don't leave me

4.6K 273 8
                                    

Happy reading chingu..☆♥

"Bagaimana kalau aku mulai mencintaimu?" Ucapan Jimin membawa keheningan dalam mobil.

Jimin mulai melajukan mobilnya. Sekilas Jimin melirik kearah Rose yang terpaku.

"Kalau memang kau mulai mencintaiku.. maka, lupakan semua itu..tak ada gunanya bagiku.. mianhae Jimin~sshhii"ucap Rose membendung air matanya. Berat..itu yang Rose rasakan. Berat baginya untuk meninggalkan Jimin dan pergi. Berat juga karena harus membantah permintaan neneknya.

"Bukan jawaban yang ingin kudengar"ucap Jimin sambil berbisik.

"Mian..tapi,aku tidak ingin melanjutkan lebih dari ini" ucap Rose.

Kini mereka sampai di apartement mereka.

"Rose..mian"ucap Jimin. Membuat Rose yang ingin beranjak dari mobilnya berbalik badan.

"Mwo?"ucap Rose.




























Chuuu

Tanpa sepatah katapun Jimin langsung mencium bibir Rose.

"Mianhae..jangan tinggalkan aku disini"ucap Jimin.

"Akan aku pikirkan kembali"ucap Rose.

Rose masuk ke kamarnya dan memegang bibirnya. Senyum bahagia terulas dalam wajahnya.

Tilung tilung(anggap aja suara telpon)

"Yeobseo..."

'Ahh... Rose~aahh ini eomma ini nomor baru eomma jadi simpan ne..dan eomma mau bilang kita akan majukan tanggal pertunanganya  jadi lusa..jangan lupa beri tau Jimin.. annyeong gi gaseo'

"A..annyeonggi gaseo"ucap Rose gagap.

Rose tidak bisa berbuat apa apa. Karena eommanya sudah menutup teleponnya.

"Jimin~sshhii??"ucap Rose kaget karen Jimin sudah berada diambang pintu kamarnya dengan tangannya yang berada didilipat didepan dadanya. Menambah pesona.(gk)

"Sejak kapan kau berada disana??"tanya Rose. Jimin hanya tersenyum.

"Sejak kau menerima telepon.. nuguya??"tanya Jimin mendekati Rose.

"Eomma..eomma bilang tanggalnya akan dimajukan lusa.. jadi,"Rose menggantung ucapannya dan melihat ke arah Jimin.

"Kau tidak bisa pergi Rosie.."Jimin mulai mendekati Rose hingga mereka saling berhadapan.

"Aku tau itu...huft"Rose membuang nafas kasar dan duduk di kasurnya sambil mengotak ngatik ponselnya.

Jimin beranjak ingin pergi dari kamar Rose. Jimin pergi keluar rumah tanpa meminta bilang sepatah katapun pada Rose.

Rose hanya diam meratapi jendela kamarnya. Bingung . Itu yang Rose rasakan.
Seketika saja Jimin menjadi manis dihadapannya lalu selang beberapa menit sudah dingin lagi.

"Aku hanya perlu bertahan"kata kata yang keluar dari mulut Rose.

17:30

Rose bangun dari tidurnya. Ia tak melihat sosok namja yang ia pikirkan.

"Mungkin belum pulang"duga Rose.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu apartement Rose dan Jimin.

"Nugu??"ucap Rose saat membuka pintu apartementnya.

"Oh..Jungkook~sshhii kau sudah datang.. dari tour mu eoh??"tanya Rose.

"Ne..aku membawa oleh oleh hanya sekedar barang barang untuk dikenang saja.. ini untuk mu dan ini untuk Jimin-hyung"ucap Jungkook memberikan dua paper bag pada Rose.

"Gomawo Jungkook~sshhi kajja masuk.. oh iya apa kau mau teh atau kopi??"tanya Rose.

"Kopi"ucap Jungkook.

"Mm..ne" Rose segera membuatkan kopi untuk sepupunya.

"Gomawo Rose"ucap Jungkook setelah menerima kopi yang dibuat Rose.

"Hmmm Jungkook~sshhii.. paper bag itu.." ucap Rose menunjuk sebuah paper bag dengan dagunya.

"Oh..itu untuk Tzuyu dia akan pulang beberapa hari lagi jadi akan aku berikan"ucap Jungkook mengulas senyum diwajahnya.

"Aigoo.. kau memang namja yang baik dan ya.. jangan lupa meminta maaf... kau membuat kesalahan saat kau mabuk bukan??" Ucap Rose.

"Ne... geurae,eotthoke?? Hubungan mu dengan Jimin hyung??" Tanya Jungkook menyeruput kopinya.

"Kurasa sudah membaik.. kurasa"ucapan Rose membuat Jungkook tidak yakin akan pernyataan yang Rose berikan ditambah raut wajah masam milik Rose membuat Jungkook makin percaya bahwa semuanya belum ada yang beres.

Tok tok tok..

Seseorang mengetuk pintu apartement Rose dan Jimin.

"Oh..biar kulihat siapa yang datang "ucap Rose beranjak ke pergi ke pintu depan.

"Ne?"ucap Rose membuka pintu. Betapa terkejutnya Rose melihat Jimin dengan Seulgi yang merangkulnya.

"Nuguya??"tanya Jungkook yang semakin penasaran karena Rose terpaku melihat sosok yang datang.

"Waeyo?? Ada apa dengan Jimin??"tanya Rose pada Seulgi yang tengah merangkul Jimin.

"Dia mabuk"ucap Seulgi memberikan Jimin pada Rose.

"Aisshh dia sangat berat.."ucap Rose menidurkan Jimin di sofa ruang tengah(sofa yang Jungkook dan Eose duduki saat berbincang tadi)

"Gomawo Seulgi~ahh" ucap Rose. Dan Seulgi pun pergi.

"Jungkool~sshhi sebaiknya kau pulang saja ini sudah mulai larut" ucap Rose.

"Ne.. gomawo Rose annyeonggi gaseo" Jungkook pun pergi dari apartement JiRose.

"Jimin~shhii waeyo?? Kenapa kau sering mabuk eoh??"ucap Rose bermonolog.

"Rose~ahh saranghaeyo"ucap Jimin mengigau.

"Ck. Kajja tidur" ucap Rose menyelimuti Jimin di sofa.(karena gak kuat ngangkat dan lupa minta tolong jungkook)

Rose tidur dengan kepalanya berada di perut Jimin. Sedangkan Jimin memegang tangan Rose. Mereka terlelap di ruang tengah.

To be continue
Annyeong chingu jangan lupa vote dan comment ya...


《JiRose》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang