Sudah sebulan dongsaeng-dongsaeng ini tinggal dirumah Jennie.
"apakah kalian tidak merindukan Hyung kalian?" tanya Jennie."Hyung saja tidak mencari kami" kata Jeibi
"Yahh, kalian tidak tahu saja. Setiap hari beliau mencari kalian" Kata Jennie
"Yah nunna apa kau sudah bosan dengan kami?" kata Yongi
"Bukan seperti itu, apa kalian tidak kasihan kepadanya? Beliau memikirkan agar kalian bisa makan bisa hidup layak. Kalau kalian meminta beliau selalu ada buat kalian itu tidak mungkin"
"Ya sudah kalau Hyung ijinkan nunna bersama kami. Pasti kami akan pulang" jawab Daniel.
"haisaa ottokee" kata Jennie sambil merebahkan badannya dilantai kamarnya.
Dicafe Irene
"kenapa murung seperti itu?" tanya Irene
"Eonnie tahu? Mereka susah diberitahu. Aku suruh pulang mereka tidak mau. Dan aku harus ikut. Ottokee???"
Tanpa diketahu oleh mereka berdua Brian telah berdiri didepan mereka.
"Jadi Dongsaengku dirumah kamu?" tanya Brian.
"aaaa....haisss. iyaa, dan tolong segera dijemput. Saya selalu kesusahan selalu memberi makan mereka, selalu menasihati mereka tanpa harus dibayar. Saya juga perlu hidup damai. Khaaa silahkan menjemput mereka"
Brian pun pergi menuju rumah Jennie. Dia mengetuk pintu rumah Jennie tetapi tidak ada yang menjawabnya. Dia kemudian menelpon Jennie.
"Yahh, kau membodohiku? Kau ingin memerasku? Dengan mengarang kau mengurusi mereka?"
"Yah Tuan untuk apa saya berbohong? Sudah seminggu ini mereka berada ditempatku. Kalau saat ini mereka tidak ada disitu ya berarti mereka kabur"
"Kau pasti sudah memberitahu mereka kan kalau aku akan kesini?"
"Buat apa saya memberitahu mereka? justru saya malah senang anda jemput mereka. Mereka akan hidup layak."
"Haiiisss sudahlahh" kata Brian menutup telfonnya.
"Whe?" tanya Irene
"Mereka kabur lagi eonnie. Ottoke??"
Malam harinya
Jennie menunggu mereka sampai tengah malam. Tetapi mereka tak kunjung datang. Bahkan semua barang mereka tidak ada dirumah Jennie.
"apakah mereka sudah pulang kerumah?" -Jennie-
"Belum. Mereka juga tidak kembali ke situ?" -Brian-
"Tidak" -Jennie-
Jennie mencoba menghubungi ponsel mereka masing-masing tapi tidak ada satupun yang aktif.
"Ottekaji? Haisss"
Jennipun berlari kebawah dan mengambil sepedanya, dia mulai menelusuri jalanan untuk mencari dongsaeng-dongsaengnya.
"Lidera kalian dimana? Mana cuacanya mendung seperti ini"
Gerimis mulai berjatuhan dari atas. Jennie mengkayuh sepedanya dengan cepat. Tapi hujan tidak bisa dihindarinya dia sudah sangat basah kuyup. Dan dia sudah sangat jauh dati rumahnya. Jampun sudah menunjukkan pukul dua pagi.
Dibawah jembatan dia melihat beberapa anak sedang tidur dikolong jembatan itu. Jennie menghampirinya. Dan ternyata benar adalah para dongsaengnya."Yahhh Lidera??"
Mereka bertigapun kaget mendengar dengungan suara dibawah kolong jembatan itu.
"Nunna" panggil Daniel yang melihat Jennie yang basah kuyup karena hujan.
"whee?? Kenapa kalian selalu menyusahkanku?" kata Jennie sambil menangis.
"Nunna" lata Daniel sambil memberi jaket kepada Jennie.
"kenapa nunna selalu repot-repot mencari kami?" kata Jeibi
"Harusnya nunna tidak perlu mencari kami. Kami selalu merepotkan nunna. " tambah Yongi
"Yahh, paboyaaa? Haaahhh. Haissd hikshiks" Jennie berjongkok sambil menangis.
"Nunna mianhee" kata Daniel memeluk Jennie.
Ketika Daniel memeluknya, Jenniepun jatuh pingsan.
"Nunnaa? Nunna kencana? hyung bagaimana ini?" kata Daniel
"Ottekaji? Nunna nunnaa" teriak Yongi
"Nunna nunna? Bagaimana ini? Haiss, ambilkan hape nunna" kata Jaebum
Jaebumpun dengan terpaksa menelfon Brian dengan nomor Jennie.
"Whe?" tanya Brian
"Hyung? Balliwaa Dibawah jembatan sungai han. Palli palli"
"Whee?" tuuututtuttt
Brianpun langsung menuju sungai Han.
"Oppa kau mau kemana?" tanya Dara
Brianpun tidak memperdulikan Dara, dia segera bergegas menuju sungai han.
"Hyung Ballii" kata Jaebum ketika Brian sudah sampai disana.
"whee??" tanya Jaebum
"Nunna pingsan, sepertinya dia kelamaan kehujanan" kata Yongi
"Balliwa Hyung" kata Daniel sambil berusaha mengangkat Jennie.
Merekapun membawa Jennie kerumah sakit.Dirumah sakit
"Dimana suami gadis itu?" tanya dokter
"Kami adik2nya" kata Jaebum
"whee?" tanya Brian
"Dia hamil dua minggu" kata Dokter itu
"apa?" tanya Brian kaget.
"Hyung" kata Jaebum memukul Brian.
"Whe?" tanya Brian emosi
"Kau tak perlu berpura2 hyung" kata Jaebum emosi.
"Nunna? Nunna kencana?" tanya Daniel memdekatinya.
"Nunna mianhe" kata Yongi
"whe?"
"Kita tidak bisa menjaga nunna. Hikss" kaTa Yoongi menangis.
"Yahh, apakah kau benar2 namja? Hahh?" kata Jennie mengusap air mata Yoongi.
"Nunna" kata Daniel memeluk Jennie.
"Dimana Jeibi?" tanya Jennie
"Dia memukuli Hyung dan marah terhadap hyung" kata Daniel
"apakah ini anak hyung?" tanya Yoongi
"aaaaa....."
"Nunna" panggil Jaebum, dia berjalan menuju Jennie diikuti Brian.
"whe? Nunna baik-baik saja kok" kata Jennie
"Haiss, biarku bunuh dia" kata Jaebum. Brian hanya terdiam.
"Kalian pulanglah, nunna sudah tidak apa2"
"aniya, kita harus menjaga nunna. Bisa2 aligator itu memangsa nunna lagi" kata Jaebum menyidir Brian.
Mereka bertigapun menemani Jennie dirumah sakit. Sedangkan Brian menunggu diluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Nunna
Teen Fiction"Haiiiisss ottoke aku bukan ibu mereka tapi kenapa aku yang harus repot" KIM JENNIE