"Ji". Teriak Baejin mengejar Jihoon.
Jihoon berhenti.
"Ji..kamu kenapa?". Tanya Baejin.
Jihoon membalik, ia masih memasang wajah seramnya
"Kamu kenapa? Marah sama siapa? Cerita lah". Tambah Baejin yang tiba tiba memeluk Jihoon.
Jihoon memaksa Baejin melepas pelukannya.
"Lepas!". Teriak Jihoon.
Baejin melepas pelukannya dan menatap Jihoon dengan cemas.
"Kasi tau kenapa wajah kamu gini?". Baejin memegang kedua tangan Jihoon.
"Kita putus aja!". Jihoon meneteskan air matanya.
"Gue tau gue dingin tapi, gue gak bisa kalo orang yang gue sayang akan berpisah sama gue". Kata Jihoon dalam hati.
"Kenapa tiba tiba kamu mau kita putus?". Tanya Baejin dengan wajah sedih.
"Ada alasan aku, tapi aku tetap sayang kamu, kita harus putus,kalau memang kamu sayang aku, kita harus putus". Ucap Jihoon yang membalikan badannya dan berjalan meninggalkan Jihoon.
Kata ini merupakan kata yang paling panjang yang pernah Jihoon katakan.
Baejin hanya bisa menatap nanar kepergian Jihoon.
"Ji.. gue sayang, cinta sama lo, tapi kenapa gini jadinya". Gumam Baejin dengan menahan segala rasa sedihnya itu.
"Baejin". Panggil seseorang dibelakang Baejin.
Suara itu merupakan suara seornag cewek.
Baejin membalik badannya dan berusaha menyembunyikan perasaan sedihnya.
"Daehwi?".
Karena ia tahu Daehwi yang memanggilnya, ia mengurungkan niatnya untuk menyembunyikan kesedihannya.
"Lo kenapa?". Tanya Daehwi mendekat pada Baejin.
"Jihoon..mutusin gue".
Baejin memanglah seorang laki laki namun ia bisa menangis kapan saja saat orang yang ia sayang pergi.
"Hah? Kalian bertengkar ya? Atau?". Tanya Daehwi yang menepuk bahu Baejin, menenangkannya.
"Gak.. dia tiba tiba minta putus". Baejin tersungkur di lantai.
Daehwi pun tak tega melihat orang yang ia suka menangis dan tersungkur dihadapannya.
Daehwi pun memeluk Baejin, bermaksud menenangkannya.
.
.Jihoon sampai di rumahnya dengan perasaan yang begitu hancur.
"Ji-". Jihoon menggantung kalimatnya.
"Guanlin? Kok dia di rumah gue, argghh sh*t hari gue sial banget, dari mana fia tau rumah gue? Dan ini siapa?".Jihoon tak percaya apa yang dilihatnya sekarang.
"Nak.. kamu sudah pulang? Kamu ganti pakaian dulu, habis duduk sini". Ucap Tn. Chanyeol.
Jihoon tak membalas kata ayahnya. Ia langsung ke kamarnya, namun ia menatap sinis Guanlin.
Guanlin POV
Hari ini gue niatnya mau jalan ke taman kota buat cuci mata gue.
Tapi sialnya gue dijemput mama sama papa sekaligus.
"Nak.. hari ini kita ke rumah temen papa ya sayang". Kata Papa
Gue nggak jawab, gue sebel masa gue mau nyuci mata gue aja, harus didahuluin mama papa gue.
Oke, gue ikut aja.
Sampai di sana gue,mamam sama papa udah disambut sama sepasang, suami istri.
Gue akui mereka punya visual yang setara dengan mama papa gue, dan mansion mereka mewah juga.
Kita semua duduk di ruang tamu mereka.
Mereka rupanya lagi nunggu orang."Ji-".
Hah? Gue sial apa hari ini, Jihoon musuh gue datang pas gue bertamu.
"Nak.. kamu sudah pulang? Kamu ganti pakaian dulu, habis duduk sini"
What? Jadi disini mansion Jihoon. Hadeh..
Author POV
Jihoon pun datang dengan celana pendek putih, sweater pink, dengan sandal bulu beruangnya.
"Sini nak". Ny. Baek menyuruh Jihoon duduk di antaranya dan Tn. Chanyeol.
"Jadi ini anak kamu Chan?". Tanya ayah Guanlin.
"Iya, dia Jihoon anak ku yang ku ceritakan.". Jawab Chanyeol dengan mengelus rambut Jihoon.
"Langsung ke intinya saja... Guanlin,Jihoon... kami ingin menjodohkan kalian". Ucap Tn. Sehun.
"Apa?!!!". Teriak Guanlin dan Jihoon bersamaan.
"Apa kalian saling mengenal?". Tanya Ny.Baek.
"Dia musuh aku di sekolah!". Teriak mereka bersamaan lagi.
"Duduk dulu nak". Ucap Tn. Chanyeol pada Jihoon dan Guanlin.
"Kami mengerti tapi, tolong mengertilah keadaan kami, kalian harus menikah 3 bulan lagi". Ucap Tn. Sehun.
"Gak terlalu cepat ya?". Ucap Jihoon sinis.
"Maaf nak ini sudah yang ter lama yang kami putuskan.". Jawab Ny.Luhan.
Jihoon pun pergi ke kamarnya. Guanlin? Ia permisi pada Tn.Chanyeol dan Ny. Baekhyun untuk pulang.
.
.Dikamar Jihoon menangis..
Ia memang dingin tapi ia bisa menangis kapan saja ketika ia merasa sudah sangat tersakiti.
"Mama.. papa.. Jihoon sayang kalian.. tapi kenapa kalian jahat sama Jihoon... kenapa kalian jodohin Jihoon sama musuh Jihoon sendiri..".
Jihoon menangis, ia mengingat bahwa ia telah memutuskan kekasihnya yang ia sayangi, dan di hari yang sama orang tuanya menjodohkannya dengan musuhnya, ditambah lagi ia tadi terkunci di kamar mandi sekolah.
Kalian bisa bayangkan bagaimana hancurnya hati Jihoon.
Dilain sisi...
"Mama.. papa... Guanlin tau.. kalian sedang susah tapi gak ada cara lain apa selain musuh Guanlin sendiri". Gumam Guanlin.
.
.
.Back to Woojin and Hyungseob
Hangat. Itu yang dirasakan Hyungseob saat ini.
"Ayok pulang". Ajak Woojin.
"Makasih ya buat hari ini". Ucap Hyungseob.
Woojin merasa senang orang yang ia suka, berlaku lembut padanya.
Dijalan saat mereka ingin keluar dari sekolah...
"Ba..". Woojin membekap mulut Huungseob.
"Sst.. kita lihat dulu". Bisik Woojin.
Woojin membawa Hyungseob ke belakang pintu kelas di dekat mereka.
"Jihoon? Mutusin baejin!". Kata Woojin.
"Woo, pasti dia punya alasan". Kata Hyungseob.
"Tolong tanyain dia ya?". Pinta Woojin.
Hyubgseob mengangguk. Mereka pun keluar saat Baejin dan Daehwi pulang.
"Hyungseob, sebentar malam, makan malam bareng yuk?". Ajak Woojin.
Deg...
"Gue diajak kencan yey, gak mimpi ni kan?". Kata Hyungseob dalam hati.
"Boleh". Jawab Hyungseob.
Tbc..
Dulu...
Ya...Nggak keren kan kisahnya..
Kalo menurut kalian keren ya silahkan dibaca kalo nggak ya.. terserah aja😌😔
Maaf kalo typonya banyak..
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD 💙 (PANWINK)
Fiksi PenggemarJihoon dan Guanlin merupakan musuh yang paling terkenal seantero sekolah karena persaingan mereka dalam materi. Namun, mereka memiliki watak yang dingin. Sehingga mereka tak sama layaknya dengan musuh lain yang ribut namun mereka bisa menyimbolkanny...