Dua Belas

2.5K 227 9
                                    

"Chanyeol!" Baekhyun yang tadinya berlalu dengan perasaan kesal mendadak berbalik arah dan berteriak ketika mendengar suara gedebuk yang cukup keras, yang tak lain adalah Chanyeol sendiri. "Chanyeol, hiks bangun! Appa! Eomma! Chanyeollie hiks," Baekhyun berteriak kuat sambil sedikit terisak, sedang namja yang ditangisinya masih diam tak bergerak.

Yoochun dan Sunny yang mendengar pekikan anaknya seketika langsung berlari ke depan rumah. Yoochun membulatkan matanya saat melihat objek di depan sana. Tak lagi, dia langsung berlari mendekat disusul Sunny yang ikut terkejut ketika tahu Baekhyun sudah menangis di depan mobil, yang tak lain adalah mobil namja yang sudah tiga hari tidak menampakkan batang hidungnya barang sedetik di rumah mereka.

"Chanyeol! Apa yang terjadi dengan Hyungmu, Baekhyun?" tanya Yoochun seraya mengecek keadaan anaknya yang masih berada di pangkuan Baekhyun. Namja itu masih sesenggukan seperti anak kecil.

"Hiks, aku tidak tahu, Appa!" balas Baekhyun kembali menangis. Yoochun memijit kepalanya, kemudian dia langsung mengambil alih tubuh Chanyeol dan meminta bantuan salah satu sopir pribadinya untuk mengangkat anaknya itu.

Baekhyun memeluk tubuh Sunny erat, menenggelamkan wajahnya di leher sang Ibu. Namja itu terus menangis, entah apa yang ditangisinya, yang jelas dia takut terjadi apa-apa dengan Chanyeol. Sunny menarik paksa namja mungil yang masih memeluknya itu untuk masuk. Sambil mengusap pelan pundak anaknya, Sunny beberapa kali mengucapkan kalimat penenang supaya Baekhyun berhenti menangis.

Sunny dan Baekhyun sudah sampai di depan kamar Chanyeol, namja itu juga sudah berada di tempat tidurnya. Yoochun duduk di dekat ranjang Chanyeol, menatap dari rambut sampai ujung kaki, seakan tak melewatkan satu bagian tubuh pun. Kemudian dia memegang dahi Chanyeol. Panas! Itu yang dia rasakan.

"Apa kau makan dengan teratur?" tanya Yoochun entah pada siapa. Tangannya kini memegang lengan Chanyeol. Matanya berkaca-kaca. "Apa kau tidur dengan nyenyak? Ada yang sakit? Jawab Appa Chanyeol!" teriak Yoochun frustrasi. Kini air matanya benar-benar turun bebas, dia memalingkan wajahnya ke arah lain.

Baekhyun berhenti menangis ketika suara isakan terdengar di dekatnya, dia menjauhkan kepalanya dan mendapatkan fakta bahwa suara itu berasal dari Yoochun. Sunny mendekat ke arah Yoochun, kemudian memeluk erat lelaki yang sudah menjadi suaminya itu.

"Tenanglah. Ini bukan salahmu, Yoochun," ucap Sunny di tengah-tengah isakan lelaki itu. Yoochun mengeratkan pelukannya tak membalas ucapan istrinya itu.

"Apa aku terlalu keras padanya?" tanya Yoochun setelah beberapa menit akhirnya dia melepas pelukan Sunny.

"Kurasa dia melakukan ini bukan karena kau yang keras padanya, Yoochun-ah," ujar Sunny dengan tatapan yang hanya mampu diartikan oleh Yoochun.

Yoochun diam saja. Baekhyun masih mematung di depan sana, dia tak terlalu mendengarkan percakapan antara Eomma dan Appanya, karena daritadi fokus anak itu hanya jatuh ke Chanyeol. Baekhyun mengerjapkan matanya saat seruan Yoochun terdengar.

"Baekhyun, kau tidak tidur? Ini sudah malam, besok kau sekolah," seru Yoochun.

Baekhyun tersenyum kikuk, dia malu karena ketahuan oleh Yoochun. "Ah ya Ayah. Aku akan ke kamarku," balas Baekhyun.

Yoochun mengangguk. "Kau tenanglah, Chanyeol biar Ayah yang menjaganya," ujar Yoochun seakan membaca pikiran Baekhyun tadi yang sempat mengkhawatirkan keadaan Chanyeol, walaupun kenyataannya namja jangkung itu sudah tenang di atas tempat tidurnya.

Sweet Lies -Chanbaek- (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang