Malam tiba di kota Daedo, suhunya lumayan dingin. Tampak langit malam hari itu sangat cerah dan bertaburan Bintang Bintang.
Di kediaman keluarga Char...
"Ryan, apakah kau tidak mengerjakan pr mu? "Ucap Kory sambil sibuk bermain video game.
"Pr...? Aku tidak punya Pr. "Ucap Ryan
"Huuuuu... Dasar pelupa! Puisi mu buat 2 minggu lagi. "Ucap Kory
"Oooooo... Itu..... Aku sudah mengerjakan nya. "Ucap Ryan sambil melanjutkan membaca buku.
"O, iya siapa saja yang ikut membaca puisi? "Ucap Kory
"Huuuuu... Sendirinya pelupa! "Ucap Ryan
"Tadikan aku ter... Eh... Bukan maksudku.... "Ucap kory sambil terbata bata
"Maksudmu... Kau tertidur di kelas?!?!? "Ucap Ryan sedikit membentak.
"Kau ini.... Jangan keras keras ,nanti ayah dengar! "Ucap Kory.
"Aku akan beritahu tentang mu ke ayah"Ucap Ryan sambil berlari menuju ayahnya.
"HEI... TUNGGU! "Bentak kory sambil menuju Ryan.
Di kediaman Dylan...
Dylan sedang berada di kamarnya, dia sedang menyiapkan puisinya untuk pentas nanti.
"Ayah... Akan ikut tidak ya? "Ucap Dylan
"Sebaiknya aku tanya saja nanti"Ucap Dylan lagi.
Dylan terus berusaha menulis puisinya. Dylan menulis puisi untuk ayahnya, yang selama ini menjaga dan mengangkat sebagai anaknya.
Pukul 20.30......
"Akhirnya selesai juga... Aku akan tanyakan kepada ayah. Apakah ayah akan ikut? "Ucap Dylan.
Tok... Tok... Tok....
"Masuk aja. Pintu nya tidak terkunci "ucap Limo sambil mengetik di laptop nya.
"Halo yah. "Sapa Dylan.
Tapi limo tak membalas sapaan Dylan ataupun tersenyum.
"Ayah, aku ikut lomba puisi nanti, apakah ayah akan ikut? "Tanya Dylan.
"Maaf Dylan... Ayah tak bisa, ayah sibuk dengan pekerjaan ayah. "Ucap Limo
"Ayolah.... Hanya aku saja yang tidak dengan orangtua. "Ucap Dylan memohon.
"Aku sudah bilang ayah tak akan ikut. Kau tau kan sekarang ayah akan menjadi calon bos yang baru. "Ucap Limo
(Gaya euy... Mau jadi calon bos 😎😎😎. Tapi ingat... Anak mu lebih penting.)
"Apakah ayah lebih mementingkan... "
Ucap Dylan"Ayah bilang... Ayah tak akan ikut. Sudah sana kamu tidur saja. Sekarang sudah larut malam. "Ucap Limo
"Baik yah. "Ucap Dylan sambil menunduk.
Di kamar Dylan...
"Mengapa sekarang ayah jadi aneh? Ada apa dengan ayah sekarang? Ayah lebih mementingkan pekerjaan nya daripada aku. "Ucap Dylan
Seperti biasa.. Dylan membuka jendelanya dan menatap Bintang Bintang pada malam itu.
"Andaikan... Kakak masih hidup. Jadi aku tak kesepian, sama dengan mu Z...
Aku ingin kalian berdua kembali bersamaku. "Ucap dylan dengan air mata yang sudah membendung di matanya."Kapan aku bisa bertemu dengan kakak? "Ucap Dylan.
.
.
.
.
.
.
.
.
2 Minggu kemudian...
Tok... Tok... Tok...
"Dylan ini kami! "Teriak kory."Dylan, ayo cepat nanti terlambat! "Teriak kory lagi.
" iya...iya..."ucap Dylan.
"Ayo kita berangkat!"ucap Kory.
.
.
.
.
.
.
Halo bertemu lagi nih sama saya...
Maaf ya kayaknya author gak bisa terus ngelanjutin.maaf ya.
MEMORINYA PENUH.
Maa yak...
KAMU SEDANG MEMBACA
tobot:my family
Fanfictionpara pilot tobot menganggap mereka adalah bagian keluarga kita semua. saling membantu, menyayangi dan lain lain. kisah yang penuh canda tawa, kesedihan, dan masih banyak lagi.