Tabir Luka (Prolog)

427 21 8
                                    

Kebanyakan orang normal seperti kalian merasa kalau kehidupan dimuka bumi ini hanya manusia, hew

an dan tumbuhan, bukan ?
Apa kalian lupa akan makhluk ciptaan-Nya yang juga ikut berdampingan dengan kita didunia?

Percayakah kalian tentang keberadaan "Mereka"
Mereka yang sering kalian sebut "Hantu"

Sebelum aku bercerita lebih jauh tentang siapa "Mereka", untuk apa "Mereka" ada didunia ini berdampingan dengan kita. Lalu apakah "Mereka" seperti manusia, hewan atau tumbuhan.

Pertanyaan kalian mungkin akan terjawab di dalam cerita ini.

Sebelumnya...
Aku akan memperkenalkan diri. Namaku Aji. Aku anak yang berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya. Aku menganggap apa yang membuatku berbeda adalah sebuah kekurangan.

Pernahkah kalian mendengar kata "Indigo". Ya kurasa kata itu mungkin tidak begitu familiar ditelinga kalian. Hanya saja tidak sedikit orang paham apa itu " Indigo". Terkadang "Indigo" seringkali dianggap sebagai penyakit, kelainan, bahkan yang  lagi orang "Indigo" sering dianggap aneh. Bahkan yang lebih parah lagi, "Indigo" sering kali disangkut pautkan dengan kata "Gila"

Kenapa demikian?
Walaupun "Indigo" bermacam-macam jenisnya. maka sering ditafsirkan kedalam sesuatu yang tak masuk akal. Seperti bisa melihat masa depan, telekinesis, psycological feeling
, multi talent
Bahkan ada yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk yang tak kasat mata yang biasa kalian sebut "Hantu"

Aku terlahir didunia ini termasuk kedalam orang indigo. Indigo yang terdapat pada diriku yaitu indigo child. Aku indigo dari kecil dan itu bukan keinginanku. Terkadang aku menganggap ini adalah sebuah kekurangan dalam kehidupan  manusia. Bahkan lingkungan soasialku sering menganggapku aneh, gila dan lain sebagainya. Indigo ibarat beban di pundak kanan dan kiri. Banyak orang menggangap aku gila ketika mendapati aku berbicara, tertawa sendiri, menggambar seseorang sedangkan  orang itu tidak pernah ada di kehidupan nyata.

Namun apa dayaku melawan takdir, aku hanya bisa bersyukur masih mempunyai keluarga besar yang bisa menerimaku apa adanya. Keluargaku tak pernah memandang dari segi apapun untuk menerimaku. Aku ada sampai saat ini dan berhasil melawan keputusasaan hidup yang begitu keras  berkat dukungan dari keluargaku.

Pada cerita ini, aku hanya ingin berbagi kisahku sebagai seorang "Indigo"
Aku ingin mencoba meluruskan persepsi karena kita tidak hidup sendirian didunia ini. Melainkan adanya "Mereka"
Mungkin kalian pernah mendengar kata Kuntilanak, Pocong,Genderwo, Sundel Bolong, Wewe Gombel, dan lain sebagainya.
Aku yakin, nama-nama itu sering kalian dengar dari program televisi atau media cetak yang lain.

Hanya saja, sebenarnya "Mereka" juga mempunyai ceritanya sendiri dan akan tersampaikan dicerita yang ku tulis.

"Mereka" yang berseberangan alam dengan kita.
"Mereka" yang pernah merasakan hidup.
"Mereka" yang ingin diakui keberadaanya.

Karena "Mereka" sama seperti kita sebagai makhluk ciptaan-Nya yang ikut mengisi kehidupan dibumi.

Cerita ini tidak untuk menakut-nakuti, melainkan untuk berbagi kisah dan sebagai pengingat kalau kita didunia tidak hidup sendiri, melainkan berdampingan dengan mereka yang lebih dahulu hidup didunia ratusan bahkan ribuan juta tahun silam.

Aku tak pernah menuntut kalian untuk mempercayaiku.
"Karena kepercayaan itu didapat bukan diminta"

Dengan awal cerita ini, ku buka tabir yang selama ini terpendam dalam diotakku dan kubagikan kisahku kepada kalian

Biarkan "Tabir Luka" terbuka dan bisa mengurangi bebanku selama ini dengan berbagi cerita dengan kalian

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang