, kau pasti sangat lelah. Aku bisa pulang sendiri Jong.” Seongwoo sangat mengerti bahwa saat ini Jonghyun pasti sangat lelah, namun pria itu tetap menawarkan untuk mengantarnya pulang. Menawarkan kebaikannya dengan senyum yang membuat dada Seongwoo sedikit berdegub kencang.

“Baiklah. Aku tak akan memaksa mu, kalau begitu sampai jumpa.” Jonghyun memahami sirat kekhawatiran di mata Seongwoo, membuatnya tidak ingin memaksakan keinginannya untuk mengantar pria cantik itu sampai ke apartemennya.

“Hm. Istrahatlah dengan baik.” Seongwoo tersenyum manis, membuat Jonghyun tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menyentuh puncak kepala Seongwoo.

Dan sepasang netra Kang Daniel kembali menangkap bagaimana pria yang dipanggil ‘Jong’ oleh Seongwoo itu mengusak rambut Seongwoo gemas dan yang paling membuat ia mendengus kesal ialah melihat Seongwoo yang terlihat senang diperlakukan begitu.

Sangat mengesalkan. Ia ingin menyentuh rambut Ong Seongwoo juga.

.

.

Seongwoo berjalan sambil bersenandung menuju apartemennya tanpa menyadari ada Daniel yang berada tak jauh dibelakangnya. Daniel berjalan sambil menatap punggung itu lagi dengan berbagai kilasan memori yang muncul di kepalanya.

.

.

“Ini tidak baik Niel, kau harus bisa mengerjakan tugas mu ini sendiri.” Ujar Seongwoo pelan namun tangannya tetap bergerak menuliskan sederet angka di buku seseorang bernama Kang Daniel tersebut.

Di sebelahnya terdapat seseorang yang di panggil ‘Niel’ itu yang tengah merebahkan kepalanya di atas tangan nya yang terlipat di atas meja sambil mencoba menutup mata.

“Hm.” Mendegar jawaban yang seperti itu membuat Seongwoo sedikit menghembuskan nafas kesal karena pria di sampingnya ini malah tetap menutup matanya, tidak mengindahkan apa yang ia katakan. Akhirnya Seongwoo memutuskan untuk kembali fokus mengerjakan tugas Daniel yang kata nya akan dikumpulkan setelah jam istirahat ini, bahkan ia rela tidak ke kantin demi mengerjakan nya.

.

.

Merasa pegal dengan posisi tidurnya Daniel membuka mata nya sambil meregangkan badannya. Ia menolehkan kepala nya ke samping dan menemukan buku tugasnya beserta alat tulis yang tersusun rapi dan Seongwoo yang sedang tertidur.

Back To Me [OngNiel] [Uncontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang