08.

22 4 0
                                    

Hubungan Brisha dan Shaka kini telah berjalan selama dua bulan. Brisha mulai tertarik dengan Shaka dan tanpa sadar ia mulai lupa bahwa ia masih memiliki El. Ia juga lupa akan janji yang ia buat waktu SMP. Di pikirannya saat ini hanya Shaka yang selalu ada saat suka dan duka yang selalu setia menemani ke mana pun ia ingin pergi.

''Aku ramal kamu udah mulai jatuh cinta sama aku,'' tebak Shaka sambil terkekeh.

''Dih! Jangan sok Dilan gitu deh, Ka!'' jawab Brisha.

''Tapi bener, kan?'' goda Shaka.

Brisha hanya mengangguk dan Shaka tertawa puas.

''Tapi, aku takut. Nanti kalo kita ketahuan sama El, gimana?'' tanya Brisha.

''Tenang aja. Dia nggak akan tahu,'' ucap Shaka.

''Seyakin itukah kamu?'' Brisha kembali bertanya.

Shaka hanya mengangguk.

''Emang si El itu seperti apa?'' pancing Shaka.

Brisha terdiam. ''El itu ganteng, tajir, baik banget dan selalu nurutin apa aja yang aku minta. Sayangnya dia anak mamah. Tiap kali aku ajak ke suatu tempat, dia selalu bilang nggak dibolehin sama mamahnya,'' tutur Brisha.

''Ck! Anak mamah?'' cibir Shaka.

''Makanya aku lebih nyaman sama kamu,'' ucap Brisha.

''Terus hubungan kamu sama dia sekarang gimana?'' tanya Shaka.

''Nggak tahu. Dia selalu bilang aku cuek. Mungkin karena aku lebih sering sama kamu makanya dia aku cuekin. Terus kemarin masa dia bikin status yang intinya dia ingin dijadiin prioritas,'' tutur Brisha.

''Terus kamu gimana?'' tanya Shaka.

''Prioritas aku sekarang ini kan kamu, Hafiz Wishaka,'' ucap Brisha sambil tersenyum.

***

Sudah beberapa hari ini El membiarkan Brisha bersikap semaunya. Namun, kali ini El tak sanggup menahan rindunya. El kembali mencoba mengirimkan chat dan berharap Brisha membalasnya.

Elshakiy : Assalamualaikum, syantik.

Elshakiy : Lagi syibuk, ya?

Elshakiy : Yaudah semangat, ya.

Lagi, lagi dan lagi.

Brisha susah untuk dihubungi dan ketika El menghampiri ke rumahnya, Brisha selalu tak ada di rumah. El sedih. El merasa sangat kacau.

Hingga hujan pun turun, El sengaja meluapkan emosinya dengan berhujan-hujanan yang secara tak langsung menyakiti dirinya sendiri.

Setelah puas bermain dengan hujan, El kembali ke rumah. Badannya basah kuyup dan mulai menggigil.

''El, kamu habis darimana?'' tanya neneknya ketika melihat El baru saja masuk rumah dan basah kuyup.

''Dari rumah temen, Nek,'' jawabnya.

''Sana buruan mandi dan ganti baju biar nggak sakit,'' perintah sang nenek yang hanya dibalas anggukan olehnya.

Sesampainya di kamar, ia tak segera mandi. Ia malah mengambil gitarnya dan bernyanyi untuk meluapkan emosinya.

Jadilah aku, kamu, dan dirinya

Berada di dalam dusta yang tercipta

Mengapa kah harus ku rasa

Sepenting itu kah cintamu

Kita berawal karena cinta

Biar lah cinta yang mengakhiri

Lagi, El meneteskan air matanya. Ia merasa hubungannya dengan Brisha kini begitu rumit.

***

Selesai mandi, El berbaring di atas kasurnya. Ia merasa tubuhnya sangat kedinginan. Selain itu, ia merasa sangat lemas sekali.

Cuma hujan yang mampu mengerti aku!

Zoyaa : Kamu habis hujan-hujanan?

Elshakiy : Iya.

Zoyaa : Jangan hujan-hujanan cuma karena cewek! :v

Elshakiy : Enggak kok.

Zoyaa : Yaudah mandi gih! Biar nggak sakit.

Elshakiy : Udah mandi.

Ketika El sedang mengetik, ia merasa sangat lemas.

Elshakiy : Badan aku lemes, Zo.

Zoyaa : Kamu sakit?

Elshakiy : Iya, tapi sepertinya tifus aku kambuh.

Zoyaa : Lah, El. Udah minum obat? Udah periksa?

Elshakiy : Belum, mungkin kalo mamah di rumah udah dibawa ke rumah sakit.

Zoyaa : Emang mamah lagi di mana?

Elshakiy : Di Bogor nyusul kak Hasna.

Zoyaa : Duhh, El. Aku harus gimana?

Zoyaa : Aku ke rumah, ya?

Zoyaa : Kamu di rumah sama siapa?

Zoyaa : El?

Zoyaa : El, bales!

Zoyaa : Jangan bikin aku khawatir gini, El.

Zoya menyepam El. Ia sangat khawatir, terlebih mengetahui bahwa El sedang sakit dan ibunya sedang di luar kota.

Elshakiy : Aku di rumah sama nenek.

Elshakiy : Bentar, Zo. Aku lagi dibawa ke rumah sakit sama tetangga. Nanti aku kabari lagi.

Zoyaa : Ok. Waiting for you!

Sebuah Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang