5

655 69 0
                                    

Jenniepun mencari Jaebum dimana2. Dan dia menemukan Jaebum sedang dipukuli seseorang.

"Yaaahh cogiyoo, apa salahnya adik aku kamu pukuli??" kata Jennie

"Ya agashi tolong beri tahu dongsaengmu ini jangan seenaknya menggoda pacar orang"

"Yaahh, adikku tidak mungkin seperti itu. Paling juga pacar kamu yang menggodanya"

"Yaaahh agashii...." sambil ingin memukul Jennie.

Tapi Jennie cepat2 menepisnya.
"Yahh, jangan seenaknya kepada seorang perempuan. Jangan kira aku perempuan trus lemah"
Kata Jennie sambil memelintir tangannya.

"Eonnie mianhe, tolong lepaskan tangan pacar saya"

Jenniepun melepaskan tangan lelaki itu.

"ayo kita pergi" ajak wanita itu.

"kencana??"

"ndee kencana"

"nunna percaya kamu, kamu tidak mungkin menggoda wanita itu. Kajjaa. Hyungmu sudah menunggumu."

Sesampainya dirumah

"ada apa dengan wajahmu?" tanya Brian
Jeibi dan Jennie hanya diam.

"Yah Jeibi. Apakah kau tidak punya mulut haaa?? Cepat jawab Hyung"

"Aku dipukuli oleh nunna"

Jennie kaget mendengar perkataan dari Jaebum.
"Yaahh, Jeibi..."

Plaaaaakkkk
Jennie ditampar oleh Brian.

"Aku suruh kau mencari adikku tapi bukan untuk memukulinya" kata Brian marah.

"tapi Tuan, Jeibi jelaskan pada Hyungmu"

"Iya Hyung dia memukuliku, aku tadinya tidak ingin pulang. Tapi nunna malah memukuliku seperti ini" kata Jeibi

"Kau dengar? Adikku berkata apa? Kau tidak berhak memukuli dia. Aku yang Hyungnya saja tidak pernah memukulinya"

"Tuan taaapiii...."

"Sudah cukup, kau tidak bisa kuandalkan. Mulai sekarang kau tidak perlu bekerja lagi disini"

"gumawoyo akhirnya saya bisa menghirup udara kebebasan. Jangan harap saya bahagia menghadapi adik2 tuan. Saya tertekan, saya yang selalu menghadapi adik2 tuan. Padahal saya bukan orang tuanya. Terima kasih banyak telah memecat saya. Ini kunci mobil anda" kata Jennie meletakkan kunci mobil dimeja.

"nunnaaa" teriak Daniel dari atas.

"Nunna jangan pergi. Kalau nunna pergi siapa yang membangunkanku setiap pagi? Siapa yang akan mengantar dan menjemputku?" kata Daniel sambil menangis.

"Kencana, ada Hyungmu yang bisa diandalkan. Jangan menangis kamu laki2. Laki2 tidak boleh cengeng. Turuti perintah hyungmu" kata Jennie sambil mengusap air mata Daniel.
Jennipun pergi meninggalkan rumah mereka.

"Yahh, hyung kau memfitnah nunna kan??" tanya Daniel

"Yaaahh, memang benar dia yang memukulku"

"Hyung berbohong nunna sayang sama kita. Nunna tidak mungkin melakukan itu"
"Aku yang dipukulnya. Jadi kenapa kau tidak percaya pada hyung?"

"Yaaah, sudahlahh. Kalian masuk kamar masing2. Jangan bertengkar terus" kata Brian.

Pagi Harinya

Brian membangunkan adik-adiknya. Tapi kenyataannya tidak semudah Jennie mbangunkanya. Seperti biasa sama seperti sebelumnya, sebelum ada Jennie dirumahnya.

Uri NunnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang