Part 14A

3K 329 7
                                    

Sebelumnya makasih buat kalian yang udah vote dan coment cerita aku ini.

Tapi kalo boleh jujur aku lebih suka kalian bom coment drpd vote, bukannya aku engga bersyukur. Aku bersyukur bgt malah tandanya ada yang suka sama ff ku ini.

Tapi kalo kalian bom coment itu lebih bikin aku tau kalo cerita ku ada yg suka, aku juga jd tau kalo ada kesalahan atau typo yang bertebaran☺dan yang pastinya bikin aku makin semangat udah si segitu ajaa wkwkwk.

Oiya dan untuk vote kemaren ternyata disini banyak juga ya shipper chankai wkwwk. Pdhl aku maunya chansoo huh kalo ga chenda wkwkw.

Tapi mungkin aku bakalan nulis lagi setelah ff ini selesai.

Jadi tungguin yaaa💋💋

Terlalu tengah malam kah aku melanjutkan ff ini.

Happy reading

---------------------------

Jongin menegang ditempatnya, tangannya memegang tangan chanyeol erat. Chanyeol yg mengerti itu ngelus punggung tangan jongin lembut memberi ketenangan kepadanya.

Jongin belum siap, dia masih ingin seperti ini. Kenapa, kenapa harus secepat ini mereka dipertemukan.

Tidak, jongin tidak boleh terlihat takut. Dia sudah terbiasa kan tanpa sehun, dia harus terlihat biasa saja.

Dia hanya belum siap.

Jongin dan chanyeol melanjutkan jalannya.

Mereka sudah ada hadapan sehun.

Jongin melihat sehun semakin kurus walaupun tetap ganteng, tapi tidak seperti dua tahun yang lalu.

Srett.

Sehun memeluk jongin erat.

Jongin menegang. Pegangan tangan jongin dan chanyeol mengerat.

Dia mencintai chanyeol.

Bahu jongin basah, sehun menangis?

"Jongin aku merindukan mu" kata sehun menangis.

Jongin hanya diam saja membiarkan sehun memeluk dan menangis dibahu dia. Kalo boleh jujur jongin rindu wangi sehun yg masih seperti dlu.

Tangan jongin masih berpegangan dengan chanyeol.

"Kembali kepadaku, maafkan aku. Aku mencintai mu jongin"

Jongin yang mendengar itu hanya tersenyum.

Hatinya tidak merasa deg degan atau semacamnya. Itu berarti sudah tidak ada cinta lagi untuk sehun. Cintanya hanya untuk chanyeol.

Jongin melepaskan pelukan itu pelan.

Lalu menghapus air mata sehun pelan, chanyeol melihat itu semua. Dia percaya jonginnya, dia tidak akan meragukam jonginnya.

"Chanyeol boleh aku berbicara berdua dengan sehun" tanya jongin sembari menatap tunangannya itu.

Chanyeol tersenyum

"Tentu jongin, aku percaya padamu" kata chanyeol lalu melepaskan genggaman tangan mereka. Lalu mengelus rambut jongin syg.

Setelah itu chanyeol masuk meninggalkan hunkai.

Sehun mencolos, hati dia sakit perasaan dia hancur. Sepertinya mereka telah bahagia.

"Sehun ayo kita bicara" jongin jalan mendahului sehun

Sehun hanya bisa menatap punggung jongin sedih. Sepertinya dia tidak akan bisa membawa jongin bersamanya lagi.

Mereka berdua sudah sama ditaman apartemn jongin. Suasana taman sepi mungkin krna sudah malam.

Jongin mengehela nafas

"Apa kabar sehun" ucap jongin tersenyum

Srett

Sehun tidak menjawab ucapan jongin, sehun memeluk jongin erat.

Dia menangis lagi dibahu jongin, dia menyesal telah membuang jongin dlu.

Inikah hukuman terbesar yg tuhan kasih untuk dia, yaitu kehilangan jonginnya.

Jongin hanya bisa mengelus punggung sehun. Jongin pun sedih walau gimanapun sehun pernah menjadi cintanya sehun pernah menjadi suaminya.

Namun mau dikatakan apa, rasa cinta jongin sudah menghilang.

"Jongin hiks kembalilah kepadaku dan memulai semuanya dr awal denganku" sehun menangis. Dia tidak peduli terlihat lemah didepan cintanya itu, dia hanya ingin jongin kembali.

Jongin melepaskan pelukan mereka, awalnya sehun tidak mau tapi akhirnya melepaskan pelukan itu juga.

"Sehun kamu tidak makan dengan teratur kah, kenapa badan mu kurus sekali" jongin tersenyum lembut.

Sehun menangis lagi

"Sudah jangan menangis, kamu seperti perempuan saja" jongin menghapus air mata sehun.

Sehun berlutut dihadapan jongin, dia memegang tangan jongin

"Jongin aku mohon kembali kepada ku, maafkan kesalahan ku, maafkan aku jongin. Aku sudah dihukum tuhan karna telah membuang mu. Ampuni aku. Maafkan aku, jongin ayo kembali kerumah kita. "

Jongin hanya mampu mengelus rambut sehun

"Jongin aku telah mencari mu, aku senang telah menemukan keberadaan mu, aku merasa senang akan bertemu dengan mu"

"Jongin tolong katakan kalau kamu tidak bertunangan kan dengan namja tadi, tolong bilang kalau kamu dan dia hanya teman saja kan. Kamu masih istri ku jongin, aku belum menanda tanganin surat cerai yang kamu kasih"

"Sehun aku sudah bertunangan dengan chanyeol"

Sehun tertawa

"Tidak apa apa, kamu tidak mencintainya kan, cinta mu hanya untuk ku kan jongin. Kita masih berstatus suami istri jongin."

"Sehun bangun dan duduklah sampingku" kata jongin

Sehun langsung berdiri, tidak tidak ingin jonginnya marah karna tidak mau menurut.

"Sehun aku mencintai chanyeol, aku bahagia dengan chanyeol. Kehidupan ku sudah bahagia sehun. Dulu kamu yang selalu meminta ku untuk pergi, dlu kamu yang selalu menuduhku menghalangkan kebahagiaan mu" jongin mengapus air matanya, membahas soal ini sangat emosional untuk jongin

"Tolong jangan ganggu aku, aku takut denganmu, melihat kamu membuat hati ku sakit, melihat kamu membuat kumengingat penghianatan yang membuat ku sakit"

"Kamu tau sehun, sebenernya sebuah penghianatan tidak bisa ku maafkan atau aku terima, aku membenci sebuah penghianataan. Tapi aku mencintai mu dulu, aku tidak masalah dengan kamu yang telah melakukan hal yang aku benci sekaligus. Itu tidak masalah selama aku masih bisa memandang mu. "

"Aku masih ingin mempertahankan mulu dulu walaupun aku tau kamu tidak mencintai aku, tapi setelah tau kamu dan baekhyun telah kejenjang yang cukup serius. Disitu lah perjuangan ku untukmu berhenti dsn digantikan rasa kecewa yang luar biasa"

Sehun hanya bisa menunduk dia tidak menangis. Dia sangat menyesal entah lah harus bagaimana sehun setelah ini.





























































Sepertinya ini akan panjang jadi part 14 ini aku bikin sampe c ya mungkin.

Jangan lupa vote dan comentnyaa❤

Takdir || hunkai ✔. [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang