PART 1 *Ilusi*

90 6 0
                                    

~Ilusi~


Aku sempat menelusuri jalan yang sunyi dan gelap tanpa penerangan

Selalu ada kerikil disetiap langkahku

Terkadang kerikil itu dapat melukai

Namun terus ku coba tuk menetralkannya

Menebus luka dengan rasa semangat dijiwa

Biarkan ku pergi menemui-Nya

Lalu ku kembali disaat diri ini sudah pantas untukmu

Karena kini aku tersadar, bahwa sendiri adalah status terbaik sebelum menikah.

Kesucian diri, tulusnya cinta, dan besarnya pengorbanan, hanya untuk orang yang sudah dihalalkan bagi kita.

Maka sebelum nikah kita harus bersabar dalam kesendirian.

Kita padatkan waktu untuk berprestasi.

Tak perlu lagi kita galau soal jodoh. Kalau diri kita berkualitas.

Jodoh yang berkualitas akan dihadirkan untuk kita.

Semua tidak akan selesai hanya dengan mengatakan, "Ya Allah, aku mencintainya." Ini bukanlah bukti kalau kita mencintai seseorang karena Allah.

Tetapi yang menjadi bukti bahwa kita mencintai seseorang karena Allah adalah sebuah perjuangan.

Perjuangan yang mendekatkan diri kepada-Nya.

Janganlah kita saling menebar virus yang memang belum saatnya ditebar

Jagalah kehormatanmu untuk pasangan yang tercatat dalam lauh mahfudz

Dulu ku sangat mempermasalahkan perbedaan dan kriteria yang tak sesuai harapan

Tetapi sekarang tidak, karena perbedaan menjadi pelengkap dalam sebuah hubungan

Do'a dan usahalah yang dapat memberikan sebuah kebahagiaan.

In syaa allah :)

~Kebahagiaan diciptakan bukan dicari~

"Akuberlindung dengan kalimat Allah Yang Maha Sempurna, dari kejahatan (makhluk)yang Ia ciptakan."


p.a.a

29 Juni 2018


Rasio & RasaWhere stories live. Discover now