5. A gift.

466 10 0
                                    

Yudi POV.

seminggu sudah puasa berlalu. dan minggu ini adalah hari yang sangat membahagiakan aku dan istriku, Lania.

Pasalnya, Lania akan berulang tahun yang ke dua puluh lima di hari puasa ke delapan esok.

hari ini aku sengaja keluar rumah untuk mengantarkan undangan ulang tahun istriku dengan pakaian santai, jeans cokelat dan kaos oblong putih menjadi gayaku keluar dengan mobilku, aku berniat mengundang sahabat-sahabatku dan Lania. Hmm... istriku masih muda bukan???  ah,,, memang paras Yudi tidak ada yang bisa menolak.

Istriku, yang paling muda diantara istri sahabatku. Kecuali Michi, dia berjodoh dengan mantan ketua BEM saat kuliah dulu.

Bambang dengan istrinya, terpaut satu tahun. Otomatis Bambang yang tua.

Dimas dengan Nurhasanah terpaut tiga tahun lebih tua Dimas.

Sedangkan Fauzan dan Nuri seumuran. Dan hanya aku dan Lania terpaut lima tahun.

Hari minggu esok, ku berharap agar rencanaku berhasil. Karena acaranya dadakan, tidak mungkin aku melakukannya seorang diri. Aku meminta bantuan Bambang, Dimas, dan Fauzan untuk ke rumah beberapa panti asuhan yang aku undang setelah mengirimkan alamatnya pada mereka, serta mengecek persiapan lapangan yang aku booking beberapa hari sebelumnya.

Sedangkan Nuri dan Michi, aku meminta mereka untuk memesan catering. Aku sudah tau jika Michi yang memesan pasti bukan sembarang makanan, pasti makanan yang dimatanya itu sehat. selain catering, aku memintanya mengurus masalah takjil yang aku serahkan seleranya pada Nuri.

Hari sudah siang, untungnya aku sudah bilang pada Lania jika aku ingin ke rumah teman. Aku berencana mengantar undangan pada teman kuliahku dan teman kerjaku serta teman Lania yang ada di daerah Sala Benda.

Mumpung sedang macet, aku mengirimkan message pada Fauzan dan Michi.

To : Fauzan.

Assalamualaikum, Zan. Bagaimana dengan panti asuhan dan lapangan sentul yang aku booking? apa kalian sudah mengundang semuanya?

Hmm... Thanks yah atas bantuan kalian hari ini, jangan lupa besok datang dan ajak istri kalian.

Lampu sudah kembali hijau, kulajukan kembali mobilku menuju rumah temanku.

Setibanya aku disana, aku tidak berniat bertemu dengannya karena masih banyak undangan yang harus aku sebarkan.

Aku hanya bertemu dengan satpam penjaga rumahnya dan meminta tolong sampaikan pada majikannya.

Sebelum berangkat, aku mengirimkan message pada Michi.

To : Michi.

Assalamualaikum Chi, gimana tugas kalian tentang takjil dan catering? apa yang kalian pesan untuk takjil dan cateringnya? maaf yah merepotkan kalian, thanks banget untuk bantuannya.

Aku pun menjalankan mobilku kembali menuju rumah teman Lania.

#####

Alhamdulillah, semua undangan sudah aku sebar dan beberapa aku minta tolong untuk disebar pada teman yang aku kunjungi tadi.

Tiba-tiba ponselku bergetar, dua message sekaligus masuk ke ponselku.

Kutepikan mobilku lalu membaca message yang ternyata dari Fauzan dan Michi.

From : Michi.

Waalaikumsalam pak bos... Uyud. haahahaha...gak usah sungkan untuk minta tolong lah, we're best friend right? ah... untuk takjilnya kuserahkan selera pada Nuri yang memilih sop buah dan untuk Cateringnya, nasi timbel.

M. Rizan HanifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang