*Alisya Putri Burhan
*Hasan Baskoro
*Isabella AnastasyaLet's begin...
Akhirnya aku,Hasan,Aska dan juga Yuna berakhir di salah satu tempat makan di didekat rumah sakit ini,semua ini ulah Hasan,dia yang membujuk ku,ah tidak.. lebih tepatnya dia yang memaksa ku untuk menerima tawaran Aska dan Yuna untuk berbicara,tentu saja aku awalnya menolak kan? Tapi mulut Hasan benar benar tidak bisa ku percaya.
"Bagaimana kabarmu sya?" Itu Yuna yang bersuara,aku sempat diam karena bingung mau menjawab apa,padahal tidak sulit kan mengatakan kalau aku baik baik saja?tapi aku rasa bohong jika aku mengaku tengah baik baik saja.
"Menurut mu?" Aku kembali melontarkan pertanyaan padanya,padahal aku kesal dengan orang tipe seperti ini,tapi ku rasa berguna untuk beberapa situasi.
Hasan mencubit lengan ku sekilas,tidak sakit tapi aku terkejut,kenapa pula dia sampai mencubit ku?
"Aku minta maaf sya" lagi lagi Yuna yang bersuara, sebenarnya aku mengharapkan pria di sebelahnya lah yang mengatakan itu,tapi aku rasa tidak mungkin.
"Aku dan alisya baik baik saja, bagaimana keadaan mu dan Aska?" Ini Hasan,pria itu berbicara dengan nada yang begitu ramah,membuat Yuna tersenyum memandangnya, mungkin Hasan lah satu satu nya disini yang tidak ada kaitan nya dengan masalah kami, makanya dia bersikap netral.
"Kami baik baik saja, sedang bahagia bahagia nya menanti kelahiran bayi kami" aku melihat orang yang baru saja bersuara,matanya tersirat kebahagiaan,aku pernah melihat mata berbinar itu dulu, sebelum segala nya berubah menyakiti ku.
"Wah semoga lancar sampai waktu bayinya lahir yaa"
Aku masih terdiam bahkan menunduk,wajahku juga ku buat sedatar datarnya, tidak ingin menunjukkan tampang marah atau terlihat bahagia, karena nyatanya aku bingung dengan kondisi hatiku sendiri.
"Aku sungguh sungguh meminta maaf pada mu sya"
Dengan spontan aku mengangkat kepalaku,agak terkejut dengan siapa yang baru saja mengeluarkan kata maaf itu."aku tau ini sulit untuk kamu terima, aku pun mengaku salah atas segala hal buruk yang aku lakukan padamu dulu, dan aku tidak bisa menyangkal takdir, mungkin memang Yuna lah yang aku butuh kan,yang aku cintai,tanpa perlu menyakiti diriku dan dirinya sendiri" lanjutnya lagi sambil tangannya merangkul Yuna yang kepala nya sudah menunduk,mungkin dia menangis.
"Jika kamu ingin benci,benci saja pada ku, jangan pada Yuna,dia sebenarnya tidak salah apapun,akulah yang sudah menyakiti mu ,tolong jangan membenci istri ku"
Dadaku sedikit nyeri tatkala Aska menyebut wanita di sampingnya itu sebagai istri nya,padahal dulu aku yang bermimpi di sebutnya begitu."Yuna sedang mengandung sya,dokter bilang dia sedang banyak fikiran sehingga kondisi yuna dan bayi nya tidak stabil,makanya aku dan Yuna ingin sekali menemui mu untuk meminta maaf,agar kami berdua... Ah bukan kita berdua,yaa setidaknya Yuna bisa tenang tanpa ada fikiran bersalah lagi padamu,aku mohon sya"
Aku tertawa mendengar perkataan pria di depan ku ini,aku benar benar tertawa tapi tertawa yang meremehkan, bagaimana bisa dia katakan itu seolah semuanya mudah untuk aku lalui? Setelah dengan mudahnya mereka membuat drama agar aku melepas Aska dan akhirnya Aska bersama Yuna? Hahaha bukan kah mereka keterlaluan?
"Sya kamu harus memaafkan mereka" kata Hasan sembari menepuk tangan ku dengan lembut,aku lihat Yuna sudah mulai menangis,aku bahkan bisa mendengar suara isakan nya. Lalu kenapa?aku pun menangis seperti itu berhari hari?tapi bahkan Aska tidak perduli kan?
"Terus kalau istri mu dan bayi mu tidak dalam kondisi yang baik apa itu salah ku?" Kata ku.
"Maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisya
RomanceAku punya rumah tapi tidak hangat, padahal aku punya keluarga di dalam nya Aku punya kekasih tapi tidak bisa di percaya,padahal aku sangat mencintainya Aku punya banyak teman tapi mereka palsu pada ku, padahal aku nyata untuk mereka _ALISYA_