*Alisya Putri Burhan
*Hasan Baskoro
*Isabella AnastasyaLet's begin...
Setelah hari itu..hari dimana aku begitu sial,hari dimana aku melihat Hasan menangis, dan hari dimana aku dan dia menjadi sangat canggung,semua itu seolah lewat begitu saja,sikap manis dan mata penuh kesedihan yang pernah ku lihat di wajahnya,tidak pernah ku lihat lagi sejak aku diantarnya pulang dari restoran tempat kami bertemu Bella.
Dia kembali menjadi sombong,dan dingin. Entah sebenarnya apa yang aku harapkan dari kejadian malam itu.
"Pak Marwan,alisya mau tanya,kenapa gaji yang di transfer ke rekening alisya lebih dari biasanya?" Tanya ku pada pak Marwan yang sedang berkeliling restoran,aku sedari tadi mencari celah agar bisa berbicara pada nya,dan soal gaji.. jumlahnya bahkan 3 kali lipat dari jumlah gaji ku biasanya.
"Kamu tanyakan saja pada pak Hasan,dia yang transfer" kata pak Marwan tanpa melihat ku,matanya fokus pada selembaran kertas yang ia pegang.
Aku mengangguk saja,sebenarnya aku sudah menduga itu dari hasan,memang sebelumnya aku bilang ingin meminta banyak uang padanya,tapi tidak sebanyak ini juga!!
Tapi akhirnya ku hampiri Hasan yang ada di ruangan nya.kalau dia tidak merasa canggung,aku pun harus bisa begitu."Masuk" katanya,setelah aku mengetuk pintu.
"Ini saya pak Hasan" aku berdiri di depan nya,tapi dia masih setia dengan laptopnya.
"Duduk"
Karena dipersilahkan aku menuruti saja,aku duduk sambil tersenyum,berharap dia sedikit melirik ku."Ada apa,alisya?"
"Saya mau bertanya perihal gaji saya yang jumlahnya tidak seperti biasanya"
"Gaji tetaplah gaji,selebihnya adalah uang karena kamu sudah ikut dengan saya kemarin bertemu Bella"
Seketika ada yang berdesir pada hatiku saat nama bella itu terucap enteng olehnya,kejadian kejadian memalukan itu kembali teringat."Bukannya itu terlalu besar pak?"tanya ku lagi padanya,memang terasa tidak masuk akal dengan jumlahnya,tapi sebenarnya uang segitu tidak cukup menutupi rasa malu ku!!
"Sudah jangan protes,ambil saja,saya yang tentukan bayarannya"
Aku mencibirnya,kata katanya itu seolah aku wanita sewaan seperti yang Bella katakan,mengingat Bella darah ku terasa mendidih,wanita itu tidak baik,seperti ular. Aku menarik kembali kata kata ku yang mengatakan jika dia ramah,dia hanya memakai topeng.
"Iya pak terimakasih,Ahh iya pak saya besok ingin izin tukar jadwal dengan teman saya,karena besok pagi saya harus menghadiri rapat orang tua"
"Kamu sudah punya anak?"
"Tidak pak,adik saya yang pernah bapak lihat,namanya Faqi"
Dia kemudian beralih dari laptop nya dan menatap ku,akhirnya... Harusnya memang seperti ini bicara,saling melihat satu sama lain.
"Memang ibu atau ayah mu?tidak bisa?"
Aku terdiam,malas menjelaskan.
Mereka berdua mana mau pergi ke sekolah untuk urusan yang mereka anggap tidak penting,dari aku kelas 5 SD saja kalau ambil rapor sendiri,kasian kan?hahaha
Tapi aku tidak ingin itu terjadi pada Faqi,aku ingin dia hidup normal penuh kasih sayang walaupun itu hanya dari ku."Bapak tinggal jawab saja,boleh atau tidak,pak?"
Hasan mengerutkan dahinya,lalu menatapku dengan jengkel,mungkin dia sebal karena pertanyaan nya tidak ku jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisya
RomanceAku punya rumah tapi tidak hangat, padahal aku punya keluarga di dalam nya Aku punya kekasih tapi tidak bisa di percaya,padahal aku sangat mencintainya Aku punya banyak teman tapi mereka palsu pada ku, padahal aku nyata untuk mereka _ALISYA_