Nahhhhh... Author balik lagi....! Ngeliat keANTUsiasan kalian pada crita ini, author makin semangat nulisnyaa!! Hehe.. Kalau ada any typo atau topy dimaklumin saja xD soalnya aku nulisnya di tab T.T
Ok, HEPI RIDING !!
***
Kelas pertama dan kedua kulalui dengan mulus tanpa ada masalah. Dan sekarang aku dalam perjalanan menuju pelajaran ketigaku, GYM. Sebenarnya GYM tidak membutuhkan kelas untuk mempelajarinya, karena sekolah ini menyediakan lapangan serbaguna--tentu saja, bagaimana bisa pelajaran sadis itu bisa dipraktikkan didalam kelas?
Setelah mengenakan seragam Gym ku yang bewarna orange dan yang sangat terbuka itu, aku kembali melanjutkan perjalanan menuju lantai dasar sekolah ini. Tepat didepan sekolah ini ada lapangan yang sangat luas, dan menurut informasi yang kudapat, lapangan itu tidak hanya digunakan untuk Gym, melainkan untuk latihan, baseball, pertandingan dan lainnya.
Setelah mencapai lantai dasar, mataku menangkap murid-murid sudah berkumpul bersama gurunya, Mr. Hans. Aku segera berlari kesana bergabung dengan mereka.
Untunglah guru itu belum berbicara apa-apa. Aku melihat-lihat murid-murid disekitarku. Mereka semua mempunyai senyum dan seringaian riang diwajahnya. Berbeda denganku yang selalu sendiri dan diasingkan. Sama seperti disekolah lamaku, aku tidak dianggap. Dan pastinya mereka semua mempunyai serigala masing-masing. Kemudian mataku bertemu dengan mata coklat tajam familiar yang semalaman selalu menjadi beban pikiranku, Bray. Tatapannya lurus dan mengintimidasi, seperti biasanya. Tangan kekarnya menyilang didadanya, rambutnya dibiarkan berantakan, dan seringaian miring tercetak dibibirnya. Oh merahnya bibir... Namun pikiranku buyar ketika aku juga mempunyai kelas yang sama dengan Charlotte. Wanita itu duduk disebelah Bray. Perasaan tidak suka memasuki dadaku. Apa ini?
"Pay Attention, Guys!" Mr. Hans berteriak. Membuat murid-murid itu menjadi senyap dan berbaris dengan rapi.
"Hari ini kita akan bermain suatu permainan...." aku mendesah dalam hati. Aku sudah tahu permainan itu. "Dodge Ball" semuanya melompat senang dan bersorak bersama, termasuk Bray. Oh tentu saja, mereka semua pasti senang bermain permainan sadis ini.
"Aku sudah menyiapkan nama kelompoknya, yang pria akan bermain setelah wanita!"
semua pemain wanita senyap. Sedangkan pria, membubarkan diri ke kursi penonton.
Mr. Hans mulai membacakan nama kelompok, "Kelompok satu; Audrey, Abby, Erica, Kirsten.'' Aku mengingat nama-nama kelompokku.
Mr.Hans melanjutkan, ''Kelompok yang akan menantang adalah kelompok dua; Betty, Sarah, Bekah, dan Charlotte''
Oh no! Kelompokku akan melawan Charlotte dan teamnya. Walaupun aku tidak menatap wanita itu, aku tahu kini ia sedang menyeringai membayangkan ia akan mencelakaiku lagi.
Mr.Hans meniup peluitnya, ''Masing-masing kelompok atur posisi!''
Aku dan kelompokku mengatur posisi masing-masing. Aku memilih posisi yang paling belakang karena aku takut terkena lemparan bola. Kalau tidak salah perempuan didepanku ini bernama Kirsten. Badannya tinggi namun tidak kurus. Dan ia terlihat pandai memainkan permainan ini. Jadi aku bersembunyi dibelakangnya. Aku mengintip kedepan dan menemukan Charlotte sedang menyeringai kearahku. Sialnya ia paling depan. Matilah aku!
Aturan permainannya adalah, jika kau terkena lemparan bola dan tidak bisa menangkap, maka kau harus keluar dari permainan.
''Bersiap! GO!!'' teriak Mr.Hans
Charlotte mengambil ancang-ancang dan ia melempar bola itu ke tim kami dengan laju. Bola itu melambung kearah Kirsten dan aku menatap bola itu dengan seram. Ternyata Charloitte memang mengincarku! Sebelum Kirsten dapat menangkis, Bola mendarat tepat dikepalanya dan teriakkan kecil keluar dari tenggorokkannya. Aku mundur kebelakang. Crap!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Werewolf Mate
WerewolfSaat aku hendak membuka pintu lokerku, tiba-tiba sebuah lengan besar dan kokoh membalikkan pinggangku dengan paksa dan membantingnya ke pintu loker. Tidak sakit, namun dapat menarik perhatian murid-murid disini. "Ap-apa yang kau inginkan??" Tanyaku...