Lama ya? Mian 😂 jaringan woy jaringan susah bro
Trs gw lagi nyiapin ff yg baru lagi jadi sibuk ama yg lain :)
Setelah selesai makan mereka semua berkumpul di ruang tamu, kecuali Woobin. Ia sedang berada di kamarnya entah sedang apa.
"Ooh… kau sedang kuliah ya. Sudah semester berapa?" tanya Yoorin.
"Aku akan segera lulus S1, sekarang aku sedang memepersiapkan skripsiku" jawab Sohwa dengan sangat sopan.
'Ngode tuh ngode :) yg sehati ama author pasti tau tuh ;) -author.
"Ooh baguslah, kau tinggal dimana dan dengan siapa?" tanya Taehyung.
'Kenapa mereka seperti akan mengintrogasi aku?' -Sohwa.
"Saya tinggal sendiri di rumah saya, keluarga saya ada di luar kota di rumah kerabat saya, jadi saya tinggal sendiri" jawab Sohwa lagi.
"Tolong panggilkan Woobin ya, suruh dia untuk kesini" titah Yoorin dan Sohwa meng-iyakannya.
Yoorin mengode Jun untuk kembali sendiri agar Woobin dan Sohwa bisa berdua'an. Entah apa yang diliat Yoorin dan Taehyung dari Sohwa tapi mereka berdua satu pendapat, yaitu Woobin cocok dengan Sohwa. Mungkin mereka sehati :).
Tok.tok.tok.tok
"Woobin?" panggil Sohwa.
"Masuk" sahut Woobin dari dalam.
Sohwa akhirnya masuk kedalam. Ia melihat Woobin sedang sibuk menata berkas-berkas yang ia cari tadi.
"Kau dipanggil eommamu, katanya disuruh kebawah menemui mereka"
"Tunggu sebentar. Aku sedang menyusun berkas ini"
Sohwa duduk di ujung kasur sementara Woobin duduk di sofa yang tersedia.
Sohwa POV
Aku memperhatikan Woobin saat ia menyusun berkas. Mata, hidung, dan bibirnya aku memperhatikan itu satu persatu.
Eh apa sih? Kenapa jadi begini?, aku menggelengkan kepalaku agar lamunanku buyar.
"Kau kenapa?" tanya Woobin padaku, "Hah? Tidak, bukan apa-apa" jawabku sambil menunduk.
Entah apa yang aku rasakan, tapi… sekarang detak jantung semakin cepat saat aku menatapnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku.
"Kalau begitu aku keluar dulu" aku hendak keluar tapi ia menahaku "Tunggu" katanya.
Aku berbalik dan menatap intens mata Woobin. Ia berdiri dan berjalan mendekatiku, jujur saja aku takut tapi aku tidak tahu apa yang ia pikirkan.
"Ada apa?" tanyaku sambil tertunduk
"Entahlah, tapi aku…"
"Tapi apa?"
"..aku hanya ingin…"
Astaga apa ini? Apa yang dia lakukan?, ia mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Aku teringat dengan kejadian malam itu.
"Apa yang kau lakukan Woobin?" tanyaku bingung.
"Menciummu" jawab Woobin.
Lalu ia menyapu bibirku dengan bibirnya. Tentu saja aku terkejut, tidak biasa ia berbuat seperti ini padaku. Ia melumat bibirku sangat pelan dan lembut sangat lembut. Jujur saja aku sudah menikmatinya, aku sudah menutup kedua mataku menikmatnya.
Beberapa saat kemudian aku membuka mataku dan mendapatinya sedang meneteskan air matanya.
Apa yang terjadi dengannya?. Aku menyudahi ciuman kami.
