1

1.4K 95 0
                                    

     Kim Jennie adalah seorang gadis yang sejak usianya 8tahun ditinggal oleh ibunya. Setelah satu tahun ibunya meninggal ayahnya menikah lagi dengan seorang janda. Setelah Jennie berumur 20 tahun ayahnyapun meninggal dunia. Dia diharuskan tinggal bersama ibu tiri dan saudara tirinya. Tak berselang lama, ibu tirinya menikah lagi. Dia ditinggalkan begitu saja dan rumah peninggalan orangtua Jennie dijual oleh ibu tirinya.
Sampai saat ini dia tinggal disebuah rumah kontrakan yang murah. Dia bekerja disebuah cafe.

Pukul 13:00

"Selamat siang" kata Jennie menyapa seseorang yang baru masuk ke cafe. Tapi orang itu acuh tak acuh.
"Saya pesan satu americano dan satu tiramissu" kata lelaki tampan itu tanpa melihat Jennie dan masih asyik dengan handphonenya.
"iya jadi semuanya 2500won tuan" kata Jennie ramah.
Lelaki itu memberikan uangnya tanpa memandang Jennie.
"Terima kasih silahkan ditunggu pesanannya" kata Jennie ramah.
Lelaki itu tidak perduli dan langsung duduk menuju meja.
"Silahkan tuan ini pesenan anda" kata Jennie sambil meletakkan pesanan lelaki itu.
"Haisss untung tampan, kalau gak tampan mah udah aku slepet mukanya"- jennie-

"ya saya akan kesekolah sekarang juga" kata lelaki yang sombong itu.
Setelah menghabiskan pesenannya itu lelaki itu pergi begitu saja.

"aigoo sombong begitu tapi dia sayang anak. Dabong" -jennie-

Jennie membersihkan meja lelaki itu. Dia melihat dompet lelaki itu tertinggal. Dia berniat mengejar lelaki itu tetapi lelaki itu sudah tidak nampak.
"coba aku lihat dimana alamatnya, aigoo duid sebanyak ini. Tapi ktp dan tanda pengenal lainnya tidak ada. Mana tidak ada kartu2 atmnya juga. Bagaimana aku mengembalikannya?" dan Jennie pun menyimpan dompet itu.

Kediaman keluarga Kang

"Kalau kalian berdua seperti ini terus, bolos sekolah terus menerus bagaimana kalian bisa meneruskan perusahaan ini? Hyung pusing kalau tanpa ada yang membantu" kata Brian.

"Yahh, Jeibi Yoongi jawab Hyung kalau Hyung sedang bicara" Kata Brian marah.

Jeibi dan Yoongipun hanya terdiam. Brian meninggalkan mereka begitu saja.

"Woonpil Tolong sebarkan info kalau aku mencari seorang pengawal, ah bukan tapi seorang babysister" kata Brian kepada sekretarisnya

"Tapi untuk mengurus siapa tuan? Apa anda mempunyai bayi? Dengan siapa? Trus dimana bayi itu?" tanya Woonpil bertubi-tubi.

"Aniya, tapi untuk adik-adikku yang sangat susah diatur itu. Aku akan kasih gaji tinggi"

"Tapi tuan terakhir  pengawal yang mengurus mereka hanya bertahan setengah hari dan paling lama hanya sehari" kata Woonpil.

"Cari yang benar yang benar-benar butuh uang" perintah Brian.

"Ndeeee Tuan"

Di kedai kaki lima bibi Jiso

"Kemarin ada yang mencari mendiang ibumu" kata bibi Jiso.

"dugunde???" tanya Jennie

"lelaki tampan sepertinya kaya raya, tapi bibi lupa menanyakannya siapa. Karena warung bibi sedang ramai"

"hehe" tawa Jennie

"Kau tidak ingin bekerja di perusahaan atau apalah yang gajinya banyak"

"Jaman sekarang mah susah sekali bi mencari kerja, walaupun ijazahmu tinggi kalau kalian tidak mempunyai koneksi ya sangat susah sekali"

"Iya juga ya??"

"Sekarang mah asalkan bisa makan dan tinggal saya sudah bersyukur"

"ayah ibumu pasti bangga disurga sana"

"Bibi aku pulang dulu sudah malam"

"iya hati-hati Jennie"

Dijalan menuju rumah Jennie

Jennie mengayuh sepedanya dengan santai. Dia melihat dari kejauhan seseorang telah dipukulinya. Diapun menggayuh sepedanya dengan kencang.
"Yaaaahhh, bandit kecil kau mengroyok seseorang? Haaa?" Kata Jennie menaruh sepedanya begitu saja.

"Nunna tidak usah ikut campur ini urusan kami"

"Yahh, tapi itu namanya tindakan kriminal, lepaskan dia"

"tidak dia telah menghancurkan permainan kami. Gara2 dia kami kalah dalam game."

"hahahaha, aigoo yahh kalian harusnya belajar bukan maen game terus. Ituu ada pak polisi"

Dan keempat bandit kecil itupun berlarian dengan cepat. Jennie melihat seseorang yang dikeroyok itu menutupi mukanya.
"cogiiyoooo, kencanayo???"

Lelaki itu hanya mengangguk.
"Yaaahh, kau kalau ditanyain seseorang yang lebih tua darimu kau harusnya menjawab dan memandangnya. Ayo bangun"

Lelaki itupun akhirnya bangun dan menuruti perintah Jennie.
"khaaaajaaa" tarik Jennie, mengajak lelaki itu duduk di kursi taman. Jennie membersihkan luka di muka lelaki itu.

"aaaaaaaa, appo nunna"

"Mianeee"

"rumah kau dimana? Biar aku antar pulang saja. Takutnya kau dihadang sama berandalan itu"

"Naik itu?" kata Lelaki itu sambil menunjuk sepeda butut milik Jennie.

"Ya walaupun seperti ini, dia masih bisa mengangkat beban lebih dari 200kg, kajaaaa"

Lelaki itupun naik ke boncengan sepeda Jennie. Jennie menggoes dengan cepat.

"Nunna musowoo jangan kencang-kencang" kata Lelaki itu.

"Yaaa, hahahaa mukamu garang tapi kau takut dengan kecepatan. Hahaha" ledek Jennie.

Merekapun sampai didepan sebuah rumah yang sangat megah.

"waaaaaawwww, benar rumah kamu?? Daebaaakk"

Didalam pagar nampak seorang sedang membuka pagar itu.
"Nunna cepat pergi, kalau sampai ketahuan Hyung nunna bisa kena marah juga. Khaaaaa. Gumawoyo nunna"  kata lelaki itu mengusir Jennie. Jenniepun mengikuti perintahnya.

"Yahh Yoongiyaaaa" kata seseorang yang baru keluar dari pagar.

"kenapa wajahmu seperti ini?? Kau berkelahi?"

"aaaa, iya Hyung. Bukan berkelahi tapi aku dikroyok"

"sama saja, sekarang kamu masuk" kata Brian

"ah aku lupa menanyai siapa nama nunna itu" - Yoongi-

Pagi Hari di cafe

"semoga tuan itu datang lagi, uang sebanyak ini masak tidak aku kembalikan" -Jennie-

Seorang wanita datang memesan.
"silahkan"

"americano dan tiramissu dibungkus" kata seorang wanita itu.

Jenniepun membuatkan pesanan itu.
"2500won agashi"

"ini terimakasih, oh iya ini saya kasih selebaran lowongan pekerjaan. Siapa tahu teman atau siapanya berminat" kata wanita itu sambil memberikan secarik kertas.

"Gumawoyoo agashi" kata Jennie.

Dibutuhkan segera
Seorang babysister
Gaji besar

Hub: Woonpil
          56326655

"babysister? Sepertinya menyenangkan mengurus seorang bayi. Apalagi gajinya sangat besar. Aku bisa membeli apa yang aku mau"- Jennie-

Uri NunnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang