"Makan yang banyak." seruku saat kami berada disebuah kedai. Jieun hanya mengangguk sebagai jawaban karena kini mulutnya penuh dengan ayam.
Aku terkekeh saat melihatnya makan. Sangat lahap seperti belum makan beberapa hari.
"Kamu belum makan berapa hari hm?" Yang kupanggil hanya mendongkak, selanjutnya tersenyum.
"Aku belum sarapan tau."
Jieun pov~
Ya.. sedari tadi aku bersama Jisung, habis mengantar Renjun oppa aku dan dia mampir sebentar ke mall. Hanya melihat-lihat karena aku benar-benar tidak membawa uang.
Dan kini kami tengah makan siang disebuah kedai dekat rumahku. Jujur awalnya sangat canggung, tapi dia tidak seburuk yang kukira.
Selesai makan aku langsung pulang diantar oleh Jisung. Saat sampai depan rumah aku melihat rumah Jeno yang nampak benar-benar kosong. Kemana anak itu?
"Makasih udah anter." aku tersenyum padanya, diapun melakukan hal yang sama.
"Ini memang tugasku buat jaga kamu, amanat Renjun hyung."
"Mau mampir dulu? Aku buatkan teh." Tawarku basa-basi. Tapi siapa sangka?
"Boleh, ayo masuk." ucapnya kemudian menarikku kedalam.
:)
Aku kira dia akan menolak, tapi nyatanya dia benar-benar menagih teh yang kutawarkan setelah masuk.
"Tunggu sebentar." aku segera meluncur kedapur untuk membuat teh dan menyiapkan camilan untukku dan untuk Jisung sementara dia duduk disofa.
Oh iya, orangtuaku tidak tahu aku bolos, mereka sudah berangkat kerja saat aku baru mandi. Aman..
Aku membawa nampan berisikan teh juga camilan ke ruang keluarga. Dan aku dapat melihat Jisung tengah mengutak-atik rak kecil berisikan kumpulan cd film-filmku dibawah tv.
"Mau nonton?" Tanyaku seraya menyimpan gelas teh ke meja. Jisung menoleh dan mengangguk semangat. Kemudian ia menunjukan satu cd kearahku.
Film disney.
"Ini kayaknya seru." ucapnya sambil membulak-balikan cd itu.
"Yang itu kurang." aku menghampirinya dan berjongkok untuk mengambil sebuah cd, "Ini gimana?"
Jisung mengerutkan keningnya, "Itu horror ya?" Aku mengangguk semangat.
"Mau?"
"B-boleh." Jisung kembali kesofa sedangkan aku mengutak-atik tv. Selesai, aku berdiri.. menutup tirai jendela.
Ceklek..
Dan mematikan lampu, agar suasananya semakin seru. Kemudian aku duduk disebelah Jisung yang sudah asik dengan toples dipelukannya. Ia melirikku sekilas kemudian tersenyum, senyum canggung.
Sesekali mengerjai bias tidak apa-apakan? Aku tahu jika Jisung takut. Tapi aku tidak tahan ingin mengerjainya.
Film dimulai...
"Apa harus gelap-gelapan kayak gini?" Tanyanya sambil tetap fokus pada tv dan camilannya.
"Biar seru, kenapa?"
"Hehe.. engga.."
Pertengahan film
Ok ini cukup membuat jantung berdegup.
"Ish! Ngagetin!" Gerutunya saat suara nyaring keluar dari film.
Klimaks film
Hantu muncul tepat didepan camera dengan suara yang mengerikan.
Dug!
"Aww!"
Kriet..
Brakk!!
"Hahahahaha kamu mau kemana?!" Teriakku puas setelah Jisung melempar toples yang sudah kosong dan berlari keluar, tetapi sebelumnya ia menendang kursi.
Poor my bias!
.
.
."Lihat jadi ungu!" ucap Jisung sambil menunjuk kakinya yang terkena ujung kayu dari kursi tadi. Ia nampak meringis pelan sedangkan aku masih menahan tawa sejak tadi, membayangkan wajah Jisung saat kaget tadi.
"Haha.. salah sendiri tadi kenapa lari, padahal ga ada apa-apa."
"Ga ada apa-apa apanya.. tadi ada hantu." ucap Jisung yang nampak kesal sedari tadi sambil menatapku agak sinis.
"Itukan cuma film jisunggg.." aku ikut menatapnya..
Deg..deg..deg..
Tidak ada lagi tatapan kesal atau mengejek antara kami. Aku dan Jisung sama-sama menatap kosong kearah masing-masing.
Ayolah Jieun, kamu jangan seperti ini. Jisung hanya menemanimu! Ingat Renjun oppa! Dengan segera aku mengalihkan pandanganku kearah lain.
Aku memukul pelan tanda ungu dikaki Jisung tadi, ia meringis lagi.
"Itu cuma lebam, kamu ga apa-apa."
"Tapikan sakit.."
"Sakit kalau dipegang, ga usah lebay."
Aku melirik jam..
"Udah jam empat ternyata." gumamku.
"Apa?!" Jisung kaget dan segera berdiri.
"Ada apa?"
"Aku lupa hari ini ada acara keluarga jam setengah lima, Jieun aku izin pulang ya?" dengan tergesa-gesa aku mengantar Jisung hingga depan pagar rumah.
"Makasih udah nemenin aku, hati-hati dijalan." aku melambaikan tangan pada Jisung yang sudah berjalan. Dan aku berbalik untuk masuk kembali kerumah.
Tapi seseorang menarik tanganku hingga aku terpaksa berbalik badan, Jisung.
Ia memelukku.
"Aku yang harusnya berterimakasih karena kamu mau meluangkan waktu untukku, makasih ya Jieun.." ia mengusap pucuk kepalaku. "Aku pulang sekarang, besok aku jemput sekolah."
Chup~
"Dadah!" Jisung berlari setelah mengecup keningku tadi. Aku? Hanya mematung kaku.
Apa-apaan dia?!!Lamunanku buyar saat rambutku ditarik oleh seseorang.
"Udah sore, jangan melamun didepan rumah karena dicium.. masuk sana." itu Jeno.
Jeno melihatnya?!!
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Fangirl Is My Girlfriend | Nct Dream
Fanfiction[Completed] Apa mungkin seorang Park Jisung suka aku? - Kim Jieun Ga mungkin, aku benci dia. - Park Jisung Sorry, I love you. - Huang Renjun Sedih, saat kita tidak akan pernah berbagi tawa. Berat, saat melihat kau yang tidak pernah menganggapku ada...