Tiada orang yang akan menolongnya. Ia akan membusuk di sini sebagai seorang pelacur. Dipakai dan dibuang layaknya sampah.
"Abangnya", Arthur Samira, Earl Rutherford tersenyum jahat. Ia menatap tubuh Bianca yang seksi. Ia menjilat bibirnya.
Ia lalu berkata,"Aku selalu ingin mencobamu. Supaya mengerti kenapa semua pria tergila2 padamu."
"Pergi saja ke neraka, Arthur," kata Bianca dengan suara mendesis.
Arthur segera mencekiknya.
Mangore menarik tangannya terlepas dari leher Bianca.
Ia mengejek, "Jangan sakiti barang daganganku, Tuan."
"Setelah aku selesai denganmu, dik, tidak ada lagi yang akan tersisa darimu. Sama seperti duchess pelacur itu..." kata Arthur sambil tersenyum jahat.
Bianca mengigil. Ia sudah mendengar apa yang terjadi pada Selena, istri Tom.
(Jadi Arthur yang melakukan itu?
Ia benar2 seorang psikopat dibalik penampilan luarnya yang tenang).Mangore berkata, "Cepat ambil uang kita, Arthur. 6000 pounds sedang menunggumu."
Arthur mengeluh "Kekayaannya lebih besar dari jumlah itu. Mengapa Kita harus melakukan hal ini? Adikku akan mendapatkan seluruh kekayaannya setelah pelacur satu ini mati."
"Itu uang jaminanku. Kalian bersaudara tidak akan membagiku satu sen pun dari kekayaannya," ejek si germo.
Dari ekspresi wajah Arthur, sepertinya Mangore memang benar.
Bianca hanya diam saja. Ia mengira sudah menemukan adiknya, Margareth Derwin. Ternyata ia hanya seorang penipu saja.
Margie adalah Bianca Samira yang sesungguhnya. Wanita yang hidupnya sudah dicuri olehnya. Pantas saja ia memendam dendam kesumat padanya.
Bianca meninggalkan seluruh kekayaannya untuk Margie palsu itu. Hanya meninggalkan sejumlah uang untuk Thomas Gardner. Bukan berarti Tom akan membutuhkannya. Ia seorang Duke yang kaya-raya. Jauh lebih kaya dari Bianca.
(Oh, Tom...Aku sangat merindukanmu)
*****
Bianca sedang duduk di sudut gelap sebuah kamar di loteng. Kamar lamanya di rumah pelacuran ini. Kali ini ia tidak sendirian. Ada 4 orang gadis berumur 10-13 tahun juga disekap didalam sini.
Terlalu gelap untuk melihat wajah mereka. Hanya secercah cahaya dari retakan dinding yang menjadi sumber penerangan di kamar ini. Bianca tahu mereka pasti ketakutan setengah mati seperti dirinya bertahun2 yang lalu.
Ribuan kecoak berkeliaran di sekeliling mereka.
Tubuh Bianca mengigil hebat. Ia sangat fobia terhadap serangga menjijikan ini. Rasanya ia hampir pingsan.
Seorang gadis tiba2 mengatakan, ""Ayo kita injak mereka. Semuanya. Jangan biarkan ketakutan menguasai kehidupan kita."
"Ya," kata gadis lainnya.
Suara sepatu menginjak kecoak terus terdengar dari sudut tempat mereka berada.
Seorang gadis bertanya, "Kau baik2 saja, Lady? Butuh bantuan untuk membunuh mereka?"
Bianca menggigit bibirnya. Para gadis ini lebih muda darinya. Tapi mereka sudah berhasil mengatasi rasa takut.
"Aku bisa lakukan ini," katanya.
Bianca mencoba menginjak seekor kecoak dengan sepatunya. Ia gagal beberapa kali. Tapi akhirnya suara krenyes terdengar juga dari bawah sepatunya.
(Aku berhasil! Aku membunuh seekor kecoak!)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Widow/ Janda Hitam (Iversley#1)(versi Indonesia)
Romance(Peringatan: ini bukan cerita tentang pria gay. Ini cerita tentang seorang pria biasa di tempat yang salah, di waktu yang salah). "Semua orang tahu saya gay, Baroness. Tiada gunanya mendekati saya," kata Tom. "Lalu mengapa kau bereaksi terhadapku, T...