Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
×
Zhong Chenle
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
= sungle / chensung
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Malam minggu. Chenle yang biasanya mendekam di dalam kamarnya, kini berada di salah satu warnet di dekat rumahnya.
Rasa penasaran Chenle bermula saat ia datang untuk mengerjakan tugasnya saat itu. Ia kebagian duduk di pojok, tepat di samping lelaki bermata minimalis yang sibuk merapal kalimat kasar. Chenle benar-benar nervous waktu itu.
Chenle duduk di kursi di samping kulkas. Ia datang ke sini bersama Guanlin--tetangganya--dengan alasan bosan di rumah. Jadi, ia hanya duduk di kursi yang biasanya diisi mereka yang menunggu adanya monitor kosong. Dari tempat duduknya, Chenle memperhatikan lelaki yang duduk memunggunginya itu.
Jari-jarinya bergerak di atas keyboard dan mouse. Di telinganya, terpasang pelantang suara. Jangan lupakan mulutnya yang terus saja mengabsen penghuni kebun binatang dengan suaranya yang membuat Chenle goyah.
Yang jelas, Chenle terpikat.
Dari informasi yang diberikan Guanlin, lelaki yang dimaksud Chenle itu bernama Jisung. Ah, gila. Mengetahui namanya saja sudah membuat Chenle bahagia.
Asik memandangi punggung Jisung, Chenle kelabakan saat yang bersangkutan tiba-tiba menengok ke arahnya. Jisung melepas headphone yang ia pakai. Ia bangkit dari kursinya lalu melangkah ke arah Chenle.
Rasanya Chenle ingin teriak. Apa ia akan kenalan secepat ini? Membayangkannya saja sudah membuat senyum Chenle merekah.
"Geser, gue mau ngambil pipet."
Chenle mendadak batu saat mendengar Jisung bicara padanya. Ia langsung berdiri, namun begitu sulit untuk menggeser tubuhnya.
Decakan Jisung keluar. Ia menarik paksa lengan kiri Chenle, menjauhkannya dari sekitar lemari pendingin berisi beragam minuman gelas dan botol. Lengannya yang panjang terulur untuk mengambil sebiji sedotan plastik dari wadah.
Sementara itu, Chenle masih membeku. Entah apa yang ada di pikirannya. Jisung bahkan sempat memandang aneh Chenle sebelum kembali ke kursinya.
'Nggak bakal gue cuci ini tangan selama seminggu!'
Chenle baru sadar, ternyata tempat Guanlin duduk tepat di samping Jisung. Cepat-cepat Chenle membawa kursi plastik lalu meletakkannya di samping Guanlin.
"Ngapain lo? Duduk tempat tadi aja," kata Guanlin tanpa mengalihkan fokusnya pada layar.
Chenle menggeleng, ia mencoba membuat wajahnya terlihat lucu.
"Nggak mau. Bosen di depan situ. Gue mau liat lo majn aja."
Alih-alih memperhatikan permainan Guanlin, Chenle justru memperhatikan Jisung. Chenle tidak mengerti, tapi Chenle tau bahwa Jisung gapah bermain game itu.
Entah sudah berapa lama sampai akhirnya Jisung membereskan mejanya. Layar monitor di mejanya gelap; mati. Usai dengan meja, Jisung sempat melihat cara bermain Guanlin. Mereka sempat berbincang tentang game yang sama-sama mereka mainkan.
Lagi-lagi, Chenle dibuat membatu. Sebelum keluar, Jisung sempat menatap lalu bicara padanya. Chenle senang, Chenle bahagia Jisung menyadari keberadaannya.
"Lo siapa sih? Ganggu banget. Ngefans lo sama gue?"
.
maksa bat hshshs gua keasikan buka wa sampe lupa nulis asdfgh
