Semilir angin sejuk berhembus dengan anggun, memainkan riak debur ombak yang menabrak ke pesisir pantai, dedaunan pohon kelapa bergoyang lembut di terpa angin, suara kicauan burung camar dan aroma khas pantai menenangkan jiwa.
Jihoon menghembuskan napas dan tersenyum lebar, merentangkan tangannya dengan lebar dan mengirup udara segar dalam dalam dalam, kemeja pantai berwarna birunya yang tidak terkancing bergelayut manja mengikuti angin, kemeja putih polos dia kenakan sebagai dalaman, dan celana kargo pendek selutut berwarna cream menjadi pelindung area bawah tubuhnya.
Akhirnya setelah sekian lama mereka sekeluarga pergi berlibur bersama.
Bukan hanya Ayah dan Adiknya saja yang ikut, beberapa sepupunya juga ikut, dan tak lupa sahabat beserta tunangannya juga ikut berlibur kali ini, menambah keramaian liburan musim panasnya.
Sebuah tangan tiba-tiba saja melingkari pinggangnya, sedikit terkejut namun dia dengan cepat mengetahui siapa pemilik tangan keras itu.
"Jangan aneh aneh, Ayah ada di sini." Ujar Jihoon memperingati, dia melirik sekitar untungnya Ayahnya sibuk bermain bola voli bersama sepupunya.
Jinyoung terlihat acuh, dia mengedikkan bahunya lalu menyandarkan dagunya pada bahu Jihoon, masih memeluk kakaknya itu dari belakang.
Jinyoung terlihat memakai setelan yang sama dengan Jihoon dari atas sampai kaki.
Jihoon hanya tersenyum, mau di larang bagaimana pun Jinyoung mana mau menurut, jadi dia hanya membiarkan selama Jinyoung tidak melakukan hal nekat padanya di tempat umum di siang bolong seperti ini.
Keduanya terlarut dalam kesunyian, Jihoon merasa nyaman dalam dekapan adiknya itu, dan Jinyoung nampak tidak akan melepaskan Jihoon sama sekali.
"Ekhm indah sekali, pacaran di bawah rindang nya dedaunan pohon kelapa, untung saja kelapa ini tidak jatuh menimpa kepala kalian."
Hyungseob datang dengan baju pantainya, kemeja bunga-bunga dengan warna warni yang menusuk mata, tak lupa dengan celana pendek selutut yang senada, sebuah topi pantai dia gunakan dan juga kacamata hitam, wajahnya masih nampak putih tidak wajar karena terlalu banyak memakai tabir surya.
Jihoon mendelik kesal sedangkan Jinyoung masih acuh tak peduli dengan wajah datarnya.
"Jangan bicara yang aneh aneh bodoh, nanti keluargaku dengar!"
Hyungseob menjulurkan lidahnya tidak peduli, bibirnya tiba-tiba saja menyunggingkan senyuman saat Guanlin datang memberikannya sebuah kelapa dengan sedotan di sana.
"Xie Xie Guanlin-ah." Hyungseob langsung menyesap air kelapa dari batoknya itu dan mendesah lega, rasanya benar-benar segar dan pas di hari yang panas terik ini.
"Wah hebat sekali kau hanya ambil satu, padahal ada aku dan Jinyoung di sini." Jihoon nampak melipat tangan di depan dada, sedangkan Jinyoung sama sekali tidak peduli dan bergeming dari posisinya.
"Kalau kau mau kau bisa ambil di dekat tenda sana, tersedia sangat banyak, jangan malas." Balas Guanlin seenaknya, membuat tawa Hyungseob meledak seketika itu juga.
Jihoon melihat pasangan itu tidak percaya, benar-benar serasi, mereka sama saja menyebalkannya!
"Kau mau kelapa juga?" Akhirnya si kepala minimalis itu bersuara juga, Jihoon yang mendengar itu langsung menoleh dengan mata berbinar.
"Ambilkan untukku yah, tapi tambahkan sirup di dalamnya." Pinta Jihoon dengan memelas.
Jinyoung yang melihat itu menjadi gemas sendiri, dengan cepat dia menggigit pipi Jihoon yang bersemu sedikit kemerahan karena panas dan tentu membuat sang kakak memekik begitu juga Hyungseob terbatuk air kelapa yang dia minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fucking Sexy Brother [DEEPWINK VESR]
FanfictionKetika di mana Jihoon merasa frustasi harus tinggal satu atap bersama adiknya. bagaimana Jihoon bisa melewati harinya dengan tenang jika adiknya yang 'manis' begitu menggodanya? bahkan dia rela berbaring pasrah di bawah sang adik? oh tenggelamkan J...