My High School StoryKim Minseok
Oh Sehun
Byun Baekhyun
Lu Han
Kim Jongin
Park Chanyeol
Kim Jongdae
.
.
.
.
.
School life, romance, GS, drama.
.
.
.
Yang gak suka GS gak usah baca ok 😁
.
.
.
FF ini tiap partnya Mumuy buat pendek jadi jangan protes kalau ada part yang pendek banget 😅😅😆
.
.
.
Ini FF dari mimpi Mumuy 😀😀
.
.
.
Happy Reading
.
.
."Minseok-ie!! Minseok-ie!!" seorang wanita paruh baya berlari kedalam rumah kecilnya dan mencari-cari keberadaan anaknya.
"Ada apa eomma kenapa berlarian seperti itu" Minseok masuk kerumahnya karena mendengar teriakan ibunya tadi dia sedang di belakang rumah menanam sayuran.
"Lihat ini" ibu Minseok menyodorkan amplop besar berwarna coklat ke anaknya.
"Kita tidak pernah mendapatkan surat kenapa ada amplop sebesar itu didepan rumah" lanjut ibu Minseok.
Minseok membolak-balikkan amplop itu dan dia menemukan alamat rumahnya disitu berarti bukan surat nyasar seperti beberapa hari yang lalu. Tapi sayangnya Minseok tidak menemukan alamat pengirimnya.
Minseok membuka amplop itu dan mata nya melebar membaca barisan pertama isi amplop itu.
"Beasiswa Xunqi Senior High School" Minseok menutup mulutnya dia tidak percaya apa yang dibacanya.
"Apa itu Seok-ie?" ibu Minseok mendekat penasaran.
"Eomma a- aku mendapatkan beasiswa di Xunqi" kata Minseok lalu memeluk ibunya.
Air mata Minseok menetes dia sangat bahagia sekali. Dia tidak menyangka dari banyaknya SMA yang dia daftar ternyata SMA elit itulah yang menerimanya.
"Minseok-ie bukannya SMA Xunqi ada di Seoul? Berarti kau harus tinggal disana?" tanya ibu Minseok setelah melepaskan pelukannya.
"Iya eomma. Maaf karena Minseok akan meninggalkan eomma sendirian di Guri" Minseok menundukkan kepalanya.
"Apa Minseok tolak saja eomma? lalu mendaftar SMA di Guri saja. Minseok tidak mau eomma sendirian" lanjut Minseok.
"Ya! Pabo!! mereka sudah mau menerimamu kenapa kau tolak hanya karena eomma sendirian disini" ibu Minseok memukul kepala Minseok.
"Tapi eomma--"
"Pergilah, anak eomma harus lebih baik dari pada eomma. Bukankah anak eomma yang cantik ini ingin menjadi arsitek hebat dan akan membuatkan eomma rumah yang besar hem?" ibu Minseok memeluk anaknya dan mengelus rambutnya.
"Eomma.." Minseok memandang ibunya dengan mata berkaca-kaca.
"Kesempatan ini hanya datang satu kali sayang jadi jangan pernah menyia-nyiakannya" ibu Minseok tersenyum membuat Minseok juga ikut tersenyum.
"Terima kasih eomma"
.....+++++.....+++++.....
Hari ini adalah hari di mana Minseok berangkat ke Seoul, dia sudah siap dengan ransel besar di punggung nya dan setelan sederhananya meski begitu Minseok tetap terlihat cantik.
Minseok sengaja berangkat dua hari lebih awal dari tanggal daftar ulangnya karena dia harus mencari tempat tinggal di Seoul.
"Minseok-ie kau harus baik-baik disana" kata ibu Minseok merapikan poni anaknya yang agak berantakan.
"Eomma aku sudah mendengar kata-kata itu dari tadi pagi sampai sekarang. Apa eomma tidak bosan mengatakannya" Minseok cemberut.
"Eomma hanya khawatir padamu sayang"
"Tenang saja eomma, Minseok bisa menjaga diri kok. Minseok kan sudah besar" Minseok menggenggam tangan ibunya, mencoba menenangkan ibunya.
"Eomma keretanya sudah akan berangkat, Minseok naik dulu ya" Minseok memakai ranselnya lagi yang tadi sempat dilepasnya. Lalu berjalan menuju pintu kereta.
"Eomma.." Minseok berlari kembali ketempat ibunya dan memeluknya erat. Rasanya berat sekali meninggalkan ibunya.
Ibu Minseok membalas pelukan Minseok tak kalah eratnya, dia juga sangat berat melepaskan anak perempuan satu-satunya. Tapi dia harus, mungkin inilah jalan anaknya agar hidupnya lebih baik.
Setelah berpamitan dengan ibunya sekali lagi dan disertai air mata akhirnya Minseok menaiki kereta itu lalu melambaikan tangannya kearah ibunya saat kereta itu mulai berjalan.
.....+++++.....+++++.....
Setelah beberapa jam di kereta akhirnya Minseok sampai di ibu kota Korea Selatan itu. Kota padat dengan aktivitas penuh 24 jam.
Minseok mengamati kota itu, sangat berbeda dengan Guri. Jika di Guri sangat tenang disini sangat ramai sekali. Dan juga banyak gedung-gedung tinggi disini.
Setelah beberapa menit mengagumi kota Seoul yang indah Minseok bergegas mencari rumah sewa karena hari mulai siang.
Bruk
Minseok terjatuh saat ada seseorang yang menabraknya. Dia melihat kebelakangnya dan melihat orang yang menabraknya tadi berjalan terus dan tidak menolongnya ataupun meminta maaf.
"Apa tata krama dan sopan santun disini sudah tidak ada" gerutu Minseok.
"Kau tidak apa-apa?" Minseok mendongak mendengar suara didekatnya.
"Maafkan temanku tadi karena telah menabrakmu, sini aku bantu" orang itu membantu Minseok berdiri.
"Sial, aku harus segera pergi. sekali lagi aku minta maaf nona" orang itu melihat jam tangannya lalu pamit ke Minseok sepertinya buru-buru sekali.
Minseok hanya menghendikkan bahunya dan melanjutkan langkahnya untuk mencari rumah sewa.
.....+++++.....+++++.....
Hari sudah sore dan beruntungnya Minseok sudah mendapatkan rumah sewa dengan harga yang lumayan murah. Rumah itu hanya terdiri dari tiga ruangan, kamar tidur kamar Mandi dan juga ruang tamu yang gabung dengan dapur.
Minseok tersenyum melihat isi rumah itu, meski kecil setidaknya rumah ini bersih. Minseok merapikan baju-bajunya, menata bukunya lalu pergi mandi. Dia sudah sangat lelah dan ingin segera tidur.
Besok Minseok harus ke Xunqi untuk daftar ulang dan mengambil seragam. Bagi penerima beasiswa pihak sekolah memberikan seragam gratis.
Minseok merebahkan tubuhnya dikasur. 'Semoga besok bisa berjalan dengan baik'
.
.
.
.
.
.TBC
Mumuy usahakan update cepet buat ff ini 😃😃😃Vote+ment juseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
My High School Story [END]
FanfictionKim Minseok seorang perempuan pintar dari kalangan biasa mendapatkan beasiswa ke SMA elit di Seoul yang mana isinya anak-anak pintar dan kaya. Bagaimana kisah Minseok yang sederhana berbaur dengan anak-anak orang kaya? Yuk baca aja ??