Happy reading guys
Kini Jimin tengah berada di ruang periksa Rose. Jimin sedari tadi memandangi wajah Rose yang masih belum sadar.
"Rose??"ucap Jimin ketika Rose mengerjapkan kedua matanya.
"Rose.. kau sudah sadar kajja minum air ini dulu"ucap Jimin mengambil air yang berada di dalam botol dan menuangkannya ke dalam gelas.
Rose hanya menanggapi dengan deheman kecil.
"Rose~ya.. mianhae"ucap Jimin.
"Hmmm.."balas Rose acuh.
Rose meminum air yang Jimin berikan. Rose hendak meletakan gelas tersebut ke atas meja namun pergerakannya terhenti karena tali infusnya yang kurang panjang. Rose hendak menaruh gelas tersebut dengan tangan sebelah nya seketika gelas itu berganti pemegang. Yap.. Jimin mengambil gelas tersebut dari tangan Rose.
"Biar aku.. yang taruhkan"ucap Jimin lembut. Sedangkan Rose hanya memalingkan wajahnya dari Jimin.
"Permisi"ucap seorang perawat masuk ke ruang periksa Rose.
"Ne.."ucap Jimin.
"Ne.. pasien Rose bisa pulang hari ini karena situasinya tidak terlalu parah.. bisa di bilang hanya karena frustasi dan kurangnya istirahat.. pasien bisa istirahat di rumah selama beberapa hari.."jelas perawat sambil memberikan beberapa obat pada Rose.
"Ne.. gomawo"ucap Jimin. Setelah perawat itu pergi Jimin dengan segera mengemasi beberapa barang yang Rose perlukan.
"Kajja Rose.. kita pulang" ucap Jimin membantu Rose berjalan ke mobilnya.
Di mobil Rose dan Jimin hanya diam. Rose sedari tadi terlihat sangat dingin
kepada Jimin."Rose~ahh.. aku tau kau marah padaku.. dan perbuatanku memang salah.. kau berhak memarahi ku.. tapi jangan diami aku Rose"ucap Jimin menjelaskan.
".."Rose lagi lagi tidak menjawab Jimin. Jimin yang mulai kesal pun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
~chuuu~
Jimin mencium Rose cukup lama. Rose yang kaget hanya diam. Tapi hatinya berdebar kencang.
"Mian.."ucap Jimin melepas ciumannya pada Rose.
"......" Rose hanya diam tak bergeming. Ia tak peduli jika Jimin marah padanya.
"Rose.. bisakah kau tidak mendiami ku seperti ini???" Tanya Jimin pada Rose.
"K-kau bisa membatalkan semuanya jika kau mau.."ucap Jimin menunduk.
"Apa.. kau bisa jalankan mobilmu sekarang..??"tanya Rose dingin.
"Ne"ucap Jimin pasrah.
Tilung..
Tiba tiba posel Rose berdering menandakan ada yang menelponnya."Ne.. yeobseo.. eomma??"ucap Rose
'Ne eomma mau kau dan Jimin pergi ke kediaman Park.. kami sudah menunggumu disana.. ireonna palli!!'ucap eomma Rose.
"Ne eomma"ucap Rose.
"Waeyo?"tanya Jimin.
"Hanya di suruh pergi ke kediaman Park"
Ucap Rose."Wae?"tanya Jimin lagi.
Rose hanya menggelengkan kepalanya tanpa menatap Jimin.
Kediaman Park
Kini Jimin dan Rose sudah sampai di kediaman Park.
"Rose Jimin!!!"teriak eomma mereka.
"Kenapa kalian terlambat datang?"tanya eomma Rose.
"Ne.. apa kalian tau jam berapa sekarang?!"lanjut eomma Jimin.
"Mian eomma.. tadi.."Jimin menggantungkan ceritanya. Jimin melirik ke arah Rose.
"Ada apa ini?"tanya Halmonie Rose yang seketika datang.
"Oh.. ada Jimin~sshii"ucap Halmonie mendatangi Jimin. Jimin hanya tersenyum dan membantu halmonie Rose untuk duduk di sebuah bangku.
"Ada apa ini.. kenapa kalian terlambat?"tanya eomma Rose kembali.
"Tadi aku pingsan eomma.. dan Jimin membawa ku ke rumah sakit"jelas Rose melanjutkan cerita Jimin.
"Mwo?! Apa kau baik baik saja?"tanya eomma Jimin khawatir.
"Ne aku baik baik saja"jelas Rose.
"Ne.. kalau begitu kajja kita lanjutkan hal baik yang tertunda ini"ucap halmonie Rose semangat.
Seluruh keluarga tengah sibuk mempersiapkan semuanya. Kini Rose dan Jimin tengah berada di ruang rias hanya berdua.
"Rose~aah kenapa kau tidak bilang yang sejujurnya pada eomma?"tanya Jimin.
"Karena ada halmonie itu saja"jelas Rose dingin.
Kini semua telah berjalan lancar. Jimin dan Rose kini sedang menuju apartement mereka.
Setelah sampai keduanya langsung melakukan aktifitas masing masing.
Rose masuk ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.Keesokan paginya..
Jimin dan Rose tengah berada di dapur. Rose memasak sarapannya dan pergi ke kamarnya dengan sarapannya. Jimin hanya terheran. Sebegitu bencikah Rose pada Jimin. Jimin pun pergi kekamar Rose. Mengetuk pintunya perlahan.
Tok.. tok.. tokk..
"Rose~aahh aku mau bicara sesuatu.. ijinkan aku masuk.."ucap Jimin.
Rose dengan terpaksa membuka pintu kamarnya.
"Wae?"tanya Rose dengan wajah datar.
"Mm..hari ini aku akan mulai kerja.. aku akan mengantarmu ke kampus nanti jadi bersiaplah"ucap Jimin mengulas senyum.
"Ne"jelas singkat padat jawaban dari Rose.
Setelah Rose makan. Rose turun ke bawah untuk mencuci piring yang ia gunakan. Dengan cepat Rose membersihkan piring tersebut. Rose pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.
"Rose~yaa ireonna palli"ucap Jimin yang sudah siap dengan jas hitam ala kantornya.
"Ne.. cakkama!"balas Rose.
12:00 Kst
Rose kini tengah kuliah sedang kan Jimin. Ia kembali ke apartement dan membereskan barang barang Rose dan dipindah kekamarnya.
Yap.. Jimin berencana membuat kamarnya dan Rose jadi satu. Karena Jimin yang tidak tahan akan sifat dingin Rose.
"Ne.. aku akan telpon eomma untuk membantu bersama ahjumma"ucap Jimin dengan senyum jahilnya.
Skipp>>
Kini Jimin dan Rose tengah berada di apartement. Jimin dengan segera memasuki kamarnya dan berbaring. Sedangkan Rose. Ia tengah memasuki kamarnya dan betapa terkejutnya saat mendapati kamarnya yang penuh dengan berkas kerja Jimin.
"Jimin~sshhii" panggil Rose dari ambang pintu kamar Jimin.
"Hmm wae"tanya Jimin menoleh ke arah Rose.
"Ada apa dengan kamarku??"tanya Rose seketika lembut.
"Aku sudah menggabungnnya dengan kamarku jadi.. kau tidak bisa mengunci kamar ini"ucap Jimin.
"Mwo?! Apa yang kau lakukan?? Aisshh"Rose mulai kesal akan tingkah Jimin.
"Kamarmu aku jadikan ruang kerja"ucap Jimin merasa bersalah.
"Gwenchana.."ucap Rose yang mulai menghempas tubuhnya kekasur di samping Jimin.
"Apa kau masih marah?"tanya Jimin.
"Ani .. aku tidak bisa marah terlalu lama" balas Rose.
To be continue..
Guys mian baru up.. jadi author up seminggu sekali kecuali banyak moodnya.. buat ff ini mian kegajean bertambah hehe.. see you next ff
Don't forget to votmen
KAMU SEDANG MEMBACA
《JiRose》
RomanceMian karena jahat padamu..-park Jimin aku tau itu tapi aku harus pergi..mian-park chaeyoung