S&F || 1

335 34 51
                                    

Senja sudah siap untuk pergi sekolah. Dia menuruni tangga menuju meja makan untuk sarapan. Disana sudah ada bunda nya dan ayah tercintanya.

"Ayah, bunda." Sapa Senja lembut.

"Pagi sayang." Jawab bunda nya.

"Bunda masak apa nih? Kayak nya enak." Puji Senja sambil melihat lihat makanan.

"Bunda masak sayur SOP kesukaan kamu." Ucap bunda semangat.

Mata Senja berbinar. Dia langsung duduk di kursi dan langsung menyambar piring.

Ayah nya melihat tingkah Senja hanya terkekeh. "Senja." Panggil ayah nya.

Senja mengeluhkan pandangannya terhadap ayah nya. "Iya ayah?" Tanya Senja.

"Kamu baik baik saja kan?" Tanya ayah dengan menatap Senja Sendu.

Senja mengerutkan keningnya. "Senja gapapa ayah. Emang kenapa?"

Ayah nya hanya menggeleng.

Senja melanjutkan makannya.

"Adikmu Reina belum bangun?" Tanya bunda mengerutkan keningnya.

"Senja gatau Bun. Soalnya aku tadi lupa lihat." Ucap Senja.

Bunda nya Hanya mengangguk anggukan kepalanya.

"Senja. Nanti Reina berangkat bareng kam--"

"Ga! Aku bawa mobil! Gue ga Sudi bareng sama dia." Ucap Reina yang baru saja datang langsung memotong ucapan ayah nya.

Ayah nya sudah naik darah. "Reina! Kamu kebiasaan kalau Ayah sedang bicara selalu di potong."

"Sudah ayah." Ucap Senja agar ayah nya tenang.

Reina langsung menundukkan kepala nya.

"Iyaiya Reina minta maaf." Ucap Reina kesal.

Reina langsung melenggang pergi berangkat sekolah.

"Reina! Ayo sarapan dulu!" Teriak Senja.

Reina terus berjalan. Dia tidak memperdulikan kata kata Kaka nya itu.

Bagaimana jutek dan judes nya Reina. Dia tetap takut terhadap kedua orang tua nya. Karna dia masih mempunyai rasa menghormati.

Senja langsung cepat cepat menghabiskan makanannya.

Senja berdiri dan langsung menyalami telapak tangan orang tuanya. "Bun, yah. Senja berangkat ya." Ucap Senja sambil mengunyah makanan.

"Yaampun nak. Itu habisin dulu." Peringat bunda sambil terkekeh.

"Iya Bun. Hehe." Ucap Senja sambil berjalan keluar rumah.

Bunda dan ayah nya hanya tersenyum melihat kelakukan anak pertamanya itu.

"Senja sangat berbeda dengan Reina Bun." Gumam ayah.

"Iya."

Senja terus berjalan cepat menuju jalan raya untuk mencari angkutan umum.

Senja berdiri di pinggir trotoar. Dia memberika tangan terhadap angkutan umum yang akan lewat. Senja tak sengaja melihat dua orang yang sedang berbincang di pinggir jalan. Senja mengerutkan keningnya, dia seperti kenal dengan kedua orang itu.

"Reina? Fajar? Dia ngapain?" Gumam Senja.

Senja tak sengaja mendengar percakapan kedua nya.

"Reina gue kangen sama Lo." Ucap Fajar dengan senyuman manis nya.

"Apa apaan si Lo?" Ucap Reina.

"Gue sayang banget sama Lo Reina." Lirih Fajar.

Teg!

SENJA & FAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang