Mata seindah galaxy yang bersembunyi di balik kelopak mata yang di hiasi bulu mata lentik, pipi gembil yang bersemu merah menggemaskan, hidung mancung yang sangat pas dengan bentuk wajah Jihoon mengeluarkan deru napas hangat yang terburu, bibir ranum berwarna peach alami yang terlihat semakin merah dan menebal akibat perbuatannya tadi, peluh yang mulai membasahi kening wajah Jihoon menabah kesan sexy padanya.
Jinyoung suka hasil karyanya skarang, dan libidonya yang sudah di ambang batas mulai bocor dan meluap kepermukaan.
"Tahan suaramu Jihoonie." bisiknya tepat di depan permukaan bibir merah merekah milik Jihoon.
.
.
.
.
.
.HAPPYREADING
Tangan kekar itu bergerak cepat, tubuh Jihoon langsung di balik menghadap pada dinding, menenggalamkan kepalanya yang minimalis di ceruk leher Jihoon yang menguarkan aroma vanila memabukkan.
Jihoon masih memproses segalanya, kejadian itu terlalu cepat sampai-sampai otaknya mendadak lumpuh menjalankan tugasnya, dan tanpa di tahan lenguhan manis itu terdengar saat benda basah tak bertulang milik adiknya sudah menyapu permukaan kulit lehernya yang sensitif.
"Stttt! tahan suaramu sayang. Ayah akan sadar keberadaan kita jika kau tidak tenang." Jinyoung berujar, berbisik kecil tepat pada telinga Jihoon yang kepalanya menolah pasrah menatap punggung sang ayah yang masih menonton tv tanpa merasa terganggu sama sekali.
Tenang?
Tenang katanya?
WTF- Jihoon menggeram dalam hati setelah kesadarannya telah kembali dan mengambil ancang-ancang untuk memberontak, melawan perilaku tak senonoh adik kandungnya itu.
Namun Jinyoung lebih cekatan, mata tajam itu berkilat mengerikan, menahan tubuh Jihoon agar tetap menempel pada dinding, Jihoon dapat merasakan dada bidang adiknya itu menekan punggungnya, bahkan dia dapat merasakan sesuatu menekan bongkahan miliknya di bawah sana.
Keras
Kuat
Panas
Dan siap untuk untuknya.
"Jangan mencoba untuk lari lagi, aku tau kau menginginkanku meski tak sebesar aku menginginkanmu, jadi_"
Jinyoung menggantung kalimatnya, lidahnya kembali bermain di telinga sang kakak, mengulum dan mengigit kecil benda lunak itu dan di respon desisan tertahan dari sang empunya.
Tungkai Jihoon melemah, syarafnya lumpuh, lidahnya terasa kelu dan hanya mampu mendesah tertahan.
Jinyoung merasa menang, libidonya semakin meningkat tajam ketika sudah menemukan lampu hijau dari sang kakak, maka dia tidak akan menahannya lagi, sudah cukup malam itu dia menahannya dan bersyukur Jihoon menganggapnya hanyalah sebuah mimpi.
"Ji-jinyoung jangan lakukan ini kumohon." suara Jihoon terdengar lirih, berusaha melawan napsu dan kewarasannya yang masih tersisa.
Jinyoung diam saja, tangan kanannya mulai masuk kedalam piayama baby blue milik Jihoon dan menyentuh perut Jihoon, mengelus dan meraba hingga ke dada sang kakak, mencari cari titik menyenangkan yang ada di sana.
"Aahh~"
Dan desahan pelan itu lolos begitu saja dari belah bibir Jihoon saat tonjolan pada dadanya di mainkan dengan begitu lihai oleh tangan nakal milik Jinyoung.
Jantungnya berdentum keras, Jihoon memejamkan matanya rapat ketika kembali bibir tipis milik sang adik mengecupi seluruh permukaan lehernya, bahkan sesekali menggigiti kecil kulit lehernya, menghantarkan sengatan listrik luar biasa keseluruh syarafnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fucking Sexy Brother [DEEPWINK VESR]
FanfictionKetika di mana Jihoon merasa frustasi harus tinggal satu atap bersama adiknya. bagaimana Jihoon bisa melewati harinya dengan tenang jika adiknya yang 'manis' begitu menggodanya? bahkan dia rela berbaring pasrah di bawah sang adik? oh tenggelamkan J...