season 2 chap 25

1.5K 192 53
                                    


Hari yg di nanti







" wah kau manis sekali honey ?"

Jinyoung tersenyum canggung menunduk guna menyembunyikan pipi yg dipastikan merona

" kau jangan menciumnya sayang, riasan menantumu jadi rusak "

Iya yg tadi berceletuk memuji jinyoung adalah mama tuan ibu dari sang pujaan hati

Papa tuan memegang tangan sang istri kala mama tuan memajukan wajah hendak mencium pipi jinyoung .

" dia menggemaskan dad "

Papa tuan tersenyum dengan gelengan kepala .

" tipenya mark dari dulu kan yg imut imut "

" aku yakin anak mu akan terkejut melihat Jinyoung semanis ini "

" bahkan dia dari tadi merengek ingin melihat Jinyoung "

Mama tuan terkekeh mengingat bagaimana mark merayu agar diizinkan bertemu jinyoung sebelum pengucapan janji suci .

Tapi mama tuan beserta nyonya park melarang keras berakhir pasrah dengan wajah di tekuk

" kenapa tidak dibiarkan saja, aku yakin mark hanya butuh penyemanagat agar tidak terlalu gugup "

Mama tuan menggeleng keras , bahkan tangan membentuk tanda silang didepan dada jinyoung hanya diam mendengarkan.

"Riasan jinyoung dan pakaian jinyoung pasti rusak jika anak mu melihat calon nya sebegini cantik "

Telak Jinyoung kembali menunduk, menyembunyikan wajah yg total memerah sampai telinga

Papa tuan terkekeh dan menganggukan kepala seolah membenarkan,

Tahu  yg di maksud mama tuan ?

Aku tidak akan menjelaskannya.


Di fikir sendiri_____



Pintu ruangan terbuka baik jinyoung, mama tuan dan papa tuan jelas menoleh

Pria paruh baya dengan balutan jas warna hitam dan dasi biru dongker sebagai pelengkap, disampingnya wanita anggun yg tersenyum kearah mereka .

" appa, ajhuma "

Jinyoung tersenyum lebar, berjalan mendekati kedua pasangan yg diketahui ayah jinyoung dan ibu tirinya.

" jinyoungie kau manis sekali " cubitan dipipi diberikan sang ibu tiri, jinyoung tersenyum bahkan memeluk wanita paruh baya dengan erat seolah menyembunyikan wajah yg merona.

Tidak ada cerita seperti negeri dongeng tentang ibu tiri yg kejam karena faktanya sang ibu tiri sangat menyayanginya.

" ajhuma, eoma mana ?"

Sang ibu tiri menoleh menatap tuan park yg tersenyum tipis dengan tangan mengelus ujung kepala Jinyoung

" eoma mu menahan mati-matian calon mu yg maksa menerobos pintu agar bisa bertemu dengamu "

Jinyoung melongo, menatap bergantian semua orang yg berada di ruangan yg sama seolah meminta penjelasan akan ucapan sang ibu sambung

" mark payah, tidak sabar" ini papa tuan yg menjawab .

" aku mama nya saja kalah maka dari itu aku menyerahkannya kepada ibu mu karena hanya dia yg bisa menang berdebat dengan bocah nakal itu"

Jinyoung ikut tersenyum sekalipun dengan wajah sedikit meringis

mantan season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang