#4

8.4K 769 22
                                    

"Waktu kalian untuk minta tanda tangan udah habis silahkan kalian kumpulin bukunya didepan," perintah Johnny dan semua langsung pada ngumpulin bukunya ke depan

"Semuanya sudah mengumpulkan?" tanya Bobby

"Sudah," jawab semua anak kelas

"Bagus, kita tunggu aja bentar lagi ada yang mau ada perkenalan eskul kalian cukup mendengarkan saja kalo kalian minat tingal di tulis," ucap Bobby

tok tok tok


Kedengeran suara ketukan di depan pintu kelas semua anak yang ada di kelas langsung pada lihatin ke arah pintu, dan mucul lah seorang cowok dari balik pintu.

"Permisi!"

"Masuk aja Yut."

dan setelah itu orang yang dipanggil Yut pun masuk.

"Selamat siang semua, saya perwakilan dari tim futsal ngajak kalian buat yang minat ikut eskul futsal atau suka main bola bisa masuk ke tim kita."

"Kalo ngga bisa main bola gimana kak?" tanya siswa yang duduk paling pojok

"Bisa, nanti kita belajar bareng-bareng," jawabnya ramah

"Kalo takut sama bola gimana kak?" celetuk siswa yang lainnya

"Kamu phobia sama bola?" tanya Yuta

"Iya, bola susah dimengerti."

"Yeuh bocah malah curhat," kesal Bobby

"Udah ngga ada yang bener pertanyaan, silahkan kalo kalian minat tinggal di catet aja," ucap Yuta terus keluar ninggalin kelas

next

"Perkenalkan nama saya Joy dan disebelah saya namanya Seulgi kami perwakilan dari paduan suara, mungkin disini ada yang punya suara emas kaya saya bisa ikut," kata Joy didepan kelas, sampe semua anak protes ngga trima

Naya ngga punya suara emas jadi next aja, lagian dia ngga punya bakat nyanyi tapi kalo konser dikamar mandi sendirian sering.

next

"Perkenalkan nama saya Wendy dan ini teman saya Irene," ucap Wendy sambil memperkenalkan dirinya

"Betul betul betul," celetuk anak cowok yang duduk dibarisan belakang

Semua seisi kelas nyari sumber suara itu ternyata si pelakunya lagi cengengesan dibelakang sama temen-temennya.

"Heh kamu mau saya hukum!" ancam Wendy, mereka semua langsung mendadak diem cuma mukanya masih nahan ketawa

"Oke lanjut ya, kami perwakilan dari pmr mungkin disini ada bakat buat nyembuhin orang bukan nyakitin orang."

"Curhat Kak!"

Naya langsung nge list eskul pmr di bukunya, Naya milih pmr karena emang dari waktu SMP dia sempat jadi salah satu anak medis di sekolahnya dulu.

Saat semua lagi fokus ngecatet eskul apa yang akan jadi pilihan mereka, tiba-tiba aja ada yang ngebuka pintu kelas mereka dengan keras.

Kakel ; Lee Taeyong [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang