"Mawar harum bergoyang di taman. Menunggu untuk dipetik. Menunggu dengan kelopak bunga terangkat ke atas. Menunjukkan madu mereka yang manis. Oh, datanglah dan nikmati madu manisku, lebah perkasa," nyanyi seorang gadis remaja.
Suaranya sedikit bergetar. Matanya beralih ke seberang ruangan, kepada seorang pria yang berbaring di atas tempat tidur. Mata pria itu terpejam. Tapi ia tidak benar2 tidur.
Pria itu menegurnya, "Nyanyilah lebih baik. Kau dengar para wanita di bawah. Menyanyilah lebih bersemangat untuk menjerat lelaki."
Cambuk pria itu memukul dinding di sebelah sang gadis remaja. Tubuhnya menggigil ketakutan. Sang pria bangkit dari tempat tidur.
Dia bertanya, "Siapa suruh kau berhenti menyanyi? Belajar menyanyi lebih baik. Waktumu akan segera tiba."
Gadis ini membencinya. Pria bermata satu, rambut merah keriting dan Gigi busuk. Germo di "Taman Mawar."
Ia meraih dagu sang gadis, menatap langsung ke matanya.
Dan ia memuji, "Kau sangat cantik. Seperti ibumu. Kau terlahir sebagai iblis penggoda sepertinya. Sekarang menyanyi dengan baik."
Suaranya sudah serak. Ia sudah menyanyi tanpa henti lebih dari sejam.
Jadi ia memohon, "Bolehkah aku melanjutkan besok? Kumohon..."
Sang germo tersenyum mengejek. I berkata, "Tipuan jelekmu tidak akan bekerja padaku. Kau perlu berusaha lebih baik untuk memohon pada seorang lelaki. Matamu harus terlihat sayu menggoda, seperti kau benar2 menginginkanku. Suaramu harus lebih rendah, memohon belas kasihanku..."
Pria itu mengambil sebuah mentimun dari meja kopi didekatnya. Dia menyodok mentimun itu masuk ke dalam mulut sang gadis.
Dia memerintahkan, "Hisap ini. Anggap saja pelangganmu. Isapan payah. Lakukan lebih baik lagi."
Lalu ia menariknya keluar. Dia memerintahkan, "Sekarang jilat. Seperti permen lollipop kesukaanmu. Huh! Akhirnya kau mengerti juga. Sekarang makan siang dengan Lexi."
Mentimun itu kembali disodok masuk ke dalam mulutnya.
Ia menambahkan, "Terus berlatih. Dan kau akan hebat dalam melayani lelaki."
Sang germo memukul pantat sang gadis ketika ia melangkah pergi. Gadis itu menatapnya dengan marah.
Sang germo berkata, "Kau harus tersenyum dan mengatakan terima kasih jika pantatmu dipukul pelanggan. Maka sakumu akan penuh dengan uang."
Bianca masih mengenggam mentimun itu dengan sebuah tangan. Dan ia menggigitnya, membuat suara kunyahan yang keras. Sang germo hanya tersenyum, menunjukkan gigi hitamnya yang busuk dan bau.
Ia meninggalkan kamar sang germo.
Sang germo berbaring kembali di ranjangnya. Tiga tahun lagi dan Ia akan terlihat seperti orang dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Widow/ Janda Hitam (Iversley#1)(versi Indonesia)
Romance(Peringatan: ini bukan cerita tentang pria gay. Ini cerita tentang seorang pria biasa di tempat yang salah, di waktu yang salah). "Semua orang tahu saya gay, Baroness. Tiada gunanya mendekati saya," kata Tom. "Lalu mengapa kau bereaksi terhadapku, T...