desapareció

479 41 2
                                    

■Detik waktu perpisahan bergulir semakin dekat. Aku tak pernah tau, dimana, kapan, dan dengan siapa aku akan bertemu dirimu lagi. Namun kamu harus tau bahwa, kamu pernah menjadi bagian penting meski aku telah gagal memperjuangkanmu.■

Malam ini Frida disuruh memakai baju yang baru Bundanya belikan, karena malam ini akan ada tamu penting dan makan malam bersama keluarganya.

Lalu Frida turun menuju ruang makan, tapi ia urungkan karena melihat ayah nya berjalan dengan seorang pria, setelah di perhatikan, pria itu adalah Rio, anak Pak Bagus di jamuan makan kemarin malam.

"Frida, kenapa bengong? Ayo turun" Bunda nya sukses mengejutkan Frida

"Tamu nya dia bun?" Tanya Frida.

"Iya, dia bakal sering kesini"

"Kenapa?"

"Ya kan kamu mau di jodohin sama Rio, ya biar kalian saling kenal, jadi main nya di rumah aja biar tetep aman" Frida seperti tersetrum mendengar jawaban bunda nya.

"Apa bun? Di jodohin?" Frida terkejut bukan main.

"Iya sayang, kemarin bukan nya kamu bilang setuju?"

"Jadi maksud ayah kemarin itu?"

"Iya.. ayo cepat, kamu pasti udah di tungguin" Bunda menggandeng tangan Frida menuruni tangga.

"Sini Frida, Rio sudah datang dari tadi" ujar Ayahnya. Frida sangat gugup sekarang, wajah nya pun menjadi pucat pasi.

"Frida kamu sakit?" Tanya Rio, Frida hanya menggeleng cepat. Jantungnya berdegup kencang karena tatapan Rio yang seperti itu.

"Yasudah, ayo Rio dimakan." Ujar Ayahnya lalu mereka mulai mengambil makanan.

"Frida kamu lagi diet?" Tanya Rio lagi.

"Frida memang susah kalau disuruh makan nasi. Apalagi disuruh makan malam, jadi dia cuma makan sayur aja deh " jawab Bunda nya karena Frida tak kunjung bicara.

"Jangan gitu, nanti sakit loh" jawab Rio, Frida kembali tersenyum.

"Rio, mungkin Frida masih malu malu, jadi dari tadi cuma senyum senyum aja" jelas Ayahnya.

"Iya om, wajar kok. Lagian senyum nya Frida ada lesung pipinya, pemanis alami" puji Rio, Frida kembali tersenyum, namun sepertinya pipi nya  sedang merona merah.

"Kamu sudah lulus kuliah kan?" Tanya Hito.

"Iya om, baru beberapa bulan yang lalu. Dan  saya yang akan ambil alih rumah sakit yang akan dibangun di Sulawesi nanti " jelas Rio.

"Hebat, masih muda sudah mau mencoba terjun jadi seorang pengusaha, apalagi ini gak main main, sebuah rumah sakit diluar pulau jawa, mengagumkan. Bukan begitu Frida?" Tanya Ayahnya, Frida hanya mengangguk lalu tersenyum.

Setelah lama mengobrol, Rio pamit untuk pulang, mengingat malam juga semakin larut.

Setelah Rio sudah pergi dengan mobil nya, Frida langsung meminta penjelasan kepada orang tua nya.

"Ayah, maksud perjodohan ini apa? Ayah mau nikahin Frida? Frida masih kelas 11 yah" rengek Frida.

"Enggak sayang, ini cuma perkenalan, apa salah nya kalian saling mengenal, siapa tau jodoh" saut bunda nya.

"Emangnya dia mau sama Frida" rajuk Frida membuat ayah dan bundanya tertawa.

"Frida, dia yang meminta untuk di kenalkan sama kamu, katanya dia tertarik waktu liat kamu sedang lomba di kampusnya dulu" jelas ayahnya.

Te AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang