Bab3:

34 1 0
                                    

Teett teett teett

Bel tanda masuk berbunyi. Kelas yang tadinya sunyi sepi, mulai berpenghuni. Di kelasku ini aku melihat banyak macam2 jenis orang, dan mereka berkelompok dengan siapa yang sama dengan spesies mereka. Bahkan Indah juga udah nggak tau kemana, alhasil gue cma duduk sendiri smbil pura2 baca komik Naruto yang aku bawa dan headset yang udah nagkring di telinga gue.

Uhhh lama banget gurunya dateng. Udah bete banget gue. Serasa manusia di tengah2 elien. Asing.

Tak berapa lama ada seorang guru perempuan masuk. Murid2 yang nggerombol entah ngomingin apaan pun itu langsung bubar.

" Selamat pagi anak-anak. Maaf Ibu sedikit terlambat, tadi ada masalah sedikit. Hey itu yang di belakang. Bangun! ,"

Sontak semua murid nengok ke arah itu, benar. Ternyata anak tadi pagi yang tidur.

" Anjar, bangun!, "

Seorang teman di sampingnya pun membangunkannya, terlihat dia emang bener lagi abis tidur. Di telinganya ada headset. Pantes tdi di treakin aja nggak denger.

" Bangun dan cuci muka kamu! ,"

Dia bangun dan keluar. Tak lama dia kembali lagi dan duduk lagi di tempatnya tadi.

" Baik anak-anak, perkenalkan nama Ibu Nadia Wahyuningsih, saya wali kelas kalian. Hari pertama ini ibuk ingin mengabsen kalian semua. Oke saya mulai,
Abimayu..
Adinda Sukma
Anindya Sukma
Anastasya Rizky Nuhika
Anjar Pradipta
Bagas Dwi Adiputra.., "
Dst

Aku baru sadar kalo di klas aku ini ada yg kembar. Si Adinda dan Anindya. Oh shit. Nggak sadar lingkungan banget gue. Dan siapa tadi. Anjar Pradipta, saat ku dengar nama tadi di panggil, orang yang tadi tidur mengangkat jari. Ohh jadi namanya Anjar Setya.

Gue ngeliatin dia, entah kenapa gue kok kayak familiar yaa, kayak pernah ketemu. Tapi dimana. Gue coba nginget2 wajah itu.

" Anastasya.. "
Panggil Bu Nadia,
" Eeh iya Buk, "
" Kamu jadi wakil nya Anjar ya , kamu jadi wakil ketua kelas, "
" Hah!??! Ehh..kok saya Buk? ,"
" Itu dari pilihan voting teman2 kelas, kamu yang kedua terbanyak. Jadi kamu yang jadi wakilnya Anjar ,"

Gue liat ke arah papan tulis, dan bener. Nama gue ada di situ. Eh tapi sejak kapan ada voting, kok gue nggak tau, ini juga. Siapa yang punya ide milih gue. Gue nengok ke arah Indah. Pas dia juga lagi mandang gue. Dia juga keliatan bingung juga. Nah bukan Indah ini berarti yang kompor. Jadii.. Oh shit! Gue lupa . Terakhir MOS kemarin gue maju buat nerima hadiah sbg Perserta Didik Baru dengan NEM tertinggi kedua. Oh god! Kenapa gue sampe lupa ya. Alhasil gue pasrah. Gue nerima aja lah. Udah mufakat juga😥.

Setelah pemilihan ketua kelas. Bel tanda istirahat brbunyi. Indah ngajak aku ke kantin tapi gue tolak. Gue bener2 nggak mood abis pemilihan ktua klas sma wakil tadi. Hufttt

Plokk.
Ada seorang nepuk bahu gue. Gue noleh. Dan teryata yang nimpuk gue tadi Anjar.
" Eh hai, Gue Anjar, Elo Anastasya kan, yang tadi katanya bakal jadi wakil gue, "

Etdahh..berarti ni anak tadi nggak nyimak juga ya.

" Iya,  panggil aja Tasya, klo Anastasya kepanjangan, "
" Iya Asya, "

Asya,, gue pernah denger kata itu. Panggilan khusus dari seseorang. Tapi siapa. Kok gue bisa hang gini

" Oh iya, btw nanti pulang skolah jngn pulang dulu. Kita diskusiin dulu buat struktur organisasi, "
" Loh, bukannya langsung diskusiin sama temen2 yang lain juga? ,"
" Nggak lah Syaa, disini sistemnya emang gitu. Kita juga harus yang buat daftar piketnya. Nanti gue kekantor buat cari data, "
" Tapi gue kan nggak hapal anak2 sini, gue masih asing juga, "
" Sans aja kali Sya, ada gue. Yaudah ya..gue ke kantin dulu. Mau bareng ato nitip? ,"
" Nggak , makasih ,"

AnjarAsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang