Eight

2.6K 251 8
                                    

Baekhyun baru saja sampai di sekolahnya, namja manis itu tersenyum manis ke beberapa orang yang sedang menyapanya. Dia baru saja melangkah ke arah koridor yang lumayan ramai karena bel masuk mungkin sebentar lagi akan berbunyi.

"Baek, tunggu!" teriak seseorang. Baekhyun menoleh dan mendapati seorang namja sedang membungkuk dengan napas naik turun di depannya.

Baekhyun mengerutkan dahi, dia tak bisa melihat dengan jelas wajah namja ini. Baekhyun hendak ikut membungkuk, namun tak jadi karena namja itu lebih dahulu berdiri, dan sontak membuat Baekhyun hampir terjengkang karena terkejut dengan pergerakannya yang tiba-tiba.

"Yaa! Kau mau membunuhku hah!" hardik Baekhyun sambil menatap nyalang ke arah namja yang terkejut mendengar suara menggelegar Baekhyun.

"Aish kau mengejutkanku, tau. Aku minta maaf." ujarnya.

Baekhyun memutar kedua bola matanya malas."Cepat katakan apa maumu?" ujar Baekhyun malas.

Namja itu tak buru-buru menjawab, dia justru menyerahkan sebuah benda ke arah Baekhyun. Lama Baekhyun terdiam dengan sorot mata bingung, sebelum akhirnya menerima apa yang dipegang namja tadi. Baekhyun melirik aneh ke arah namja yang sedang menggaruk tengkuknya dengan senyum cangggung.

Dia menatap penuh selidik ke arah si namja, "Kau salah satu stalker-ku yah?" tanyanya penuh selidik seraya menunjuk wajah tampan namja itu.

Sontak saja namja itu menggeleng kuat-kuat, seraya meyakinkan Baekhyun bahwa tuduhannya barusan sama sekali tidak benar. "Bu-bukan, ku-kupikir semua orang menyukai susu stroberi?" balasnya.

Baekhyun menghela napas, kemudian menggedikan bahu. "Tidak semuanya tahu! Tapi tidak masalah, terima kasih Taeyong-ssi!" ujar Baekhyun seraya tersenyum sangat manis, membuat Lee Taeyong, siswa kelas X-B itu- samping kelas Baekhyun-tersenyum canggung dengan tangan bergetar.

"K-kau mengenalku?" tanyanya tergagap.

"Tentu saja. Itu papan namamu bukan?" ujar Baekhyun seraya menunjuk ke arah seragam Taeyong. Namja itu seketika tersenyum malu, dia pikir Baekhyun memang mengenalnya, tapi ternyata? Ah sudahlah.

"Ah kau benar, hehe." Taeyong tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya lagi (?)

Baekhyun mengangguk kemudian menyeruput sedikit susu stroberi yang Taeyong berikan tadi. Hal itu membuat namja yang satunya mendadak terdiam, dia tidak menyangka kalau Baekhyun mau menerima pemberiannya itu. Ah tidak sia-sia dia menyogok Jongdae kemarin untuk memberi tahu kesukaan Baekhyun. Terima kasih Jongdae!monolognya.

"Kalau begitu, aku ke kelas dulu, Baek." pamitnya yang cuma dibalas anggukan oleh Baekhyun.

Baekhyun masih menatap kepergian namja itu, dia menggedikan bahu dan hanya tersenyum seraya melangkah juga untuk sampai ke kelasnya.

"Penggemar baru?" sapa seseorang, membuat Baekhyun menoleh dan mendapati Kyungsoo sedang berjalan di sampingnya.

"Lama-lama, justru kau yang seperti Stalker, Kyung!" ujar Baekhyun tertawa hambar. Memang, dia daritadi tersenyum namun percayalah, hatinya sama sekali tidak sebahagia itu. Sudah kukatakan, dia semakin hari semakin pintar berbohong.

Kyungsoo hanya menatap malas ke arah sahabatnya itu. "Kau tidak takut apa kalau di dalam minuman itu ada narkobanya? Atau lebih parah lagi dia memasukkan racun? Yaa! Lain kali jangan seperti itu, Baek. Bisa saja dia berniat jahat padamu! Aish kau ini bagaimana sih!" seru Kyungsoo khawatir namun justru terlihat mengganggu dimata Baekhyun. Kyungsoo merebut dan segera memeriksa minuman yang dipegang Baekhyun.

Baekhyun menggerutu kesal dengan tingkah Kyungsoo barusan, dia segera merebut kembali miliknya lagi dan kali ini menghabiskannya dalam sekali tenggak. Baekhyun melempar bekas botol itu di tempat sampah depan kelasnya. Dia berdiri di depan Kyungsoo dan tersenyum sangat manis.

Sweet Lies -Chanbaek- (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang