2. They are come.

801 15 0
  • Didedikasikan kepada Nuriyati
                                    

Pagi yang cerah, matahari bersinar tanpa cacat walau tanpa awan di sekitar matahari.

Tak mengurangi keindahan awan biru di langit.

Seperti biasa, aku menyiapkan apa yang di perlukan Fauzan sebelum berangkat mengajar.

Hari ini jadwalnya di kampus hanya sampai siang, jadi bisa berkumpul dengan sahabat kami.

Beberapa hari yang lalu, aku mendiskusikan kapan waktu yang tepat untuk mengundang sahabat kami ke rumah. dan Fauzan bilang hari ini, yah... hari rabu.

karena sebelumnya Fauzan sudah lebih dulu berkomunikasi dengan mereka tentang hari yang tepat.

Aku sedikit kecewa saat Fauzan bilang kalau bang arab tidak bisa ikut.

" jangan sedih hanya karena bang arab tidak ikut, hmm.... sebentar siang mereka datang kan?"

Aku mengangguk sebagai jawaban.

" aku berangkat dulu. tolong sampaikan maafku kalau nanti aku telat pulang yah. Assalamualaikum sayang."

" Waalaikumsalam."

setelah Fauzan pergi, aku mulai sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut sahabat-sahabatku.

Ah, untungnya aku sudah memborong bahan mentah dua hari yang lalu. walau mahal karena menjelang ramadhan, tetap saja dagangannya banyak yang laku.

Saat awal-awal pernikahanku dengan Fauzan, kalau ingin masak yang sulit aku pasti minta bantuan mama atau ibu. tetapi sekarang aku sudah bisa sendiri.

Aku berniat ingin membuat masakan khas Medan, udang tahu masak tauco dan tumis terong ungu.

Dan kue basah khas Medan. sebagai penutup.

Bahan-bahannya telah siap di atas meja dapur,

apa iya aku sanggup bikin kedua resep ini? tuturku dalam hati.

sebaiknya aku meminta bantuan Michi.

Aku lantas ke kamar dan mengirimkan message.

To : Michi

Assalamualaikum Chi. gimana kabarnya kamu dan si little Luthfy?

hm... apa kamu masih sibuk pagi ini??

aku butuh bantuanmu.. untuk memasak.

Aku harap kau bisa datang lebih cepat yah. jam 9 kau harus sudah di sini.

Beberapa saat kemudian message dari Michi pun datang.

From : Michi

Waalaikumsalam Ri. Alhamdulillah aku baik kok, begitu pun dengan anakku.

Kebetulan bang arab baru saja ke bengkel nya.

Baiklah, aku akan berangkat lebih awal. Aku akan membawa anakku. see you later.

Satu setengah jam aku menunggu, akhirnya Michi datang bersama little Luthfy dan.... little baby? rupanya dia sudah punya anak lagi.

" Assalamualaikum.."

" Waalaikumsalam. ya Allah Chi... so beauty i see you with that. and hy little Luthfy."

Little Luthfy menyalami tanganku dan aku mempersilahkan mereka masuk.

" ah, bisa aja kamu. kamu juga makin cantik diusiamu sekarang Ri."

" eh itu siapa namanya? kamu juga kenapa tidak bilang dari awal kalau kamu udah punya anak lagi? ah,,, aku merasa iri padamu Chi."

M. Rizan HanifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang