31 | 권순영 × 이지훈

1.7K 147 10
                                    

Seventeen
Pledis

Kwon Soonyoung/Hoshi

Kwon Soonyoung/Hoshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


×

Lee Jihoon/Woozi

Lee Jihoon/Woozi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=
soonhoon

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Woozi tidak mengerti, sebegitu burukkah nasibnya sampai-sampai mengalami hal ini.

Sebagai anak rantau, Woozi mesti menekan pengeluarannya. Ia mencari kamar kos dengan biaya minimal namun tetap nyaman. Syukur-syukur temannya memberi tau bahwa ada satu kosan yang cukup murah berada tidak jauh dari tempat kuliahnya.

Begitu Woozi mendengar penjelasan dari pemilik kosan, ia agak ragu. Sebenarnya Woozi tidak percaya yang seperti itu, tapi ... mungkin saja, kan?

Cukup berdoa semoga semua akan baik-baik saja, putus Woozi.

.
.

Woozi berbaring di atas kasur di pojok kamar sewaannya. Ia baru selesai membenahi barang-barang miliknya. Jarum jam di dinding bergerak menunjukkan pukul sepulu lewat sepuluh menit malam. Woozi menghela napas.

Ia lupa mandi.

Tangan Woozi menyambar selembar handuk bersih dari dalam lemari. Ia memasuki kamar mandi dengan langkah berat. Padahal Woozi ingin langsung tidur tadi, tapi ia tipe orang yang sulit tidur jika tidak mandi.

Pakaian yang semula membungkus tubuh Woozi sudah terlepas. Baru saja Woozi ingin menggantungnya pada gantungan yang ada di belakang pintu, ia dikejutkan dengan penampakan sebuah wajah yang tiba-tiba menyembul di tengah pintu plastik berwarna biru itu.

Wajahnya hancur penuh darah. Melihatnya sedekat ini, Woozi ingin muntah. Melihat tidak ada reaksi berarti dari pria mungil si penghuni baru, makhluk tadi memasang raut seperti cemberut.

Sungguh, Woozi tidak tau. Yang ia lihat hanya sobekan daging serta lumuran darah yang kental dan menjijikkan.

Tanpa Woozi sadari, makhluk tersebut melirik ke bawahnya. Namun begitu Woozi menyadari seringaian aneh dari makhluk itu, Woozi segera menutup bagian bawahnya dengan satu tangan yang sedari tadi menggenggam pakaiannya.

Bugh.

Hantaman keras memdarat pada kepala makhluk aneh di pintu itu. Woozi emosi. Tangannya yang bebas kembali mengepal dan menggebuk kepala itu dengan sama kerasnya.

"Sakit, woi!" pekik makhluk itu sambil mengusap-usap kepalanya. Woozi tidak paham lagi. Setelah kepala, kini lengan yang tembus pintu.

Sigh.

Woozi menyambar handuk lalu melilitkan pada tubuhnya. Ia menatap garang makhluk aneh tadi yang entah sejak kapan sudah berwajah normal. Tidak ada lagi hal menjijikkan pada wajahnya.

Lumayan lah.

"Lo yang namanya Hoshi?!" tanya Woozi setengah membentak.

Makhluk jadi-jadian itu mengangguk. Tangannya masih mengusap bekas pukulan Woozi tadi, mungkin masih sakit. Woozi tidak peduli.

Bibir makhluk yang mengaku Hoshi itu mengerucut. Namun beberapa detik setelahnya, Woozi bergidik ngeri saat merasakan hawa aneh di sekitarnya.

Tiba-tiba Woozi mundur sampai punggungnya menabrak dinding. Hoshi menyeringai, mata sipitnya memindai sekujur tubuh Woozi yang hanya dilapisi sehelai handuk. Sial. Berkali-kali Woozi mencoba memukul atau menendangnya. Tidak mempan.

Bermacam sumpah serapah keluar dari mulut Woozi. Ia merasa tubuhnya terkunci, ia tidak bisa bergerak. Hawa dingin mendera ceruk lehernya, membuat Woozi ketar-ketir.

"Bangsat!" seru Woozi saat merasakan sebuah kecupan di sana.
































"Tahun kemarin ada anak kuliahan juga, saya lupa namanya siapa, tapi di sini dia biasa dipanggil Hoshi. Sebelumnya dia yang nempatin kamar itu. Tapi dia ditemuin udah nggak ada setelah berhari-hari nggak keluar dari kamar.

"Dia kepeleset waktu buru-buru mau ke kamar mandi. Wajahnya ngehantam pinggiran kloset. Hancur, Ya Gusti. Nggak kuat saya lihatnya. Sampai pingsan saya waktu itu.

"Baik banget anaknya. Sedih saya ngingatnya."
















Woozi mendecih. Baik dari mananya? Yang jelas Woozi ketahui sekarang, Hoshi hanyalah hantu aneh yang sangat mesum! Lumayan tampan sih bagi Woozi, tapi tetap saja dia mesum!

Demi kerang ajaib, Woozi benar-benar akan membunuh lelaki bermata super minim itu jika yang bersangkutan masih hidup.

"Hoshi setaaannh!"

Sebelum itu, biarkan Woozi mengerang merasakan sapuan bibir Hoshi pada lehernya.

























fin.

ajshsjsns kELAR JUGA AKHIRNYA HSHSHS seneng:')

makasih buat yang udah baca sama rajin vomment dari awal ahuhu aku sayang kalian😭💕

JJ18  〰k-idols✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang