Six

3.5K 310 3
                                    

Entah Chanyeol harus bahagia atau justru tidak, dia sendiri bingung dengan suasana hatinya saat ini. Jam memang masih menunjukkan pukul 05.30, tapi tidak biasanya dia terbangun di jam segitu. Dia menggelengkan kepala, kemudian menghela napas lemah. Chanyeol memutuskan untuk bangun dari tidurnya dan keluar dari kamar untuk sekadar menjernihkan otaknya, atau sekalian saja dua cuci mata karena kebetulan sekali saat itu Baekhyun baru saja keluar dari kamarnya dengan rambut basah. Khas orang baru selesai mandi.

Chanyeol melirik namja itu dari atas sampai bawah, kemudian telinganya memerah mengingat kejadian waktu itu. "Aish! Kenapa dengan otakku ini! Pergi kau wahai pikiran kotor!" rutuknya heboh sambil memukul kuat kepalanya mencoba menghilangkan hal-hal aneh di otaknya. Kan tidak lucu kalau dia 'menyerang' Baekhyun pagi buta begini.

"Kau sakit kepala?" suara Baekhyun menginterupsi kegiatan Chanyeol. Dia balas melirik Baekhyun yang sedang menatapnya bingung.

"Hah? Tidak, aku baik-baik saja! Kenapa pula kau repot bertanya padaku?" tanya Chanyeol dengan ekspresi datar andalannya. Baekhyun menghela napas, padahal dia tadi hanya basa-basi dan agak sedikit khawatir melihat tingkah aneh Chanyeol itu. Tapi, melihat respon tak mengenakan namja itu dia jadi kesal sendiri dan membuang jauh-jauh rasa khawatirnya.

"Memangnya salah? Aku pikir kau habis obat tadi! Memukul kepala seperti orang gila!" balasnya tak kalah ketus.

Chanyeol membulatkan matanya, What? Jadi tadi Baekhyun pikir Chanyeol itu gila? Apa-apaan itu?

"Apa? Kau barusan bilang apa?" teriak Chanyeol tak terima. Baekhyun pikir, rasanya percuma saja Chanyeol ini memiliki telinga lebar seperti itu, tapi tidak dipergunakan dengan baik. Dia menarik napas sebelum mengucapkan kata-kata keramat yang akan keluar dari bibir manisnya.

"KAU GILA!" Baekhyun menekankan kata-katanya sambil menatap tajam Chanyeol yang masih tak berkedip. Baekhyun sudah berlalu dari sana, sementara Chanyeol sendiri masih asyik memandangi kepergian Adiknya itu.

Chanyeol tersadar dari keterdiamannya saat melihat Baekhyun berhenti berjalan di depan sana. Karena penasaran dan juga tidak tahu harus berbuat apa pagi-pagi begini, dia memutuskan untuk menyusul Baekhyun saja. Dia nyaris berteriak kencang ke arah Baekhyun, kalau saja dia tidak lihat ke bawah sana. Dimana, banyak orang berlalu lalang dengan segala kesibukan mereka. Dekor sana sini, berbicara panjang lebar dan segala hal.

Chanyeol melirik Baekhyun yang masih terdiam sambil memandang ke arah bawah, bahu namja itu bergetar, entah karena hal apa. Chanyeol bingung, namun sedetik kemudian dia mengerti kenapa Baekhyun seperti itu.

"Kupikir hanya aku yang terguncang dengan semua ini," ujar Chanyeol menyenderkan diri di dinding dekat tempat mereka berdiri. "Ini memang sedikit tiba-tiba,"

Baekhyun langsung menoleh saat mendengar suara bariton di sampingnya, kemudian menghela napas dan ikut menyenderkan diri di samping Chanyeol. Entahlah, sepertinya dia sama bingungnya dengan Chanyeol.

"Kau bisa menolaknya, kalau kau tidak mau. Aku sama sekali tak keberatan. Aku paham perasaanmu!" ujar Baekhyun tiba-tiba, membuat yang tua agak terkejut dengan penuturan Baekhyun barusan.

"Mana mungkin aku bisa menolak. Kau tidak lihat mereka sangat bahagia?" balas Chanyeol sambil menunjuk sepasang manusia yang ikutan sibuk di bawah. Saat melihat dua anak manis di atas sana sedang menatap mereka, salah satu dari keduanya tersenyum dan melambaikan tangan. Membuat kedua namja itu mau tak mau ikut tersenyum tipis sambil membalas lambaian tangan Yoochun dan tersenyun ke arah Sunny.

"Terkadang aku tidak mengerti jalan pikiran orang dewasa!" eluh Baekhyun sambil menghela napas. Membuat Chanyeol menoleh dan mengamati wajah lelah itu. Sepertinya Baekhyun tidak tidur, jelas sekali terdapat dua lingkaran hitam di bawah mata namja itu.

Sweet Lies -Chanbaek- (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang