29 | 賴冠霖 × 유선호

1.4K 155 25
                                    

Produce 101 Season 2 - Wanna One
Cube

Lai Guanlin

Lai Guanlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×

Yoo Seonho

Yoo Seonho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=
guanho

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Seonho ingat, dulu Guanlin pernah bilang, "Alin bakal main sama Hoho terus. Janji!"

Nyatanya, kini Seonho sendiri. Guanlin terlalu sibuk dengan teman seklubnya sampai-sampai melupakan Seonho yang selalu menunggunya.

.

Seonho ingat, dulu Guanlin pernah bilang, "Nggak, Alin nggak mau jadi kayak abang itu. Jahat! Kasian temennya ditinggalin gitu aja. Nanti kalo Alin udah gede, Alin nggak bakal kayak gitu!"

Layar televisi memutar film lawas yang sempat booming pada masanya. Dulu ia pernah beberapa kali menonton film ini bersama Guanlin. Seonho menghela napas.

Nyatanya, Guanlin sama saja. Makin ke sini, hubungan Seonho dengan Guanlin makin merenggang. Seonho khawatir.

.

Seonho ingat, dulu Guanlin pernah bilang, "Iya dong. Kan di mana ada Hoho, di situ pasti ada Alin. Begitu juga sebaliknya!"

Nyatanya, hal itu sudah tidak benar lagi. Memang iya, dulu. Namun sekarang, di mana ada Seonho, di situ hanya ada dirinya sendiri; di mana ada Guanlin, di situ ada teman-teman seklubnya.

.

Seonho ingat, dulu Guanlin pernah bilang, "Alin nggak bakal sombong kok. Kalo Alin sombong, pukul aja nggak apa-apa."

Seonho tertawa miris. Sombong. Itu kenyataannya. Pernah dulu Seonho menyapanya sekali. Saat itu Seonho berpapasan dengan Guanlin dan rombongannya. Namun, bukannya senyum atau apa yang Seonho dapat, Guanlin memandangnya aneh sebelum lanjut melangkah.

Nyatanya, Guanlin benar-benar membuangnya. Jangankan memukul, memanggilnya saja Seonho sudah tidak berani lagi.

.

Seonho ingat, dulu Guanlin pernah bilang, "Kalo ada yang nakalin Hoho, bilang ke Alin! Nanti Alin pukul satu-satu!"

Isakan kecil Seonho terdengar di dalam toilet. Banyak memar di tubuhnya. Bibirnya sobek, dahinya membiru. Seonho terlihat begitu memprihatinkan. Ditambah lagi pakaiannya yang basah dan kotor.

Surai kecoklatan Seonho dijenggut ke atas hingga ia mendongak. Tiga siswa berandal di depannya tertawa remeh.

"Lo terlalu cupu buat jadi partner gue di penilaian tugas minggu depan. Jijik, bangsat!"

Bunyi gedubrak keras dari salah satu bilik membuat atensi mereka teralih. Guanlin keluar dari sana. Raut wajahnya begitu datar menatap Seonho dan tiga orang tadi.

Nyatanya, Guanlin tidak memukul mereka yang mengganggu Seonho. Ia hanya sekedar melihat sekilas dan berlalu tanpa berniat menolong Seonho sedikit pun.

.

Seonho ingat, dulu Guanlin pernah bilang, "Alin sayang Hoho, selamanya!"

Lagi-lagi air mata Seonho lolos gara-gara mengingat semua janji Alin. Sakit. Begitu jauh dari kenyataan. Alin sudah mati, yang ada sekarang Guanlin.

Seonho marah. Marah pada janji Alin yang palsu, marah pada kenyataan bahwa ia begitu naif. Seonho kecewa.

Jika seperti ini, Seonho tidak ingin tumbuh. Ia ingin terus menjadi Hoho yang selalu memiliki Alin, bukan Seonho yang kehilangan Guanlin. Masa remaja begitu kejam untuknya. Besarnya rasa malu, ego, serta gengsi sungguh menyiksa Seonho.

Tidak, Seonho butuh Doraemon yang bisa membawanya ke masa lalu. Seonho ingin menampar Hoho sekali agar ia sadar.

Seonho benci Guanlin. Guanlin membuangnya. Berapa kali Seonho mencoba memaklumi, namun hatinya makin terasa sakit.

Nyatanya, Seonho begitu menyayangi Guanlin sampai sekarang.




























.

paansi astatang efek kobam abis ngegarap akuntansi kali ya ini:')

JJ18  〰k-idols✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang