Beberapa tahun kemudian....Stadion Pakansari
16:00 WIB" Yah, Buk,Itu bang Hanif! Liat deh!, " kata seorang anak kecil pada orang tuanya.
" Mana?, " kata Ibunya
" Itu yang lagi di nggiring bola. Yak terus Kak, terus! Tendang! Dan Golll!," seru anak kecil itu.Merekapun spontan berteriak goll bersama para suporter yang lain.
Akhirnya pertandingan selesai. Beberapa suporter turun ke stadion. Tak terkecuali dua orang tua tadi dan anaknya yang kecil itu ikut turun. Mereka menghampiri anaknya yang juga bertanding dan menciptakan goll penutup tadi.
" Hebat anak Ayah, anaknya siapa sih?," kata Bapak itu.
" Anaknya Ayah Anjar Pradipta dong, " kata anak itu.
" Ibuknya siapa dulu, " kata ibu itu.
" Ibuk Anastasya Rizky Nuhika dong, " kata anak itu.
" Adeknya adeknya, " kata anak kecil yang satu itu ikut2an.
" Adek Kakak yang paling Kakak sayang dong, Salsabila Putri Pradipta," katanya sambil mencubit pipi anak kecil itu dengan gemas.Ya! Mereka adalah Anjar dan Asya. Mereka menikah dan dikaruniai dua orang anak. Yaitu Hanif Fasya Putra Pradipta dan Salsabila Putri Pradipta.
Mereka begitu bahagia dan harmonis.
" Dek, ikut Kakak yok, keliling stadion. Kakak gendong, " kata Hanif, kakaknya Alsa. Alsa menurut, dan mereka meninggalkan orang tua mereka untuk berdua dulu.*)Oh lihatlah, anak mereka peka banget ya:')
*)Thor jan ganggu dulu deh-_-" Yah, makasih, makasih buat semuanya, " kata Asya pada Anjar. Anjar mengangguk dan memeluk istrinya itu. Dia mengecup pucuk kepala istrinya dengan sayang.
" Jangan berterima kasih, ini adalah kewajibanku. Tribun sekeluarga pun juga adalah salah satu impianku bersamamu, aku yang berterima kasih sama kamu sayang, kamu telah mewujudkan impianku. Sekarang kita doakan, semoga anak kita, Hanif kelak akan menjadi pemain sepak bola profesional ya, " kata Anjar pada Asya. Asya menganggukan kepalanya, ia masih di pelukan suaminya." Maafin aku Istriku, aku belum bisa mewujudkan impianmu melihatku bertanding di lapangan hijau itu, aku berharap kelak anak kita akan mewujudkannya untukmu, " katanya menjadi sendu.
Asya mendongakkan kepalanya, dia menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Kamu telah berjuang dengan baik. Aamiin. Kita doakan agar anak kita kelak akan mewujudkan impian kita ya yah, " katanya sambil tersenyum. Anjar pun ikut tersenyum melihatnya.Semua telah berjalan dengan dengan apa adanya, telah berlalu dengan semestinya dan berakhir dengan semestinya.
Masa lalu mereka biarlah menjadi cerita mereka, dan masa depan mereka adalah untuk anak-anak mereka. Itulah komitmen terakhir Anjar dan Asya.
Begitu banyak moment yang terjadi di kehidupan ini, maupun itu senang, sedih. Semua harus kita syukuri dan harus bersabar.
Percayalah, penantian panjang akan berbuah manis pada akhirnya. Karena sejatinya, perjuangan tidak akan pernah mengkhianati hasil.
The End___
_________________
Aloo minna😁
Udah aku up semua aja deh akhirnya😂lagian ini kan cerpen yak, jan di ulur2 publisnya hehe..
Makasih yang udah sempetin baca cerita abal2 aku ini..hehe
Oh iya, rencana aku mau buat ff nih~ada yang suka ff? Krik krikk~oke tak apa..
Yang suka BTS? Krik krik..
#weslah Si author ra popo😊Hehe..udah ah perpisahannya, bingung juga mau ngomong apa😁 sekali lagi makasih yang udah mau baca, aku apresiasi deh😙
Yasudah kalo begitu, aku mau nyusul Anjar sama Asya dulu hehe, kelak anaknya mereka jadi TIMNAS loh😅😅nggak ding, author ngarang😂
Okeyy,, seee you at my new story yah😘ane_moon
Wlnftr.an30

KAMU SEDANG MEMBACA
AnjarAsya
Short StoryTentang arti sebuah kejujuran. Sebuah perjuangan untuk mempertahankan cinta pertamanya dan memenuhi sebuah janji mulia. Anastasya Rizky Nuhika, atau lebih di kenal sebagai Asya, cewek yang terkesan dingin lebih cenderung ke cuek, namun semua berubah...