2.0 Jadi..

1.4K 129 11
                                    

"Ayo." ajak Jisung saat aku baru menutup gerbang rumah.

"Sebentar, kita tunggu satu orang lagi."

"Siap-"

"Ahh oppa.." seruku. Jisung berbalik, dia agak kaget saat melihat Chenle oppa menghampirinya dan aku.

"Hai.. udah siap? Ayo berangkat.."

"Tunguu, ta-tadi kamu bilang apa Jieun? O-oppa?! Sejak kapan?!" Tanya Jisung sambil menunjuk aku dan Chenle oppa. Yaa.. aku memanggilnya oppa sekarang.

"Sejak sebelas tahun lalu." jawab Chenle oppa.



flashback

Author pov~

Gadis 5 tahun bernama Kim Jieun tengah menatap tidak suka pada anak laki-laki dihadapannya. Sedaritadi ia terus diganggu.

"Heh kamu jangan ngikutin aku terusss!" ucap Jieun pada anak laki-laki itu.

"Kamu mau kemana? Disini cuma aku yang kamu kenal, jadi deket deketnya sama aku aja." anak laki-laki itu berusaha memegang pergelangan tangan Jieun.

"Aku ga kenal kamu! Nama aja ga tau.." Jieun duduk dikursi taman diikuti anak itu.

"Kemarinkan kita kenalan jienn."

"Namaku Jieun! Jien itu anak China tetanggaku di Amerika." ucapnya ketus sembari melipat kedua tanganya didepan dada.

"Aku susah sebutin namamu jien.." anak laki-laki itu tampak berpikir "jien..jyen..jen.. ahh aku panggil Jane aja, kamu ga mau namamu diubah jadi nama chinakan? Yaudah aku ubah jadi nama barat!" ucapnya girang sembari menguncang-guncangkan tubuh Jieun.

"Terserah kamu! Mamaaa kenapa ninggalin aku sama anak inii." Jieun menangis karena terusik dengan kehadiran bocah laki-laki yang dari kemarin terus saja mengajaknya bermain.

"Mau gimana lagi, kamu bakal sama aku untuk dua tahun kedepan Jane. Ohiya kalau kamu lupa namaku, kenalin aku Zhong Chenle" ucap Chenle seraya mengulurkan tangannya.
.
.
.
"Jane ayooo." ucap Chenle.

"Tunggu sebentar.." Jieun nampak kesulitan memakai sepatunya karena terburu-buru.

Chenle menghampirinya dan berlutut didepan Jieun "kamu ini, masa pake sepatu aja ga bisa." Chenle memasangkan sepatu pada Jieun. "Nah udah.. ayoo!" mereka berlari menuju taman dengan Chenle yang menggenggam tangan Jieun.
.
.
.

"Heh kamu." Jieun menghampiri Chenle yang tengah duduk dihalaman rumah.

"Jangan panggil aku 'kamu' Jane. Kamu ga pernah manggil aku pake nama."

"Kamu lebih tua satu tahun diatasku, kata mama ga sopan kalau manggil nama aja."

"Panggil aku gege aja biar gampang."

"Eumnn.. gamau ah."

"Kamu ini gimana sih.."

"Aku panggil oppa aja, biar kamu kayak kakakku." Jieun menoleh pada Chenle sambil tersenyum.
.
.
.

"Jane apa harus sekarang?" Tanya Chenle tidak terima.

"Maaf oppa.. papa yang suruh." Chenle memegang kedua bahu Jieun yang tengah tertunduk.

"Ga bisa kamu tetep tinggal? Jane?"

"Aku.. harus pergi.."

"Jieun ayoo.. bawa koper kamu dan cepet masuk mobil." ucap seorang pria dewasa.

"Iya pa." Jieun berbalik untuk menyusul papanya, namun terhenti karena Chenle menahan pergelangan tangannya.

"Pweasee.. jangan pergi Jane.."

"Maaf oppa.. aku harus pergi sekarang juga."

"Jangan.."

"Suatu saat pasti kita bakal ketemu lagi. Aku yakin."

"Beneran?" Jieun mengangguk.

"Oppa.. aku janji, suatu saat kita bakal ketemu lagi. Oppa kan kaya, jadi nanti kalau udah gede bisa terbang ke Korea sendiri buat nyamperin aku."

Chenle mengangguk, "iya uangku banyak, nanti aku samperin kamu ya kalau udah gede. Aku ga akan lupain kamu.."

flashback off

"H-hah?"

"Intinya.. waktu umur 5 tahun aku dititipin ke keluarga Chenle oppa di China dan kembali ke korea dua tahun setelahnya. Ketemu Jeno deh."

"Setelah sekian lama akhirnya kita ketemu lagi." ucap Chenle oppa seraya merangkulku. "Udah.. ayo berangkat!"
.
.
.

Jisung pov~

Aku kesal..

Sejak pagi tadi Jieun terus ditempelin Chenle. Dia tidak memberiku celah untuk bersama Jieun. Apa melepas rindu harus seperti itu?

Kini kami tengah menyantap makan siang dikantin bersama member dream. Aku hanya bisa menatap sebal ke arah Jieun dan Chenle yang berada tepat didepanku. Bagaimana tidak? Mereka bukan siapa-siapa tapi saling suap-menyuap.

"Hei jisung, kamu jangan mincingin mata kayak gitu." ucap Jaemin hyung.

"Hm?" Tanyaku heran.

"Soalnya kamu jadi kayak yang ga punya mata.. hahaha.." itu Haechan hyung yang menjawab diikuti tawa dari yang lain. Semakin membuatku sebal!

"Kalau Renjun tau gimana Jieun dan Chenle disini pasti dia marah besar." Mark hyung.

"Ahh benar! Sebentar.."

Cekrek..

Haechan hyung mengambil foto Jieun yang dirangkul Chenle.

"Gimana kalau aku kirim ini?" Tanyanya.

"Kirim aja hyung.. aku udah bilang ke Renjun ge kemarin, dan dia bilang dia nitipin Jieun ke aku." seru Chenle.

"Aishh.. tapikan yang duluan dititipin itu aku!"

"Wahh wahh maknae kita ngamuk rupanyaa." Jaemin hyung.

"Aku bukan barang yang harus dititip-titipin!"

"Ssttt.. kita semua wajib menjaga Jieun oke, apa kalian ga sadar banyak orang-orang yang merhatiin dia?" Ucap Mark hyung.

"Maksudnya?" Jieun.

"Ini sebenernya salah Renjun, kalau dia ga beberin hubungannya sama kamu pasti ga akan kayak gini, kamu ga sadar banyak fans dream yang merhatiin kamu?"

"Eyy, kamu juga salah karena selalu deket-deket dia" Haechan hyung memukul kepala Jeno hyung yang barusan menjelaskan.

"Jadi maksudnya aku ada kemungkinan akan dibully?" Tanya Jieun, kami semua mengangguk.

"Terlebih sekarang bukan cuma Renjun dan Jeno yang deket sama kamu, pasti bakal semakin banyak yang ganggu." Jaemin hyung.

Semua melirik aku dan Chenle bergantian.

"Apaa?!" Ucap kami bersamaan.




















TBC..


✔My Fangirl Is My Girlfriend | Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang