CHAPTER 2

509 53 2
                                    

"Semoga kita sahabatan".

"Gue denger kata lo, gue gak yakin aja seseorang bisa menjadi seorang sahabat bagi gue, bukan sahabat yang ingin mengambil sesuatu dari gue tapi sahabat yang betul betul tulus". -Lai Guanlin.

Kringg...

Bunyi bel istirahat. Saatnya semua siswa ribut gak jelas.

"Bro, ke kantin?". Ajak Baejin.

Guanlin tak menjawab dan langsung pergi ke kantin, mendahului Baejin.

Di lorong kelas ia merasa kesal dengan para siswi yang ribut.

"Iih ganteng banget sih".

"Pacal gua pris".

Guanlin tau lorong itu masih masuk lorong kelas 10, jadi ia masih bisa menegurnya.

"Gak usah liat gue gitu!". Ucap Guanlin datar dan langkahnya berhenti menatap tajam semua gadis di lorong itu.

"Wuanjir galak bat!".

"Dingin sis".

Sekarang bisikan itu pun hilang. Karena semua siswi takut dengan Guanlin.

Dibelakang Guanlin, dia tak menyadari bahwa ada dua orang yang masih setia ngikut dari belakang.

"Jin, agak susah juga kalo ngajak Guanlin sahabatan". Ujar salah seorang dari mereka.

"Intinya kita harus luluhin hatinya, lagian gak mungkin kita sahabatan cuma dua orang ae". Jawab yang satunya.

"Oke jin".

Mereka berdua adalah Baejin dan Woojin yang tertarik menjadikan Guanlin sebagai sahabat mereka.

Dikantin, Guanlin duduk sendirian memakan makanannya. Ia hanya fokus pada makanannya hingga,

"Guanlin, kita duduk sini boleh?". Tanya Baejin.

Sedari tadi hanya Baejin yang berani berbicara dengan Guanlin, karena sikap dingin Guanlin tadi.

Guanlin melirik, hanya matanya yang bergerak. Ia melihat dua orang lelaki membawa mnampan berisi makanan.Ia menarik dan menghembus nafasnya dengan kasar.

Hm hanya itu kata yang dikeluarkan oleh Guanlin. Baejin tersenyum, ia yakin pasti nanyi Guanlin akan mau bersahabat dengannya dan Woojin.

Baejin dan Woojin pun duduk di hadapan Guanlin.

"Bro". Panggil Baejin.

Guanlin hanya menatap Baejin datar.

"Lo mau gak sahabatan sama gue dan Woojin?". Tanya Baejin.

Guanlin diam sejenak

"Gue ragu gimana gue nerima permontaan mereka atau nggak? Apa gue nerima aja ya, gue anggep temen aja, kalo mereka tahan, gue akan tanyain mereka tulus gak sahabatan, ok Guanlin". Ucap Guanlin dalam hati.

"Sikap dingin gue!". Ucap Guanlin datar.

"Sahabatan gak harus mandang sikap, gue yakin woojin dan gue bisa sahabatan bareng elo dengan perbedaan sikap". Jelas Woojin.

"Terserah". Guanlin pun berdiri dan meninggalkan kantin.

"Bro tungguin kita". Teriak Baejin.

Guanlin sampai di kelas, ia mendapati seorang gadis tadi, masih memandang datar jendela ke luar.

Guanlin melihatnya, namun ia tidak peduli, ia berjalan ke tempat duduknya dan tidur di tumpukan tangannya.

Gadis itu sempat melihat Guanlin yang tidur namun ia kembali fokus dengan jendela.

COLD  💙 (PANWINK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang