Sudah tak apa

32 3 0
                                    

Tuan, semenjak senja Tuan tenggelam, haruslah dengan berat hati Saya lalui malam panjang yang kelam. Namun hati ini mampu, tegar.

Malam disaat Tuan putuskan meninggalkan, dingin. Belulang Saya kadang meneriak tak sanggup menahan. Air mata Saya jatuh. Sabar Saya tahan

Sekian lama fajar datang, surya kembali menyapa Saya dengan cahayanya. Kini-pun Saya bahagia. Namun bukanlah Tuan penyebabnya. Kalimat rindu yang menyeruak di hati Saya tidak lagi ada, menjadi abu. Sakit sepanjang malam yang Saya simpan sudah sirna. Kinipun pabila Saya melihat wajah Tuan, mendengar suara Tuan dan petikan gitar yang pernah Tuan ngiangkan, sudah lagi tak apa. Jadi berbahagialah!

Bukan, bukan Saya tidak lagi mempedulikan Tuan, tapi bukankah Tuan telah bahagia dengan pilihan Tuan? Meninggalkan adalah ingin Tuan, bukan? Saya sudah tak apa. Jadi pergilah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tinta PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang